Semua mulai curiga

391 53 2
                                    

Bukan hanya kejadian Runa yang bisa mendapatkan luka diujung dahi hanya karena terjatuh dilorong.

Tapi semakin lama, di beberapa hari ke depan, gadis itu selalu pulang dengan berbagai keadaan yang membuat keempat kakaknya bingung.

Hari selanjutnya, Runa menghampiri Arion yang sudah menunggu di depan gerbang sekolah dengan keadaan baju seragam yang basah.

“Loh? Kenapa baju kamu basah?” Arion menatap adiknya intens. Tentu saja ia terkejut dengan keadaan sang adik.

“Runa tadi main air pas disuruh nyiram tanaman sama guru.” Ia tersenyum lebar pada Arion.

“Runa doang?”

Gadis kecil itu menggeleng. “Runa main sama temen.”

Arion mengerutkan keningnya curiga, ia merasa perkataan sang adik hanya sebuah alasan.

__

Atau kejadian beberapa hari setelahnya, Runa belum keluar dari area sekolah, dan Souta menunggu sudah sangat lama.

Ia khawatir jika adiknya sudah pulang terlebih dahulu tanpa dirinya, atau kejadian buruk lain yang menimpa Runa.

Souta sudah sangat cemas, ia memutuskan untuk memasuki area sekolah. Ia akan bertanya pada guru dan staf yang masih bertugas.

“Oh? Nak Runa sudah pulang sepertinya, karena kelas dibubarkan setengah jam yang lalu.”

Souta terdiam mendengar penuturan seorang guru. Jadi kelas sudah dibubarkan setengah jam sebelum Souta tiba.

Tapi ke mana gadis kecil itu pergi? Kenapa Runa tidak menunggu kedatangannya? Souta benar-benar cemas.

Tak berselang lama, ponsel pemuda itu berdering. Menampakkan nama si pemanggil yang tertera pada layar.

“Halo Gin?”

“Runa udah pulang, lo juga cepetan pulang.” Ujar Gin pada sambungan telepon.

“Loh udah pulang? Souta dari tadi nungguin disekolah.”

“Pulang aja, gw jelasin semuanya.

“Oke deh, Souta otw sekarang.”

Setelah sambungan terputus, tak ambil lama, Souta segera kembali ke mobil dan melaju untuk pulang.

Rasa lega dapat dirasakan oleh pemuda bermanik biru itu, namun tak dipungkiri juga rasa bingung hadir dalam dirinya.

.

“Tasnya rusak karena digigit anjing.”

“Kenapa bisa?!” Souta terkejut begitu mendengar penjelasan Harris.

Kini mereka tengah berkumpul diruang tengah membicarakan tragedi Runa yang pulang sendiri.

“Runa bilang, dia udah nunggu kamu. Tapi dia mutusin buat pulang duluan, dan pas di jalan pulang, Runa dikejar anjing.” Tambah Gin.

“Katanya anjing itu ngegigit tas yang dia bawa, sebelum akhirnya ada bapak-bapak yang datang buat ngusir anjing itu.” Sambung Arion. Ketiga pemuda itu sudah mendengar cerita Runa lebih dulu, jadi Souta hanya bisa terdiam begitu mendengar penjelasan para saudaranya.

“Terus, Runa-nya di mana?”-Souta

“Dia udah tidur.” Jawab Harris yang mendapat anggukan paham dari Souta.

__

Dan mungkin ini kejadian yang cukup membuat Harris semakin penasaran dengan apa yang terjadi pada adiknya.

Pada keesokan malamnya, Harris berniat membuat teh hangat di dapur. Namun atensinya malah beralih pada pintu kamar Runa yang terbuka dan lampu yang masih menyala.

Ini sudah larut malam, apa adiknya itu belum tidur? Atau Runa lupa untuk mematikan lampu? Harris jadi penasaran, itu sebabnya ia pergi untuk melihat kamar sang adik.

“Runa...”

Tak ada sahutan dari dalam, Harris memutuskan untuk masuk ke kamar. Dan pandangan yang pertama ia lihat adalah...

Runa sudah terlelap dengan kepala dan tubuh bertumpu pada meja belajar. Buku-buku yang masih terbuka dan alat tulis yang berserakan.

Harris tersenyum melihat hal itu, ia mendekat dan siap menggendong sang adik untuk dibaringkan pada kasur.

Tetapi saat ia hendak menggendong Runa, ada sesuatu yang menjadi perhatiannya secara tiba-tiba.

Buku yang terbuka milik Runa, dipenuhi oleh sisa-sisa penghapus. Juga banyak tulisan dengan huruf besar.

Lengan Harris meraih buku itu, ia membaca setiap tulisan yang tertera. Hingga tak berselang lama begitu ia membaca setiap kata, ekspresi kesal dan geram mulai hadir pada diri sang empu.

Halaman demi halaman buku terus digulir, dan lebih banyak kata yang Harris lihat bahkan semua kata itu semakin membuatnya geram.

Setelah selesai membaca setiap tulisan yang tertera, Harris menutup buku milik sang adik. Dan kembali menyimpannya di meja belajar.

Perhatiannya beralih pada gadis kecil yang masih terlelap, ekspresi sedih ia berikan pada Runa. Sepertinya Harris sudah sadar akan semua hal yang menimpa adik tersayangnya.

Tak ingin semakin larut, pemuda itu segera menggendong Runa dan memindahkan adiknya pada ranjang. Menyelimuti tubuh sang adik, dan tak lupa juga memberikan kecupan selamat malam di kening.

Hingga kemudian, dirinya perlahan berjalan keluar kamar tanpa mengeluarkan suara. Membiarkan Runa tertidur dengan lelap.

-TBC-

MY LITTLE SISTER [Reader's×Sol.4ce]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن