dva

10 1 0
                                    

"Life is not measured by the number of breaths we take, but by the moments that take our breath away." - Maya Angelou

Art : Portrait of Catherina Golitsyna, first half of 18th century, Louis-Michel van Loo, Pushkin Museum, Moscow


Alexandra Charlotte of Leninghen. Putri pertama sekaligus terakhir dari Count of Leninghen. Begitulah nama wanita yang tubuhnya sedang ku tumpangi. Ia melaksanakan pernikahannya dengan seorang Marquees dari negara Yusakov sebulan yang lalu.

Alexandra Charlotte yang awalnya hanya seorang putri count menjelma menjadi Marchioness of Bulgavia berkat ikatan pernikahannya dengan sang marquees. Ia di beri nama tengah Daria Polina sebagai bentuk pengakuan dari House of Bulgavia dan dipaksa mengubah semua sikap dan tradisi yang selama ini melekat dengannya untuk menyamai kebiasaan dari negara Yusakov.

Kini, Alexandra mengganti namanya menjadi Alexandrina Darya Polina Sharlotta demi mengikuti aksen dari negara kelahiran suaminya. Alih alih merasa bahagia, Alexandra merasa tertekan dengan pernikahan ini. Begitu banyak paksaan dan peraturan ketat membuatnya semakin kewalahan.

Ia yang awalnya tak terlalu di perhatikan karena terlahir sebagai perempuan di negara asalnya, Bultemargen tiba tiba saja dilamar oleh Marquees of Bulgavia. Sepupu dari raja negara Yusakov, Alexeyevich Nicholas Dmitry Anatoly of Bulgavia.

Alexeyevich, atau Alexei merupakan Marquees muda yang pernah menikah sekali dan memiliki seorang putra yang masih bayi. Membuat Alexandra harus mempersiapkan dirinya agar layak untuk role ibu tiri. Alexandra muda sudah menyadari dari awal bahwa pernikahan ini bukan berlandaskan cinta, melainkan hanya untuk memanfaatkan dirinya.

Tidak mungkin putri count yang bahkan jarang berkumpul di social gathering bahkan tidak pernah bersitatap dengan Alexei mampu menjerat sang marquees muda. Ditambah dengan rumor panas yang menjadi topik utama di kalangan atas maupun bawah mengenai Cinta segitiga antara Duke Alfonso, Lady Margareth dan Marquees Alexei.

Tebakannya benar setelah Count of Leninghen datang padanya beberapa jam sebelum pernikahannya di selenggarakan.

"Alexandra, aku berharap kau akan bersikap layaknya seorang Lady yang baik di negara Yusakov nanti. Jangan membuat malu keluarga kita lebih dari saat kau lahir." Terdapat jeda selama beberapa detik yang berasal dari kepala keluarga Leninghen seraya ia memandang dalam ke manik biru putrinya.

"Aku kesini hanya untuk memberitahukan mu bahwa pernikahan ini tidak di landaskan cinta. Aku meminta mu untuk jangan pernah membuat masalah dengan meminta sedikit cinta pada His Grace. Ia hanya ingin kau menjadi ibu pengganti untuk anaknya yang masih bayi. Jangan banyak meminta dan tetaplah diam seperti yang selalu kau lakukan di County." Ucapnya final sebelum berbalik dan meninggal kan putrinya. Tidak tampak sedikitpun raut sedih seorang ayah yang akan melepaskan putrinya ke negara lain.

Alexandra yang mendengar hal tersebut tidak terlalu kaget sebagaimana ia sudah menebaknya. Lagipula, tinggal beberapa jam sebelum pernikahannya di laksanakan, apa yang bisa ia lakukan? Melarikan diri? Huh, ayah dan kakak laki laki nya akan membunuhnya saat itu juga.

The Ending Before The Beginning : Cold Hearts, Royal BloodWhere stories live. Discover now