32 ~ Cara Penyembuhan

39.2K 1.3K 125
                                    

Dari pada banyak yang bingung, jadi aku pakai bahasa Indonesia aja yaa. Udah sempet aku buat pakai bahasa Inggris sebenarnya, tapi menimbang-nimbang akhirnya ku revisi pakai bahasa Indonesia.

Happy Reading ^^

***

Hilma menatap dalam lelaki di hadapannya ini. Tidak percaya dengan apa yang di dengarnya barusan. Ia melirik Daren dan Daren sedang memasang wajah serius dan posisi yang serius juga.

Daren menghela nafas panjang. "Mr. Wilson, apa yang membuat anda berani mengatakan hal yang seperti itu kepada kekasih saya? Apa pertimbangan anda?"

"Sejak saya melihat kamu pertama kalinya sewaktu rapat tadi, saya merasakan perasaan yang aneh, saya merasa saya melihat istri saya di diri orang lain. Mohon maaf saya lancang dan tidak sopan, Mr. Hardyanto dan nona Hilma, tujuan utama saya mengajak makan malam ini adalah untuk mengatakan tentang hal ini. Saya dan istri sudah frustasi mencari putri kami dan saat saya mendapatkan kolega bisnis asal Indonesia, saya begitu berharap besar ada kemungkinan yang terjadi."

Daren ikut menatap Hilma saat tatapan Mr. Wilson itu teramat dalam pada gadisnya. Ia tadi mengatakan ada kemiripan kan? Tapi apakah iya karena kemiripan warna mata dan bentuk bibir, Mr. Wilson dapat menjadi ayah kandung Hilma?

"Putri saya, 19 tahun yang lalu dibawa kabur oleh baby sitter nya. Dari data terakhir yang saya dapatkan baby sitter nya membawa kabur karena perempuan gila itu tidak suka dengan kemesraan saya dan istri setelah punya anak, dan data yang bisa saya dapatkan saat itu perempuan gila itu membawa kabur putri saya ke Indonesia. Dia putri pertama kami jadi sangat membekas di ingatan kami akan kehadirannya. Dulu, saya masih pengusaha kecil sehingga untuk mencari data sampai ke mana-mana saya masih belum bisa. Saya dan istri sudah berusaha terbang langsung ke Indonesia setelah saya mendapat data dia terbang ke Indonesia, tetapi ternyata Indonesia seluas itu hingga kami tidak berhasil menemukannya."

Mr. Wilson menatap bergantian Hilma dan Daren. "Saya memohon maaf sekali lagi karena saya langsung bersikap lancang dan tidak sopan. Apabila nona Hilma tidak bersedia melakukannya, tidak apa-apa, tidak ada masalah dan tidak akan ada masalah dengan perusahaan yang bekerja sama."

Hilma menatap tab yang disodorkan ke depannya dan Daren. Membaca bagian atas dan tertulis namanya. "Saya mohon maaf lagi karena saya mencari latar belakang kehidupan kamu. Menariknya, nama kamu mirip dengan nama putri kamu, memiliki nama Stelle. Dan dari yang saya dapat, kamu merupakan anak adopsi yang di adopsi oleh pengusaha asal Indonesia juga, 19 tahun yang lalu. Memang terlalu gegabah dan masih sedikit, tetapi faktor-faktor itu yang membuat saya berani untuk meminta kamu tes DNA."

Hilma meremas tangannya sendiri, bahkan lelaki di depannya ini tau tentang dirinya sejauh itu? Apakah lelaki itu sebegitu yakinnya?

"Mohon maaf karena lancang menggali informasi tentang kamu dan tanpa basa-basi langsung meminta kamu untuk melakukan tes DNA. Segala keputusan kamu tidak akan merubah perjanjian perusahaan dengan Mr. Hardyanto dan saya akan tetap menghormati apapun keputusan itu."

Hilma menatap Daren dan lelakinya hanya tersenyum sambil mengatakan, "Terserah kamu, sayang."

"Takut."

Daren mengusap punggung tangan Hilma. "Kalau gak mau tolak aja, gak bakalan berpengaruh sama bisnis aku juga."

"Ah iya, sebentar. Saya punya foto sewaktu Stelle masih bayi."

Hilma menggelengkan kepalanya saat Mr. Wilson seperti mencari foto di ponselnya. "Tidak perlu Mr. Wilson, karena saya juga tidak tau bagaimana saya saat masih bayi."

Jujur, itu benar, Hilma tidak pernah melihat foto masa bayinya. Yang ia lihat hanya foto saat ia kelulusan TK, tidak ada foto kecil lainnya. Hilma sempat bertanya dan jawabannya tidak mengenakkan sehingga Hilma malas untuk bertanya lagi.

My DarenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang