HALAMAN TERAKHIR DARI KISAH MEREKA

1.8K 175 23
                                    



Bagaimanpun nanti ending nya, senang bisa mengenalmu, senang sekali.

******

Suasana sekolah semakin ramai, murid berbondong-bondong masuk sebelum terlambat, tempat parkir motor juga sudah terlihat padat, banyak klakson-klakson berbunyi.

Pada jam 7 kurang 5 menit Aderfia sudah memasuki kawasan sekolah, semua murid tertuju pada mereka, dengan pakaian yang tak rapi, membawa roko, seperti anak nakal, pada umumnya.

Mereka parkir seperti biasa, itu sudah menjadi bagian dari mereka, tidak ada yang berani menaruh motornya di situ, bahkan murid seangkatan sekalipun.

Hampir bersamaan mereka berjalan melewati koridor-koridor sekolah, murid yang ada hanya melihat mereka saja, wajah mereka seperti di au au.

"gue emang seganteng itu, ya? sampai semua murid ngeliatin gue." ucap Nino memberi gestur wajahnya yang katanya ganteng.

Aralie sedikit terkekeh. "iya, lo ganteng kok, banget malah."

Seketika wajah Nino berubah, dari yang biasa aja kini kenjadi sedikit memerah, tak biasanya Nino seperti ini.

"kenapa lo?" Aralie memandang Nino aneh.

"nggak apa-apa," balas Nino menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Berganti ke orang baru memang tidak mudah, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba terlebih dahulu, takdir pasti akan adil, semua sudah ada bagiannya untuk jatuh cinta.

"ada kapal baru, nih" Delyn bersuara ketika ia melihat kedekatan Nino dan Aralie tak seperti biasanya.

"siapa? siapa?"

Delyn menunjuk Nino dan Aralie yang berada di belakanh. "mereka, tuh."

Semua mata kini tertuju pada Aralie dan Nino yang berada di paling belakang. "nggak usah macem-macem lo" Maksud Liam bukannya untuk melarang Nino mendekat Aralie, maksud Liam agar Nino tidak menyakiti adiknya yang sudah lebih dulu patah hati, ia tak ingin kejadian itu terulang.

"udah, nggak apa-apa kali," saut Delyn.

Liam hanya mengangguk, mengiyakan perkataan Delyn, semoga saja mereka benar-benar serius. Tak mungkin secepat itu untuk berganti ke orang baru, tapi, semoga secepatnya.

*****

Di jam istirahat ini, mereka berkumpul di kantin, di meja yang sudah menjadi milik mereka, murid lain tidak boleh memakainya, hanya boleh yang berasangkutan dengan Aderfia.

Ribka, dan Kimmy juga bergabung dengan mereka, itu karena ajakan Erine, sepertinya Erine benar-benar sudah di terima di Aderfia, selamat, nanti akan di ratukan.

"Kalian, kalau mau gabung, gabung aja, nggak usah canggung atau takut, oke?" beritahu Delyn. Delyn memang orang yang sangat halus, dan berbaik hati.

Delyn mendapat anggukan dari keduanya, berarti mereka mengiyakan, Aderfia bukan geng motor yang jahat, mereka tahu untuk meratukan perempuan yang ada di dalamnya, semoga tidak ada kecemburuan diantara mereka semua.

Di tengah asiknya mereka saling berbicara, bel yang menandakan bahwa jam pelajaran sudah mulai terdengar di telinga mereka, dengan begitu mereka harus kembali ke kelas.

ABOUT ERINE (orine)Where stories live. Discover now