22

767 58 10
                                    

"aku akan beristirahat, jika ada yang perlu dibicarakan, kita akan membicarakannya besok"

Jungwon tidak menoleh sedikitpun ke arah Jay dia sibuk menggantung tasnya.

"Aku hanya..."

"Keluar, jika ayah dan ibu tau mereka akan curiga kalau kita...!"
Ucap Jungwon yang tiba-tiba dipotong oleh Jay

"Kita apa? Bukannya kita saudara? memangnya ada yang salah?"
Ucap Jay dengan santai sedangkan Jungwon mengutuk dirinya sendiri.

"Sebenarnya aku hanya ingin memberikanmu ini, makanlah!"

Jay menyerahkan bingkisan donat kepada Jungwon, namun Jungwon tidak bergerak dari tempatnya, Jay menyimpan donat itu di meja belajar lalu keluar tanpa mengatakan apapun lagi.

...

Jungwon mulai membereskan barang-barangnya, dia berencana untuk kembali ke desa neneknya seperti yang Ny.Min katakan, dia harus mengabdi magang di Sekolah Dasar untuk memperluas wawasan, setelah itu dia akan di kuliahkan di Seoul, karena mengingat nilai ujian perguruan tingginya masih belum cukup, meskipun Tn.Park bisa saja membantunya tetapi dia tetap memilih untuk mengabdi selama satu tahun di desa.

"Ibu akan mengantarmu pulang minggu depan ke desa nenek, sebenarnya besok kita bisa berangkat, tapi kita tunggu hyungmu dulu berangkat ke Amerika, pertunangannya dengan Jennifer akan dilaksanakan di Amerika, jadi setelah ibu mengantarmu... ibu akan menyusul dengan Tn.Park, kamu harus membuktikan pada ibu bahwa kamu bisa! Jadi selama disana jangan sia-siakan waktumu"

Mendengar perkataan Ibu angkatnya membuat pertahanannya selama ini benar-benar hancur, dia hanya mengangguk karena jika ia berbicara sepatah kata saja, dia tidak menjamin air matanya.

Saat Ny.Min keluar dari kamar Jungwon, disana ada Jay yang sepertinya bersiap-siap untuk keluar.

Jay sempat menoleh ke kamar Jungwon, Jungwon membelakangi nya, semua barang nya sudah di rapikan, kamar itu semi bersih dari barang Jungwon.

Jungwon berbalik, namun hanya punggung Jay yang semakin menjauh, dia bertanya-tanya apakah perasaan Jay untuknya benar-benar sudah hilang. Semakin hari mereka kembali ke awal pertemuan mereka yang memiliki jarak.

Dia mengusap air matanya yang turun perlahan, sebenarnya Tn.Park mengajaknya ke Amerika namun bagaimana bisa dia sanggup melihat orang yang dicintai bertunangan dengan orang lain?

Seperti biasa Jay menghabiskan waktunya di makam ibunya, dia meletakkan rangkaian bunga Lily kesukaan ibunya, setelah itu dia bersandar sembari menatap ke langit yang entah semakin gelap seperti keadaanya sekarang.

...

"Jungwon! Ibu dan ayah akan keluar untuk mengurus sesuatu, ada bibi yang menemanimu"

"Ah iya aku tidak apa-apa dirumah sendirian"

Jungwon baru saja selesai mandi, dia mengeringkan tubuhnya didepan cermin,
Rambutnya basah sehingga tetesan air merembes ke leher dan dadanya, bibir peachnya diusap lembut, wajahnya putih pucat namun bukan Jungwon jika tidak ada sorot kemerahan di kedua pipinya, lama dia melihat tubuhnya sendiri hingga teringat saat Jay ...

Dia menggelengkan kepalanya, dia tidak boleh memikirkan masa lalu mereka.

Tidak lama dia mendengar suara teriakan Jake dari lantai bawah. Jungwon hanya memakai jubah mandi lalu menghampiri Jake.

"Hyung!?" Jungwon kebingungan

"bawa kakakmu ini ke kamar! Dia merepotkan, seharusnya aku membawanya ke rumah Jennifer dan dirawat calon tunangannya"

Jungwon tidak bergeming.

"Ya! apa yang kamu pikirkan, ayo biar aku membantumu membawanya, jika tidak maka tidurkan saja di lantai"

LOVE DISTANCE (Jaywon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang