15.Berhasil move on

7.1K 408 12
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Happy reading
.
.
.
.

Ayla dan Zia pun sudah sampai di depan warung fotocopy, tidak banyak orang hanya ada beberapa saja, namun di teras sebelah nya banyak ibu ibu maupun anak kecil yang berlari kesana kemari.

"Fotocopy neng?" tanya seorang laki laki berusia sekitar 22 tahunan.

"Muhun a'," jawab Zia, memang orang orang di sekitaran ponpes al-imran selalu menggunakan bahasa Sunda untuk bahasanya sehari hari.

"Mau berapa lembar ini teh?" Tanya a Isan selaku yang punya warung

"Masing masing di jadiin dua lembar Aja a," ucap Zia

"Oh enya, antosan nya" kedua gadis itu pun mengangguk

"duduk di sana yuk ay" ajak Zia menunjukkan bangku panjang yang ada di depan warung itu

"Ayok lah" setelahnya kedua gadis itu pun duduk di bangku depan warung fotocopy itu sembari mengobrol ngobrol.

Beberapa menit kemudian, a' isan pun sudah selesai mempotocopy berkas berkas nya.

"Ini neng" ujar a' isan sembari memberikan beberapa kertas yang sudah di fotocopy itu

"Jadi nya berapa a,?" tanya Zia

"Lima ribu neng" jawab a' isan, Zia pun mengangguk dan memberikan uang sepuluh ribu rupiah yang di berikan oleh Ustadzah lia kepadanya.

"Kedap nya neng, nyandak hela wangsulan na" Zia pun mengangguk paham, tapi tidak dengan ayla yang Sendari tadi tidak paham apa yang dibicarakan dua orang didepannya itu.

"Nih neng" a' isan pun memberikan selembar uang lima ribu rupiah, sebagai kembalian

"Haturnuhun a'," ucap Zia berterima kasih

"Sami sami neng"

Ayla dan Zia pun kembali ke pesantren al-Imran, dan berjalan menuju ruangan Ustadzah lia, selesai dari ruangan Ustadzah lia keduanya pun kembali ke kamar asrama nya.

"Assalamualaikum" salam kedua gadis itu sembari memasuki kamar asramanya

"Walaikumsalam" jawab Aqila dari dalam

"Abis darimana kak, tumben pulang telat" tanya Aqila

"Abis dari warung depan qil, disuruh Ustadzah lia" jawab Ayla, Aqila hanya ber-oh ria saja

"Huftt, capek banget gue" ucap Ayla sembari membaringkan badan nya di atas kasur nya

"Ganti baju dulu kek Lo ay" ujar Zia, melihat Ayla yang masih mengenakan seragam sekolah itu sudah asyik rebahan di atas kasur.

"Nanti aja zi" ujar Ayla, Zia hanya menggelengkan kepala nya sudah pasrah menghadapi kebiasaan teman nya itu.

"Qil, jam berapa?" Tanya Ayla namun masih Memenjamkan Mata nya

Cahaya Cinta [END]+[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang