[🌺] Kuncup yang mekar

1.3K 260 22
                                    


Chapter Ini saya banyakin keberagamaan budayanya biar rame. Ini juga ada beberapa percakapan bahasa daerahnya yang saya modif biar pembaca gak bingung. Yang penting mah pembaca ngerti dialog nya, bahasanya cuma saya selip aja 😀

*


Tiga tahun berlalu..

Seorang gadis kecil yang dahulu berlarian mengejar kupu-kupu itu, kini telah tumbuh menjadi seorang wanita dewasa dan ia-pun telah menginjak usianya yang ke delapan belas tahun.


Sekalipun melewati masa kelam remajanya, namun itu tidak menghentikan tekadnya untuk mewujudkan pesan mendiang ibunya.


Pada masa remajanya selalu ia isi dengan belajar etiket, mempelajari hobi baru serta bahasa asing. Dan saat ini, dia telah memasuki tahapan untuk bersosialisasi dengan orang orang di sekitarnya. Kuncup bunga yang kecil itu, kini telah mekar menjadi bunga yang menampilkan keindahannya.



Sekarang di dalam ruangan itu, terlihat banyak gadis sebaya yang tengah duduk dilantai seraya menenun. Beberapa di antaranya menenun kain, tas, selimut, atau aksesori mode lainnya.



Terkhusus untuk (Name) Etman, ia tengah duduk dan berbincang bersama gadis lain sambil melakukan pekerjaan mereka. Rambut hitamnya disanggul dengan rapi dan dia menggunakan kebaya dan sarung batik khas Jawa yang dibawa dari pendatang pulau Jawa. Wajahnya-pun sudah mulai dihiasi riasan tipis, namun tidak meninggalkan kesan natural, membuatnya terlihat dewasa dan mempesona.


Mereka bicara satu sama lain dengan frasa khas daerah asal mereka seraya basa basi.



"Eh, eh, neng (Name) dapat orderan pribadi dari si Rose lagi ya?"

"Iya. Kali ini dia mintanya modifikasi aksesoris mode sepatu dan tas."

"Dia masih pesan lewat surat? Belum pernah saya lihat langsung wajahnya euy. Misterius kali haha~"


Mereka hanya bicara dan tertawa santai seraya melakukan pekerjaan mereka sebelum seorang gadis berambut pirang berlari ke arahnya dengan semangat.

"Kak! Kak (Name).. Ini ada surat! " Ucap gadis itu seraya menyerahkan surat serta setangkai bunga mawar kepada (Name).



"Oh, Layla?" Panggil (Name). Ia berterimakasih dan menerima surat itu darinya. "Kamu dapat surat ini dari mana?" Tanya (Name), menatap pada gadis itu.


"Itu ada salah satu pria tampan di luar yang memberikannya, dia menyuruhku untuk memberikan ini pada kakak. " Ucapnya sambil menunjuk keluar.


Namun yang terlihat di luar, ada beberapa pria yang mengintip ke dalam dan mereka semua malah terlihat salah tingkah kala ditunjuk, membuat (Name) tidak dapat menebak mana pria yang memberikannya.



"Oh, tidak ada. Sepertinya dia sudah pergi." Tambah Layla saat melihat sudah tidak ada pria itu di luar.


Belum sempat (Name) bicara, teman teman sebayanya sudah penasaran dan menempelinya.


"Astaga neng, buka atuh suratnya. Kita baca sama sama" Ucap salah satunya.


"Iya, ayo. Siapa tau teh orang ini kami kenal!" Tambah yang lainnya.


(Name) hanya terdiam kala mereka mengambil surat itu dan membacanya bersama sama, walau (Name) tidak begitu tertarik.


"Walaw ee.. Ini teh Tuan Riette Von Lindman atuh.. Tuan tanah besar di sini!" Pekik mereka dan seketika yang lainnya langsung heboh.


𝐌𝐲 𝐁𝐮𝐭𝐭𝐞𝐫𝐟𝐥𝐲  [Matthias X Reader VOC AU!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang