36.Dijebak

6.2K 447 54
                                    

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم

Happy reading
.
.
.
.

"Sayang, bangun yuk" ujar gus rasya sembari mengecup pipi ayla berkali kali.

Ayla mulai membuka mata, saat membuka matanya, ia terkejut lantaran melihat gus rasya dengan jarak sedekat ini, bahkan nafas gus rasya terasa berhembus di pipi ayla.

"Mas, bisa minggir dulu gak?" Tanya Ayla gugup

"Kenapa?, salting yah hm?" Ucapan gus rasya mampu membuat pipi Ayla bersemu merah.

Tak ingin berlama lama dengan posisi itu Ayla pun mendorong kedua bahu gus rasya, tapi nihil tenaga nya tidak sekuat tenaga gus rasya.

"Mas awas ih, ay mau ke kamar mandi" uajr Ayla dengan kesal

"Cium dulu" ujar gus rasya seraya menunjuk ke arah bibir nya

Ayla memutar bola matanya malas, memang suami nya ini sering mengambil kesempitan dalam ke sempatan, eh salah!, maksudnya sering mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Cup

Dengan sekejap mata Ayla mengecup singkat bibir gus rasya, sedangkan gus rasya ia tersenyum setelah Ayla mengecup bibir nya.

"Udah kan. Awas ih" kesal Ayla, karna tidak mau membuat istri kecil nya mengamuk, gus rasya pun bangkit dari posisinya menjadi duduk.

"Aku wudhu duluan yah" ucap Ayla, gus rasya hanya mengangguk.

Beberapa menit kemudian Ayla keluar dari kamar mandi, ia pun mempersilahkan Gus Rasya untuk mengambil air wudhu, sedangkan Ayla ia menyiapkan sejadah untuk dirinya dan gus rasya yang akan melaksanakan Sholat Subuh berjamaah.

Seusai gus rasya Mengambil Air wudhu, suami istri itu pun melaksanakan Sholat subuh berjamaah, beberapa menit setelah melaksanakan Sholat subuh kedunya masih setia di atas sejadah dengan tangan yang berdoa.

"Ya Allah terimakasih kau telah memberi amanah kepada hamba dan suami hamba, dengan memberikan si. Kecil dalam perut hamba ya Allah, lindungi lah rumah tangga kami dari fitnah maupun kesalah pahaman ya Allah" batin Ayla

Saking khusyuk nya berdoa dengan mata terpejam, Ayla tak menyadari ternyata gus rasya sudah membalikkan badannya ke arah Ayla, dan tersenyum penuh arti menatap Ayla.

"Aamiin" ucap gus rasya yang mampu membuat ayla membuka matanya.

Ayla tersenyum dan menarik punggung tangan gus rasya untuk di kecup, dan sebaliknya gus rasya pun mengecup singkat kening Ayla.

gus rasya mendaratkan kepalanya di atas paha Ayla, sembari Memenjamkan Mata nya, Ayla pun menyisir lembut rambut gus rasya dengan tangan nya.

"Ay kamu harus tau sesuatu" ucap gus rasya sembari menatap Ayla dari bawah, jika dilihat dari bawah Ayla terlihat lebih cantik.

"Apa?"

"Aku sayang sama kamu" Ayla menjewer telinga gus rasya, sampai sang empu meringis kesakitan

"ihh, udah tua masih aja gombal yah kamu" ujar Ayla dengan tangan yang menarik telingan gus rasya

"Aku tua?, aku masih muda sayang." Ujar gus rasya dengan memegang telinga nya yang panas akibat jeweran Ayla.

"Kamu besok udah 24 tahun, berarti udah tua"

"Mana ada tua, 24 tahun itu masih muda sayang" ucap gus rasya tak mau kalah.

"Kalo kamu udah jadi ayah, berarti udah tua yah" gus rasya mengangguk dengan mata yang masih terpejam, sebenarnya ia tak terima disebut sudah tua oleh Ayla, orang umur nya masih 24 tahun besok, mana ada tua! Tapi ia mengalah saja daripada nanti ada perang dunia.

Cahaya Cinta [END]+[REVISI]Where stories live. Discover now