11. Menyesal

229 49 14
                                    

Waktu terus berjalan sampai pagi hari datang, Freya baru saja terbangun. Sepertinya semalam Freya ketiduran akibat menangisi kisah cintanya yang miris, sebabnya kemarin malam Freya baru memberi tahu Flora fakta tentang dirinya dan berakhir Freya dijauhi oleh Flora.

Flora risih karena mengetahui yang menyukainya adalah seorang perempuan, apalagi perempuan itu adalah orang yang Flora kenal. 

"Elah, tau gitu gua ngaku cowok aja." Freya merutuki dirinya sendiri sekarang, dirinya sedikit menyesal mengapa dirinya tidak membohongi Flora saja? Toh, Flora tidak bakalan meminta foto Freya juga kan? 

Tapi sudah terlambat, memang penyesalan selalu datang di akhir, Freya hanya bisa menyesali dengan pilihannya. 

..

..

..

..

..

Ternyata Indonesia mempunyai satu zona waktu lagi, yaitu WFG, Waktunya Freya Galau. Freya hanya bermalas-malasan di kamar hari ini, dirinya tidak mempunyai energi apalagi tenaga untuk melakukan suatu aktivitas. 

"Sakit banget kalo lihat respon dia, kok tega gitu." Freya menatapi layar handphone-nya yang menunjukkan roomchat Flora.

Freya membuka WhatsApp dan mengetik suatu nama, Jessi. Di saat yang seperti ini Freya hanya butuh Jessi di sisinya, cuman Jessi yang bisa mengerti Freya di kondisi seperti ini. 

Tak selang lama Jessi menampakkan dirinya di kamar Freya sembari membawa tas yang begitu besar berisikan perlengkapannya. 

"Kenapa lagi?" tanya Jessi.

"Lu liat, masa respon dia kek gitu?" 

Jessi memperhatikan dengan seksama, Jessi mengernyit ketika melihat satu ketikan Flora.

"Dia homophobic?" tanya Jessi sembari mengembalikan handphone milik Freya.

"Iya kali, lawak banget dah."

Jessi mengusap punggung Freya yang sedikit bergetar, Freya menangis kali ini. Freya baru pertama kali merasakan yang namanya jatuh cinta, tapi dirinya malah mendapatkan pahit dari jatuh cinta itu.

"Jes, lu tinggal di sini aja deh, biar setiap gua sedih tinggal ke kamar elu," gurau Freya.

"Niatnya gua mau cari kos, biar gampang lah."

"Lu diusir?!" Tubuh Freya menegang mendengar kata "kos" yang dikeluarkan dari mulut Jessi.

"Yaa, gitu dah. Ribet ceritanya, gua lagi males jelasin."

Freya hanya mengangguk sebagai jawaban, mungkin belum waktunya untuk Jessi bercerita tentang masalahnya.

"Kalau ada apa-apa, bilang ke gua, ya. Jangan dipendem, gua gak mau pas gua seneng lo malah sedih," ucap Freya.

"Iyaa, santai aja, Freya."

..

..

..

..

..

Flora sekarang sedang fokus berlatih untuk dirinya tampil, dia akan membawakan tarian Geol Denok yang berasal dari kota Semarang.

Walau sudah beberapa kali mengulang, Flora masih saja tidak bisa fokus. Entahlah, ia merasa ada yang janggal di dalam hatinya.

"Gua keterlaluan gak sih?" Flora bertanya-tanya kepada dirinya sendiri.

Ia menatap layar HP yang menunjukkan room chat Freya

Bayangkan perasaan kalian yang tiba-tiba disukain sama seseorang dan orang itu seorang perempuan sedangkan kalian juga perempuan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Bayangkan perasaan kalian yang tiba-tiba disukain sama seseorang dan orang itu seorang perempuan sedangkan kalian juga perempuan. Flora sendiri tidak bisa membayangkan jika hal itu terjadi.

"Najis banget dah, gua juga straight. Mana mungkin demen cewek."

Flora geli sendiri jika membayangkan dirinya dengan Freya. Bagi Flora, hal tersebut sangatlah menjijikan. Apakah dunia ini kehabisan laki-laki untuk disukai sehingga Freya lebih memilih menyukai perempuan ketimbang laki-laki?

Terlebih lagi Freya terang-terang menyebut bahwa dirinya adalah teman Jessi. Setahu Flora, Jessi hanya mempunyai satu teman dekat dan itu adalah Freya.

Semoga saja si Anak Skena adalah seorang laki-laki.

..

..

..

..

..

Hari senin adalah hari paling malas bagi semua orang, apakah kalian setuju?

Tentu itu berlaku bagi Freya sekarang, dirinya terlalu malas untuk sekolah karena memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi.

Freya melihat Christy menghampiri mejanya dan mengambil bangku untuk duduk di dekat Freya.

"Lu gapapa?" Basa-basi Christy.

"Gak, gua sakit hati banget," ucap Freya.

"Sabar, ya. Gua ikutan gak terima liat respon dia ke elu." Christy menenangkan Freya.

"Iya, nanti gua mau kasih last gift mungkin?"

"Yaudah, gua ngikut lu aja."

Christy hanya berpasrah kepada Freya, dirinya ikut merasakan kesedihan Freya apalagi ditolak mentah-mentah dengan orang yang Freya sukai.

Christy membulatkan tekad untuk berhenti menyukai Flora juga, ia tidak boleh bersenang-senang sementara teman terdekatnya malah bersedih.

Christy tidak boleh egois dan lingkar pertemanan mereka tidak boleh hancur cuman karena masalah percintaan.

Halo, maaf ya update di malam hari. Soalnya mood nulisku baru balik.

Kalian gimana harinya? Aku harap bagus yaa.

Kali ini Freya sama Christy udah gak mau suka sama Flora lagi, tapi Freya masih mau kasih last gift buat Flora.

Kira-kira Flora bakalan gimana ya?

Sekiranya ada kata yang salah atau semacamnya, tolong beri tahu yaa

Jangan lupa jaga kesehatan dan semangat terus kalian!!

TBC

Gula JawaWhere stories live. Discover now