INTERAKSI, PESAN DAN KESANNYA

1.2K 180 10
                                    



terimakasih karena sudah meluangkan waktu untuk kenal.

*****

Murid SMA 48 kini pulang lebih awal karena guru ada rapat penting. Sungguh pengumuman yang sangat di sukai murid-murid sekolah. Siapa yang tidak suka dengan pulang awal?

Erine kini berada di ruang osis. ya, dirinya terpilih untuk mengikuti turnamen basket antar sekolah di Jakarta. ia tak berharap, tapi, akhirnya ia terpilih.

"besok kita mulai latian, ya?" ucap pak jeno, pelatih basket SMA 48

"baik pak" jawab mereka serentak

"setelah itu, silahkan kalian list nomor punggung untuk jersey yang akan kalian pakai," suruh pak Jeno. "janhan rebutan nomor punggung" lanjutnya

Kini semua murid memulai list di satu kertas yang sudah di siapkan.

setelah selesai rapat tentang basket. kini mereka sudah boleh pulang ke rumah masing-masing. Basket SMA 48 memang sudah jarang juara pada turnamen ini. maka dari itu, pak Jeno sungguh-sungguh dalam memilih pemain.

"Semangat, Rin" ujar Aralie ketika mereka berjalan bersama keluar dari ruangan osis. Aralie juga terpilih untuk mengikuti turnamen basket ini.

"pasti, lo juga" balas Erine tersenyum

Sebelum ini, mereka berdua jarang untuk bisa berbicara banyak. akan tetapi setelah ini mereka sepertinya akan banyak berkomunikasi. Dua insan yang menyukai satu insan yang sama.

*****

Tak langsung pulang, kini Aralie berhenti di rumah yang baru saja di bangun, markas Aderfia. itu akn selalu menjadi rumahnya untuk pulang kapan saja. Tenang dan tidak berisik.

Aralie menghentikan langkahnya, ia terkjeut dan mematap orang yang sedang berdiri. "bangg?"

Liam menoleh. "Ra,"

Dengan berlari, Aralie langsung memeluk tubuh besar abangnya, Liam. sudah lumayan lama mereka tak bertemu, akhirnya Liam kembali ke jakarta.

sama seperti Aralie, anggota Aderfia juga tadi tekejut dengan kedatangan sang ketua, Liam. semua merindukan manusia satu ini, manusia yang selalu dasinya di lingkarkan ke kepala. aneh memang. tapi Delyn suka.

Pertemuan mereka kini sangat hangat, mereka berbicara banyak tentang Jakarta yang sempat di tinggal oleh Liam, Delyn yang menjadi seorang perempuan pemimpin di Aderfia. bahkan mereka bercerita tentang kisah cinta mereka.

"Ini darih ayah lo, ya?" tanya Liam mempertanyakan markas milik Aderfia ini.

Gio mengangguk. "iya"

"habis berapa?" tanya Liam, lagi.

"gatau dah"

"orang berduit mah ga peduli habis berapa" saut Nino, semua yang ada di ruangan itu terkekeh atas pernyataan Nino.

Orang yang memiliki banyak uang memang sepertinya tidak akan mencari uang 100 ribu jika hilang, namun kekayaan juga tidak menjamin kebahagiaan, iya kan?.

ABOUT ERINE (orine)Where stories live. Discover now