7. Rencana Christy

342 55 18
                                    

Sekitar pukul sebelas malam Christy masih belum bisa tertidur, Christy terlalu memikirkan hari esok. Dirinya takut besok berjalan tidak sesuai dengan rencana yang sudah ia susun.

..

..

..

..

..

Beberapa jam yang lalu, Christy dan Adel sedang melakukan panggilan telepon, Christy membahas tentang rencana untuk dirinya besok.

"Del, nanti ngasih yang punya Freya pas pulang sekolah aja." Christy sembari menaruh camilan di paper bag. 

"Yang punya elu gimana?" tanya Adel

"Nanti pas sebelum bel masuk." 

"Freya gimana? Bahaya kalo dia tau, lu tau kan dia orangnya kayak gimana," jelas Adel di mikrofon handphone-nya.

"Diem-diem aja, dia juga gak bakalan tau." Christy menenangkan Adel supaya tidak terlalu memikirkan Freya.

"Kalo ketahuan, bukan salah gua ya."

"Iya, pasti aman kok."

Tidak lama setelah itu panggilan telepon mereka berakhir karena Adel sudah terlebih dahulu mengantuk. Christy mulai merapikan meja belajarnya dan bersiap untuk tidur.

Saat mencoba untuk tidur, Christy tersenyum sendiri ketika mengingat interaksi antara dirinya dan Flora pagi hari tadi. "Coba aja gua lebih berani ngasih langsung ke elu, Flo." Pikir Christy 

..

..

..

..

..

Pagi hari kali ini sedikit berbeda, langit tampak mulai menghitam yang menandakan hujan akan segera turun. Untung saja Christy sudah sampai di sekolah sebelum hujan turun, Christy bergegas pergi ke kelasnya sembari membawa paper bag berisikan camilan untuk Flora.

Untung saja Adel sudah datang terlebih dahulu sebelum Christy, membuat  Christy sedikit lebih gampang untung memastikan rencana mereka yang sudah dibicarakan sebelumnya. 

"Del, Flora udah dateng apa belum?" tanya Christy.

"Udah kayaknya, kalo mau ngasih mending sekarang aja." Adel kembali memeriksa handphone-nya untuk memastikan Flora sudah sampai di sekolah.

"ketemuan di mana, Del?" 

"Kantin aja, sekalian gua beli makanan," jelas Adel. 

Christy berjalan mengekori Adel dari belakang dan Adel sudah memegang paper bag dari Christy untuk Flora. 

...

...

...

...

...

Di kantin, Flora berdiri menunggu kehadiran Adel. Sembari menunggu Flora menyempatkan diri untuk membeli minuman.

"Flo." Flora dengan cepat menoleh ke arah belakang, Adel datang menghampirinya sembari membawa paper bag.

"Buat siapa tuh?" tanya Flora.

"Buat lo, dari temen gua yang satu lagi." 

Flora heran, baru saja kemarin dia mendapatkan hal yang serupa dan sekarang ia mendapatkan hal yang sama lagi. "Orang yang sama atau beda orang?" tanya Flora sembari memperhatikan isi paper bag yang diberikan Adel. 

"Beda orang sama yang kemarin." 

"Yang kemarin orangnya yang mana?" Sungguh, Flora butuh penjelasan lebih detail sekarang. 

"Kalau yang kemarin itu dia yang ngirim menfess, kalau yang sekarang beda lagi, bukan yang ngirim menfess." 

"Oh, yang kemarin dari penjuru hati?" 

"Iya, yang sekarang panggil aja dia anak skena," jelas Adel. 

"Oke-oke, yang suka sama gua jadinya dua orang, ya?" tanya Flora sekali lagi untuk memastikan.

"Betul."

Flora hanya mengangguk sebagai balasan dan melenggang pergi meninggalkan Adel yang sedang asyik memilih makanan untuk dibeli. Christy melambaikan tangan ke arah Flora, tidak lupa juga memberi semangat untuk Flora. 

"Chris, Freya gak tau kan soal ini?" tanya Adel.

"Enggak elah, santai aja sih." 

"Kalau Freya sampe tau, gua gak ikutan." Pasalnya Adel tidak ingin ada masalah di antara lingkaran pertemanannya. 

"Iya, santai." Christy meninggalkan Adel yang sedang menghabiskan makanan miliknya. 

..

..

..

..

..

Sebelum bel masuk berbunyi, Christy sudah melihat Freya sedang bercanda dengan Jessi di tempat duduknya, mereka berdua asyik bercanda sampai-sampai tidak menyadari keberadaan Christy.

"Asik bener lu berdua, sampe kagak sadar kalo ada gua," ucap Christy. 

"Eh, darimana aja lu?" 

"Kantin, bareng sama Adel." 

"Lah? Adelnya mane?" tanya Freya sembari melihat ke seluruh penjuru kelas. 

"Lagi makan, oiya tugas matematika udah belom?"

"Yang mana, anjir?!" panik Jessi padahal seingat Jessi hari ini hanya ada tugas seni budaya saja.

"Lah, yang bab dua halaman 69-70," jelas Christy dan Freya.

"Oh, udah kok gua, hehe." Jessi mengeluarkan cengirannya sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Anjing lu, Jessi," maki Freya dan Christy secara bersamaan.

..

..

..

..

..

Akhirnya semua murid diperbolehkan untuk pulang, tetapi Freya dan Adel sedang menunggu seseorang di depan gerbang. Terlihat juga Freya seperti sedang gelisah, pasalnya Freya baru saja diberitahu Adel bahwa Flora ingin Freya dan juga Christy memulai obrolan di Instagram, bahkan Flora memperbolehkan mereka berdua menggunakan akun palsu. 

"Eh, lu langsung ngasih aja ya ke Flora. Gua mau langsung pulang duluan." Tanpa menunggu jawaban dari Adel, Freya langsung berlari ke arah parkiran.

"Monyet, gua belom bilang iya udah kabur aja."

Sesampainya di parkiran, Freya langsung tancap gas meninggalkan area sekolah. Tidak lupa menggunakan helm, Freya tidak lupa menutupi seragam sekolahnya agar tidak ketahuan oleh guru-guru yang mengajar di sekolahnya. 

Halo, apa kabar? Semoga sehat yaa.

Sepertinya ini beberapa bab lagi dan Gula Jawa bakalan tamat

Kira-kira Si Freya-Freya sakit hati gak ya karna ulah Christy

Jangan lupa jaga kesehatan semua!! Tetep semangat selalu

TBC.

Gula JawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang