Bab 6 Tolak

852 79 1
                                    

Hai guys kayanya cerita aku ngebosenin jadi aku bakal buat cerita nya langsung to the poin aja kali ya? , alur nya agak berantakan bisa skip

ENJOY GUYS 💗

_________________________________

Malam pun tiba, Devi kini sudah memakai dress yang di berikan oleh mama nya tadi siang

Devi sangat terlihat cantik menggunakan dress itu, ia hanya memakai lip gloss, karena dirinya sudah sangat cantik walau tak pakai apapun

'gua kabur aja kali ya? ' batin Devi, sekarang ia sedang duduk di depan meja rias

'gua kabur lewat jendela aja, tapi kan tali ada di gudang' batin Devi lagi, ia sekarang seperti sedang merencanakan untuk kabur

Tok

Tok

Tok

'yaelah telat lagi mama keburu datang kan! ' kesal Devi pasti yang mengetuk pintu itu adalah mama Devi

Ceklek

"yaampun kamu cantik sekali malam ini" ucap mama Devi sambil tersenyum

"yuk turun kebawah" ucap mama Devi lagi

"calon nya udah datang? " tanya Devi

"belum tapi gapapa yuk turun" jawab mama Devi

Awalnya Devi ingin mencari alasan, tetapi mama nya sudah melihat nya rapi ,jadi ia tak bisa cari alasan karena mama nya tak mudah untuk dibohongi

Devi pun berdiri mengikuti mama nya dari belakang

____________________________________

"selamat malam Deni" ucap pak sadipta orang tua afan

Papa nya Afan memiliki nama lengkap Sadipta Arga Dirgantara

"Eh malam juga dip, ini silahkan duduk" sahut Deni papa Devi

Papa dan ibu Afan pun duduk

"putra kalian mana? " tanya papa Devi

"lagi dijalan katanya ada urusan penting, dia pakai motor kesini" jawab mama Afan sembari tersenyum

Kletak

Kletak

Itu adalah bunyi suara sepatu hak tinggi milik Devi, awalnya Devi tidak mau memakai itu, tapi ia memakai itu karena Paksaan mamanya

"yaampun pa liat cantik sekali calon mantu kita" ucap mama Afan ia terlihat senang sekali melihat Devi

Devi hanya membalas dengan senyuman

"apa kabar Feb? " tanya mama Devi sembari bersalaman, mereka adalah teman yang cukup dekat

"baik, kalau kamu? " jawab mama Afan sembari bertanya balik

"seperti yang kamu lihat saat ini sehat kan? " ucap mama Devi sembari tertawa

Brum

Brum

Brum

Itu adalah suara motor sport

Devi pun melihat ke arah luar dan ternyata ia adalah 'AFAN? ' batin Devi ia sungguh terkejut bukan main

"malam om tante" ucap Afan sembari menyalimi orang tua Devi

Afan melirik ke arah Devi ia hanya memasang muka biasa biasa saja

"emm ma, pa, om, tante, Devi ke toilet dulu" ucap Devi ia langsung berjalan cepat ke arah Dapur

'dia? ' batin Afan sambil tersenyum miring

"ma ,pah, om tante, Afan izin ke toilet juga" ucap Afan

"toilet nya arah sana ya arah jalan Devi tadi" sahut papa Devi sambil menunjuk ke arah Dapur

Afan mengangguk dan berjalan

___________________________________

"Arghhh" kesal Devi sambil mondar mandir di depan kompor

"kok bisa dia sih! " ucap Devi dia tak mau mempunyai suami berandalan seperti Afan

"kenapa kaget? " ucap Afan yang bersandar di dinding sambil melipatkan tangan nya di depan dada

"lo udah tau? " sahut Devi

"ga tau sih, tapi pas liat lo yang jadi calon istri gua ya biasa aja" ucap Afan sambil memasang muka datar

"lo tolak sekarang" Devi sungguh tak mau

"kalau gua ga mau? " kata Afan sambil menaikkan alis nya

"lo ga mikir? kita ini masih sekolah" Devi menghentakkan kaki nya

"yaudah sih" ucap Afan biasa biasa saja

"alasan lo nerima perjodohan ini? " tanya Devi yang mendekat ke arah Afan

Afan pun langsung melepaskan tangan nya dan berdiri tegap

"lo nanti tau sendiri" jawab Afan dan berjalan pergi

Tetapi langkah Afan terhenti ketika mendengar ucapan Devi

"tapi gue ga cinta sama lo" ucap Devi, ia ingin mencari alasan apa pun itu suapaya perjodohan ini di batalkan

Afan melirik ke belakang dan setelah itu ia melanjutkan langkah nya

Devi pun kesal ia menghentakkan kaki nya lalu mengikuti Afan dari belakang

____________________________________

Makan malam pun tiba, hening tanpa suara, hanya ada suara sendok dan piring yang terdengar

Devi sekarang berhadapan Dengan Afan

Ia makan sambil sinis melihat Afan yang ada di depan nya ini

Tetapi Afan tampak biasa biasa saja dia fokus dengan makanan nya sendiri

"kalian nikah minggu depan ya? " ucap mama Afan yang memecah kan keheningan saat itu

"uhuk uhuk" Devi tersedak saat mendengar itu 'APA?! IA NIKAH MINGGU DEPAN?! ' pikir Devi

"yaampun sayang nih minum dulu" ucap Mama Devi sambil menyodorkan air minum itu, Devi pun meminum cukup banyak air

"kenapa Devi?" tanya mama Afan dengan lembut

"eh enggak tan tadi makan buru buru jadi tersedak deh" ucap Devi sembari tersenyum paksa

____________________________________

Makan malam pun selesai

"kalian terima kan perjodohan ini? " ucap papa Afan sambil melihat kedua anak itu

"nak kamu terima?" tanya papa Devi

"afan terima pa" jawab Afan, Devi pun melotot seketika

"ee Devi juga pa" jawab Devi lagi, sebenarnya ia ingin menolak tetapi mama nya tersenyum penuh harap ke arah nya

"baiklah kalian akan nikah minggu depan persiapkan diri kalian ya" ucap papa Afan

Afan dan keluarga nya pun pulang dari rumah Devi

"ma Devi ke kamar dulu" ucap Devi ia langsung berlari menaiki tangga tanpa mendengar persetujuan orang tuanya

Ceklek

Bruk

Devi membuka pintu dan menutup nya dengan membanting pintu itu

Devi langsung meloncat ke atas ranjang nya yang empuk itu

"gua gamauuuuu " Devi menangis rasanya ia ingin menghilang dari bumi

Sebentar lagi dirinya tak lagi remaja melainkan menjadi istri orang

_____________________________________

Gimana guyss seru ga? Beri vote sama komen yaa terimakasih juga udah baca

Bye guyss 💗

Benci Jadi Cinta! (DEFAN) Where stories live. Discover now