[👭] Gadis Kembar

1.4K 257 15
                                    


Setelah serangkaian peristiwa yang dia alami, (Name) rupanya di antarkan kembali ke Castle Batavia, tempat yang indah namun penuh dengan kenangan buruk pada masa kecilnya.




Dia berdiri di sana dan hanya menengok kiri dan ke kanan dengan bingung. Anehnya, (Name) dibawa terpisah dengan warga pribumi lain yang diangkut. Mereka semua berada pada satu kereta, tapi hanya (Name) yang diturunkan di tempat itu, sedangkan yang lain dibawa lagi ke tempat yang tidak (Name) ketahui.




Dia hanya disuruh menunggu di sana saat tentara Belanda itu melanjutkan perjalanan mereka bersama dengan warga pribumi yang mereka angkut.





Netranya menangkap tempat bak istana itu, waktu telah berlalu tapi keindahannya tak pernah sirna. Bahkan sejak kecilpun-- Castle Batavia itu masih menjadi tempat paling indah yang pernah dia temui.





Tapi ada beberapa perubahan. Ada beberapa tambahan seperti benteng di empat sisi mata angin, ada juga kamar senjata yang membuat tempat itu malah terkesan seperti Benteng kolonial Belanda.





Dan hanya setelah itu, ia melihat dua pelayan wanita yang terlihat seumuran dengannya, muncul tidak jauh di hadapannya. Dari penampilan fisiknya, terlihat seperti mereka adalah kembaran albino yang berasal dari keturunan Belanda. Mungkin karena rambut mereka yang putih dan kulit mereka yang pucat sehingga (Name) mengambil kesimpulan begitu.





Mereka terlihat ingin menghampiri (Name), namun masih ragu dan terlihat bicara satu sama lain dengan menggunakan bahasa Belanda.





"Eww, warga pribumi? Kukira setidaknya mereka setidaknya akan membawa warga keturunan Eropa ke sini." Ucap salah satunya dengan jijik saat menatap (Name).






Yang satunya melihat kembarannya itu dan memutar kedua bola matanya. "Aku tidak tau, tapi lihatlah gadis itu. Warnah matanya amber dan kulitnya kuning langsat.. Bilang saja kamu iri karena dia cantik." Timpalnya.







"Oh, ayolah. Dia hanya cantik untuk sekelas rakyat pribumi, bagiku biasa saja." Tambahnya tidak terima. "Lagipula bagiku yang paling cantik di sini itu hanya Lady Odette!"






"Tolonglah, Kamu selalu saja bawa bawa Lady Odette. Dia saja masih di Belanda." Ada jeda sejenak sebelum gadis itu menggelengkan kepalanya. "Bangsawan itu angkuh, mending perempuan yang itu. Dia cantiknya lebih natural"






"Serius kamu ingin membandingkan kecantikan seorang bangsawan dengan rakyat jelata?" Tanya gadis itu kembali pada kembarannya.





"Kamu tau darimana dia rakyat jelata? Mungkin saja ayahnya punya jabatan di tempatnya." Tambah kembarannya.





"Kalau punya jabatan terus kenapa putrinya bisa diangkut ke sini? Jelas jelas dia itu jelata."





Maka mereka terus berdebat, tanpa tau bahwa (Name) juga mengerti bahasa Belanda dan hanya menghela napas dengan berat atas tingkah mereka.





Dia lalu berjalan menghampiri mereka dan menyapa mereka dengan bahasa Belanda.




"Pardon--" Sapanya.



Kedua gadis kembar itu berhenti berdebat untuk sejenak dan menatap ke arah (Name).





Sampai akhirnya gadis yang sebelumnya membela (Name) itu bicara dengan bahasanya. "Hai, Aku Aisha" Sapanya sopan.




𝐌𝐲 𝐁𝐮𝐭𝐭𝐞𝐫𝐟𝐥𝐲  [Matthias X Reader VOC AU!]Where stories live. Discover now