tri

7 1 0
                                    

"I am my own muse. I am the subject I know best. The subject I want to know better." - Frida Kahlo


Art : Portrait of Tsarina Elizabeth, Vigilius Eriksen

"Berikan ia padaku, aku akan mencoba menenangkan nya" Perintah itu meluncur bebas dari sepasang belah bibirku. Seseorang harus menghentikan tangis bayi itu jika tidak ingin kondisi bayinya semakin buruk.

"Anda yakin, Madam? B-bukan maksud saya untuk meragukan anda tap-" Ku bawa ke atas tangan kanan ku pertanda diam saat Tatiana ingin menjelaskan kata katanya. Menelik kembali memoriku dapat dilihat bahwa Alexandrina tidak pernah menggendong Paul kecil, Tatiana pasti khawatir bila Alexandrina tidak tau cara menggendong nya.

Tapi aku berbeda dengan Alexandrina. Aku tumbuh dengan banyak keluarga, dan menghabiskan sebagian masa kecil ku di panti asuhan. Berurusan dengan bayi dan balita merupakan hal yang biasa bagiku. Maka berpegang dengan pengalaman ku dulu aku mulai berdiri dan berjalan ke Tatiana, mengambil gumpalan daging bersuara dari gendongannya.

Saat ku sentuh badannya bak di setrum dengan listrik berjuta juta volt badanku menegang untuk sesaat. Kulit dibawah ku sekarang terasa hangat saat disentuh, kulit wajahnya yang putih bersih sedikit berubah warna ke merah efek terlalu banyak menangis. Wajah Paul kacau dengan air mata, tangannya mengepal dan terbuka ingin menggapai ku. Bibirnya merenggut kesal. Badannya terasa lembut dan pas di gendonganku. Wangi susu khas bayi menguar dari tubuhnya.

"Shhttt, it's okay. Im here, oh good boy" I said as I scoop him into my embrace. Sambil mengucapkan kata kata penenang untuknya Ku arahkan dadanya ke dadaku sambil mengelus lembut belakangnya. Kata orang ketika bayi cranky salah satu cara menghentikan nya dengan cara mendekat kan sang ibu dengan anak. Entah secara fisik atau emosi.

Ku tatap kembali dress yang kupakai, menghela nafas lega ketika menyadari bahwa yang ku pakai adalah loose dress terusan selutut tanpa embel embel crinoline. Mirip seperti night gown namun dress ku sekarang seperti kain yang dililitkan ke tubuhku. Dapat ku lihat dua gunung besar yang sedang terbentang di bawah tanpa di tahan corset. Alexandrina memiliki ukuran yang sama dengan punyaku

Ku dekatkan badan Paul ke dadaku yang lumayan terekpos, mencoba mendengarkan detak jantungku ke telinga Paul. Untuk beberapa detik ia tampak seperti beradaptasi sebelum tangisan memekakan telinga perlahan redup, kepala kecil itu terlihat bersandar ke dada ku dan tangannya mengenggam erat kain di sekitar dada ku.

"Ah Tuan Paul tau saja mana yang benar benar ibunya, lihat, bahkan ia sedang menenggelamkan kepalanya di dada anda. sepertinya ia lebih memilih wanita yang muda daripada saya yang sudah tua" Canda Tatiana dengan kekehan kecilnya melihat reaksi Paul.

Aku hanya diam, atensi ku sudah di curi oleh bayi di gendonganku. Ia tampak menyukai tempat bersemayam barunya. "Tatiana, biar malam ini aku yang bersama dengannya. Kau bisa kembali ke kediamanmu sendiri." Kataku tanpa melepas pandanganku dari nya. Paul sedikit mengingat kan ku dengan adik adik panti yang dulu sering ku jaga.

Tatiana adalah seorang bangsawan Dan memiliki kediamannya sendiri. sebelum Alexei menikahi ku biasanya Tatiana akan tinggal di Mansion, Namun karena usianya yang tak lagi muda membuat nya tak bisa beraktivitas dengan baik lagi dan berniat untuk berhenti menjadi nanny Paul dalam waktu dekat. Dan Alexei lebih memilih menikahi ku daripada melakukan seleksi untuk nanny Paul. Setidaknya jika menikahi ku ia masih bisa menekan ku menggunakan Count Leninghen.

The Ending Before The Beginning : Cold Hearts, Royal BloodWhere stories live. Discover now