Pagi hari kini keluarga shani beserta anak pembaantunya sudah berkumpul diruang makan, sedari tadi chika melihat christy yang menundukkan kepalanya.
"Dd lagi kenapa sayang?" Tanya chika sambil mendekatkan wajahnya ke wajah christy yang sedang menatap kebawah.
Christy menggelengkan kepalanya takut.
"Enek banget gue liat dia, pasti orang tuanya buang dia gara² pembawa sial tuh anak" bisik raisa ke telinga lia.
"Diem raisa!" Bisik lia dengan penekanan.
"Dd, dimakan dong nasinya" pinta shani.
"Tuh disuruh makan tuh sama bunda, apa mau kakak suapin?" Tanya chika.
Christy menggelengkan kepalanya dan langsung beranjak dari kursi lalu berlari keluar rumah dengan airmata yang sudah membasahi pipinya.
"HEY MAU KEMANA DD" ucap chika sambil teriak.
"Biar bunda aja yang nyusul kak, kakak lanjutin makannya" ucap shani.
"Iya bun"
Shani bergegas keluar rumah dan mencari christy.
"Hey, dd kenapa? Kok keluar?" Tanya shani saat sudah duduk di samping christy yang berada di pinggir jalan.
"Saya tidak apa² bu, sebaiknya bu shani pulang saja, saya juga mau pulang" ucap christy sambil menyeka airmatanya.
"Pulang sama dd yaaa, kan dd anak bunda"
"Tidak bu, saya bukan anak ibu, orang tua saya sudah membuang saya, sepertinya saya anak yang tidak diinginkan, benar kata anak yang berada dirumah ibu, kalau saya anak yang tidak jelas asal usulnya"
Deg
"Dek, bunda mohon jangan ngomong seperti itu, sakit dek, hati bunda sakit hiks" tangis shani.
"Bu shani kenapa menangis? Jangan menangis bu, nanti saya dimarahin kakak chika" ucap christy langsung menatap shani dan menyeka airmatanya.
Grep
Shani membawa christy kepelukannya dengan erat."Bunda mohon, pulang kerumah bunda, bunda merasa nyaman sama kamu dek, bunda merasakan anak bungsu bunda yang hilang waktu bayi, gatau kenapa bunda melihat kamu seperti anak bungsu bunda, bunda mohon, ikut bunda ya sayang, jadi anak bunda"
Tidak ada pergerakan dari christy, shani pun langsung menundukkan kepalanya dan melihat christy yang tertidur dipelukannya.
"Astaga, kok malah tidur sih dek kamu ini, bunda ngomong panjang lebar ga didengerin" gumam shani sambil terkekeh.
Shani pun langsung mengangkat christy kegendongannya dan mulai membawanya kerumah.
Saat sudah didalam rumah, ketiga anak pembantunya mendekat kearah shani.
"Bu, kita ijin mau berangkat dulu" pamit ella.
"Iya ella, mobilnya udah di keluarin tuh sama pak adi"
"Iya bu" langsung menyalimi tangan shani dan diikuti lia dan raisa dari belakang.
"Aku ga akan biarin kamu tinggal disini anak pembawa sial" gumam raisa yang didengar oleh shani.
"Pembawa sial siapa raisa?" Tanya shani.
"Eh kenapa bu? Saya tidak ngomong apa²" jawab raisa gugup.
"Yasudah silahkan berangkat" pinta shani.
"Gausah menghindar seperti itu raisa, dirumah ini banyak cctv kalau kamu lupa" batin shani sambil tersenyum menatap christy yang sedang tertidur.
"Kakak" panggil shani sambil duduk disofa ruang tamu"
"Kenapa bun? Loh dd tidur?" Tanya chika.
"Iya kak, kak, kakak ngerasa ada ikatan batin ga sih sama dd? Kok bunda ngerasa ada ikatan ya sama dd"
"Kakak juga gitu bun, owh iya, bun tadi malem kakak kan makein baju dd, nah terus kakak ngeliat ada tanda lahir di punggungnya, kakak keinget dd bayi dulu bun, persis banget tanda lahirnya"
Shani langsung menyisingkan baju christy keatas dan melihat tanda lahir yang berada dipunggung christy.
"Adekkk" gumam shani dengan airmata yang sudah membasahi pipinya.
"Kakkk adek kamu kak hiks" lanjutnya."Maksud bunda apa? Apa bener christy adek aku?" Tanya chika.
"Ambi foto dd kamu waktu bayi, ada dilaci kamar bunda" pinta shani.
Chika berlari menuju kamar shani dan mengambilnya.
"Ini bun"
"Liat kak, tanda lahirnya sama"
"Iya bunda sa...."
"Eughhh" lenguh christy dan langsung membuka matanya.
"Eh bu shani maafkan saya sudah ketiduran, saya minta maaf bu" ucap christy dan ingin turun dari pangkuan shani tapi shani lebih cepat menahannya."Bunda sayang, bundaaa"
"Iya bunda" ucap christy.
"Foto itu" lanjutnya saat melihat foto yang dipegang oleh shani."Ini foto anak bunda yang hilang 14 tahun lalu dek" ucap shani.
"Hilangnya dimana bunda?" Tanya christy dengan airmata yang sudah membasahi pipinya.
"Bunda gatau dek, yang tau hanya suami bunda, karena suami bunda yang sudah membuang anak bungsu kami, dan sekarang suami bunda udah ga ada, dan dia hanya menitipkan surat dan foto anak bungsu kami waktu bayi, dan sampai saat ini bunda belum membaca surat itu, bunda kecewa sama suami bunda dek" jawab shani.
"Dibuang ya bunda? Bukan hilang?" Tanya christy memastikan sambil menyeka airmatanya.
"Saya boleh minta dibaca bunda?" Lanjutnya."Iya de bukan hilang, kenapa? Kenapa harus dibaca?" Tanya shani balik.
"Mungkin bunda dapat petunjuk untuk mencari anak bungsu bunda yang hilang" jawab christy.
"Dibaca aja bun, siapa tau bener yang dikatain dd" ucap chika.
"Iya kak, bunda baca sekarang"
VOTE WOY, PADA MALES DILIAT LIAT😡
