Bab 10

17.5K 1.2K 292
                                    

✧۝✧


Di kediaman keluarga Virendra, kini sudah berkumpul putra pertama dan kedua dari Agarish Virendra. Yang dimana sebelumnya kedua lelaki itu memilih tinggal di luar negeri sambil mengurus bisnis mereka disana, dan hari ini kedua orangtua mereka memaksa keduanya untuk segera pulang karena ada sesuatu yang ingin mereka sampaikan.

Tak lama, adik bungsu mereka datang dengan pakaian seragam yang selalu berantakan seperti anak berandalan.

"Tumbenan pada pulang berjamaah." celetuk Agillio Batara Virendra, putra bungsu dari Agarish juga Liliana dengan mengejek kedua kakaknya yang sangat jarang pulang.

Agasha Erlangga Virendra, kakak kedua Agil pun menatap sinis adiknya itu, "Sejak kapan anak sekolah jam segini udah pulang?" sindir Agash melihat kelakuan adiknya yang sangat tengil.

"Ya terserah gue lah." balas Agil dengan angkuh, sebenarnya ia juga mendapatkan pesan oleh ayahnya bahwa hari ini ia disuruh untuk izin pulang sekarang.

Agra Radeva Virendra, kakak tertua mereka melihat perdebatan kedua adiknya pun hanya bersedakep dada menatap tajam keduanya, "Kosakatamu semakin tak sopan, apa perlu jam tambahan untuk pelajaran etika?" tegas Agra menatap adik bungsunya itu.

"Mampus." ejek Agash tak bersuara, hanya menggerakkan bibirnya namun masih terbaca jelas oleh Agil.

Agil yang tak bisa membalas Agra pun hanya menundukkan kepalanya, jika harus memilih melawan antara ayahnya atau kakak pertamanya itu, maka Agil akan dengan yakin jika ia lebih baik melawan ayahnya. Sangat durhaka memang, tetapi memang aura Agra sangat mengerikan untuknya.

"Maafkan atas kekhilafan hamba tuan muda pertama dan kedua." seru Agil dengan menempelkan kedua telapak tangannya didepan dada.

"Tidak aku maafkan, bersujud di kaki saya sekarang!" titah Agash menjahili adiknya yang tak berkutik didepan Agra.

"Ngelunjak ya lo." geram Agil tak sadar menggunakan kosakata lo-gue lagi kepada Agash.

"Agillio!" ketus Agra memperingatkan adik bungsunya.

Agash terkekeh geli melihat Agil kembali tak berdaya saat ditegur oleh kakaknya.

"Kau juga Agash!" ketus Agra pada adik pertamanya.

Agash dan Agil pun akhirnya sama-sama terdiam namun tidak dengan mata elang mereka yang saling berperang satu sama lain.

"Tuan dan Nyonya Virendra sudah tiba di mansion." seru salah satu bodyguard yang berjaga, membuat ketiga putra Virendra itu berdiri menyambut mereka.

Agarish dan Liliana memasuki mansion menghampiri ketiga putranya yang ternyata sudah berkumpul diruang keluarga.

"Kalian rupanya sudah berkumpul, baguslah." ujar Liliana menatap ketiga putranya dengan hangat, sudah lama Keluarga mereka tidak berkumpul dengan formasi lengkap seperti hari ini.

"Ada apa papa menyuruh kita pulang?" tanya Agra to the point.

Agarish memutar bola matanya malas, anak pertamanya memang sangat tidak betah tinggal disini entah kenapa.

"Ini kan rumah kalian, wajar papa menyuruh kalian pulang." balas Agarish dengan ketus.

"Hanya itu?" protes Agra tak terima, pasalnya pekerjaannya sangat banyak disana dan ia harus meninggalkannya hanya untuk alasan yang tidak jelas.

Liviana's True Journey Where stories live. Discover now