Bab 8 "Tidak ada yang benar-benar aku pahami tentang cinta."

2 1 0
                                    

"We might not have been each other's first love, but we were the love that made all the other loves irrelevant

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"We might not have been each other's first love, but we were the love that made all the other loves irrelevant."

-Desember Kala Itu-



"Kenapa Rusia sama Amerika masih aja musuhan, padahal perang dingin udah selesai?"

Melody yang sama sekali tak berminat menyantap makan siangnya itu, justru malah memberikan sebuah pertanyaan kepada sang pujaan hati. Jendral yang sedang asyik menyemil jajanan kue cubit pesanannya lantas terkekeh gemas. Jam istirahat pertama keduanya gunakan tuk makan bersama di kantin sekolah, namun harus berakhir dengan Jendral yang hanya memesan satu porsi kue cubit dan Melody yang tak berniat mengunyah apapun kali ini. Malas, katanya!

"Geopolitik, itu jawaban singkatnya." Jendral menjawab pertanyaan Melody dengan santai.

Melody menoleh, ia pandangi rahang tajam lelaki itu. "Kalau jawaban panjangnya?" tanyanya lagi.

"Aku jelasin dulu tentang geopolitik Rusia, baru habis itu aku jelasin kenapa Rusia bisa bentrok sama kuasa-kuasa dunia lain, ya?" tanya Jendral meminta izin.

Melody mengangguk, "Buruan jelasin!" ucapnya antusias.

"Kalau kita mencermati geografinya, Rusia Inti ini terletak di sebelah Barat dari wilayah Rusia yang sekarang. Wilayah ini berada di tengah-tengah alam yang sulit, Sha. Rusia Inti cuman bisa mengandalkan iklim yang ganas dari padang belantara dan hutan-hutannya aja. Makanya sejarah Rusia penuh dengan pengalaman bertahan hidup dari invasi demi invasi, di iklim yang benar-benar ekstrim. Itulah kenapa rakyat Rusia terbiasa hidup sengsara, dan karena kondisi ter-expose musuh, maka caranya Rusia mempertahankan diri adalah dengan ekspansi wilayah. Dengan demikian Rusia punya wilayah buffer yang cukup luas, yang di mana pasukan Rusia bisa melawan musuh penginvasi jauh sebelum mereka sampai di Rusia Inti." Jendral mencoba menjelaskan dengan manik mata yang terus tertuju pada gadisnya.

Tak lama memberi jeda, ia kembali melanjutkan. "Ekspansi itu berarti Rusia jadi berkuasa atas wilayah orang-orang non Rusia, kita sebut aja istilahnya menjajah. Terus, setelah revolusi Bolshevik 1917, negara baru Uni Soviet yang sosialis sebenarnya adalah penjelmaan lain dari Rusia, geopolitiknya sama. Soviet melakukan ekspansi juga demi kepentingan Rusia Inti."

"Nah, pasca Perang Dunia ke II, Soviet memastikan negara-negara Eropa Timur jadi komunis dan menjadi bumper untuk serangan NATO yang akan datang dari arah Barat. Jadi nih, kalau NATO mau menghancurkan Rusia Inti, perjalanannya pasti bakalan jauh banget. Baru setelah Soviet runtuh, Rusia mengalami kehancuran karena pemerintahan demokratisnya di era Boris Yeltsin yang tentunya menjadi bulan-bulanan negara-negara Barat. Baru setelah itu, Putin berkuasa dan dia mulai agresif lagi untuk memastikan negara-negara bekas Soviet akan bisa mesra dengan Rusia."

Kring!

Sayangnya, baru akan kembali menjelaskan, bel sekolah sudah lebih dulu berkumandang, menandakan jam istirahat telah usai dan mereka diharuskan kembali mengikuti pelajaran.

DESEMBER KALA ITU (ON GOING)Where stories live. Discover now