Epilog

175 46 8
                                    

Setahun berlalu, sudah banyak yang dilalui oleh Freya. Kali ini mereka sudah memasuki kehidupan anak SMA dan juga SMK.

Freya berhasil masuk ke SMA 84 bersamaan dengan Olla, Zee, dan Christy.

Sementara Jessi dan Adel memasuki SMK 148, dengan Jessi yang mengambil jurusan akuntasi dan Adel mengambil jurusan teknik komputer dan jaringan.

Sedangkan Marsha masuk ke SMA 48 bersama dengan Flora ...

Mereka sudah membuat rencana untuk berkumpul dengan pasangannya masing-masing, hanya Freya, Christy dan juga Adel yang masih kosong hatinya.

"Lantai berapa, sih?!" Freya menggerutu sendiri.

"Lantai 2 paling ujung, Freya," ucap Jessi sambil mengeratkan genggamannya dengan Olla.

"Itu, tangan lengket banget tuh. Dikasih lem korea, ya?" tanya Freya.

"Lem cinta, dek." Jessi berkata demikian dan meninggalkan Freya di belakangnya.

..

..

..

..

..

Mereka asyik dengan makanannya, hanya beberapa orang saja yang masih berusaha menghabiskan makanannya. Marsha membuka topik, topik yang sangat menarik untuk dibahas.

"Eh, lu mau tau gak kabar si Flora?" Marsha bertanya kepada Freya dan Christy yang berada di depannya.

"Apa?" tanya mereka berdua secara bersamaan.

"Dia punya pacar ..." Freya mengernyit, baguslah kalau Flora sudah menemukan orang yang cocok untuknya. "Tapi, pacarnya cewek," lanjut Marsha.

Makanan dimulut Freya hampir saja terjatuh, ia buru-buru menelan makanannya untuk mengeluarkan reaksi.

"Bangsat! Yang bener aja, Sha?" Freya melihat ke arah Marsha yang sedang fokus dengan handphone-nya.

Sama seperti Freya, Christy juga terkejut dengan fakta yang baru ia ketahui. Bahkan semua orang mulai menaruh fokus ke Marsha agar tidak ketinggalan berita hangat.

"Pacarnya cewek. Namanya Fiony, kelas dua belas. Tahun ini lulus, nih buktinya."

"Najis, jilat ludah sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Najis, jilat ludah sendiri." Freya masih ingat Flora berkata kepada dirinya bahwa dia seorang homophobic, tapi lihat sekarang Flora menelan ludahnya sendiri.

"Tolol, minumnya ludah sendiri," ucap Christy.

"Yaa, gitu dah. Jangan kasih tau ke siapa-siapa, biar lu pada aja yang tau."

Freya hanya memberi jempol dan melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda. Sepertinya ia akan mencari tahu sendiri siapa pacar dari Flora tersebut.

"Nanti malem gua cari tau deh, si Fiony-Fiony itu," pikir Freya.


Tamat

Sudah tamat juga ini cerita.

Sedikit fun fact
1. Ini cerita yang saya rangkai sedemikian rupa agar berkaitan dari bab sebelumnya ke bab berikutnya

2. Sejujurnya, ini cerita asli yang saya ambil dari kisah saya sendiri. Sangat lucu jika saya ingat dan tidak ada niatan saya ingin mengulang kejadian ini lagi. Cukup sekali seumur hidup saya saja.


3. Tujuan cerita ini itu untuk mantan crush saya dulu, wkwk. Saya masih ingat dengan jelas euforia yang beragam macam, dari senang, sedih, kecewa, marah. Tapi saya tidak ada hak untuk marah sekaligus kesal.

Sedikit pesan saja, semoga beliau dan teman-temannya tidak membaca cerita ini. Saya takut dilabrak ✌


Ah, saya ada niatan buat saluran WhatsApp untuk kita berkomunikasi (setidaknya) dan juga saya pengen kasih sedikit demi sedikit spoiler tentang cerita yang nanti bakalan saya publish. Adakah yang berminat? Jika ada, nanti saya beritahu lewat percakapan yaa.

Sekian dari saya, terima kasih sudah mau membaca cerita ini. Maaf jika cerita saya masih banyak kekurangan.

Jaga kesehatan dan semangat selalu!!

Salam hangat dari Jirey / simp4flora

Sampai berjumpa di cerita saya selanjutnya 👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gula JawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang