[💐] Taman Bunga

1.2K 266 18
                                    



Matthias lalu duduk di hadapan ibunya yang tengah membelakangi jendela. Ibunya tersenyum dan menatap pada putranya itu.




"Ibu mengerti kamu datang lebih awal karena kekhawatiranmu terhadap ibu. Tapi setidaknya kamu harus mengabari ibu terlebih dahulu agar ibu dapat mempersiapkan kedatanganmu." Ucap sang ibu.





"Itu bukan perihal besar. Ibu tidak perlu sampai repot repot hanya untuk menyambut kepulangan saya." Jawab Matthias.






"Baiklah.. Dan, bagaimana dengan perkembangan pekerjaanmu?" Tanya nyonya Elysee.





"Semuanya selalu baik baik saja. Saya baru saja menyelesaikan administrasi dan pengawasan di Soerabaja. Dansaya harap ibu juga baik Baik saja di sini" Jawab Matthias.







Ibunya lalu terkekeh dan kembali bicara. "Ibu pun baik baik saja. Hanya saja akhir akhir ini ibu merasa bosan karena kita bangsawan luar yang pertama tiba di sini. Tapi untungnya ada gadis lokal tadi yang cukup berbakat dalam menghibur."







Matthias terdiam sejenak mendengar penuturan ibunya. '..., Menghibur?' Batinnya.






Kala itupun, beberapa pelayan mengetuk pintu dan masuk ke dalam seraya menyediakan teh dan cemilan untuk keduanya.






"Ibu dengar dengar kamu yang membawanya ke sini, bukan? Kamu sungguh pandai dalam memilih." Tambah sang ibu.






"..., Saya senang ibu menyukainya" Ucap Matthias pada sang ibu.







Setelah itu, pelayan keluar dan nyonya Elysee langsung meresap tehnya dengan perlahan. "Dan.., katanya nenekmu dan Lady Odette akan datang ke sini minggu depan." Ucapnya.







Ada jeda sejenak saat Elysee menatap kembali pada putranya itu dan bicara. "Jika kamu ada waktu maka jemputlah mereka di pelabuhan." Tambahnya.







"Oh, dan.. Apa kamu sudah lihat lukisan yang baru keluar itu? Lukisan terkenal yang melukiskan Lady Odette memegang bunga tulip hitam."






Ibunya tersenyum tipis dan menatap pantulan dirinya pada minumannya. "Dia benar benar gadis cerdas dan juga cantik."





Elysee lalu menatap putranya dan kembali bicara. "Bagaimana menurutmu tentang Lady Oddete?"







Matthias hanya terdiam sejenak, memikirkan jawaban untuk pertanyaan itu seraya matanya teralih dan menerawang keluar jendela.







Hanya ketika itu ada pemandangan yang menarik perhatiannya dari luar jendela. Dia sadar ada yang berbeda dari wilayah kekuasaannya. Tiga bulan dia tidak di sana, dan sekarang dia mendapati ada yang berubah dari tempat itu.






'Bunga? Sejak kapan ada taman bunga di sana?' Batinnya. Sungguh aneh, pikirnya. Tempat yang dahulu suram dan sepi sekarang memiliki bunga dan kupu-kupu di sana.








Dia melihat keluar, di taman yang penuh dengan kupu-kupu berwarna-warni itu, seorang gadis terlihat melalui jendela kaca yang bersih, tengah memotong bunga-bunga yang indah. Dia beralih pekerjaan dengan begitu cepat dari bermain piano dan langsung berpindah ke berkebun.







Wajahnya berseri-seri di bawah sinar matahari, memancarkan kehangatan dan kecantikan yang memikat. Gadis itu, (Name) Etman, meskipun dikelilingi oleh dua teman Belandanya, kehadirannya begitu menonjol dengan gemerlapnya di tengah kebun yang bersemangat.






𝐌𝐲 𝐁𝐮𝐭𝐭𝐞𝐫𝐟𝐥𝐲  [Matthias X Reader VOC AU!]Where stories live. Discover now