SCH2 [END]

98

"DOKTER TOLONG ANAK SAYA"

"Sabar tuan, kita akan melakukan semaksimal mungkin, tolong tenang ya, biarkan saya memeriksa pasien" dokter pun langsung masuk kedalam ruangan igd.

"Dok, detak jantungnya masih berjalan, tapi lemah sekali dokter" ucap suster.

"Baik, siapkan alat²nya"

Dilain tempat.

"Ibu aninnn" panggil christy senang.

"Hay sayang, christy sudah siap ikut ibu?"

"Iya ibu, dd udah bahagia disana"

"Ih ngomongnya udah ga formal lagi yaaa, gemes deh"

"Hehe, ayo ibu kita bahagia seperti dd kecil dulu"

"Iya sayang, kita bahagia disini sama² yaaa"

"Iya ibu"

"Christy sudah yakin ingin ikut ibu?" Tanya anin memastikan.

Christy menganggukkan kepalanya dengan antusias sambil tersenyum manis.

"Oke, ibu akan tepatin janji ibu, ibu sudah janji kan, kalau christy sudah merasakan bahagia bersama keluarga christy, ibu akan jemput christy untuk bahagia bersama ibu"

Lagi² christy menganggukkan kepalanya dengan senyuman yang tidak pernah pudar.

"Ayok sayang kita jalan kearah cahaya itu"

"Ayo² ibu"

Anin mulai berjalan sambil menggandeng tangan christy.

"Jangan lari² christy sayang"

Christy berlari kecil sambil bergandengan dengan tangan anin.

"Ibu akan tebus kesalahan ibu kepada kamu christy, kesalahan dulu yang setiap hari menyuruh kamu mencari uang dengan susah payah dan memarahimu setiap saat, ibu minta maaf ya, sekarang ibu akan buat kamu bahagia bersama ibu disini"

Tit
Tit
Titttttttt

"Catat semuanya suster" pinta dokter.

"Baik dok"

"Anak cantik, senyuman kamu tidak pernah pudar nak" ucap dokter tersebut sebelum menutup kain keseluruh tubuh christy.

Cklek
"Dok gimana keadaan anak saya?"

"Mohon maaf tuan nyonya, pasien tidak bisa kami selamatkan.

"Anak saya sakit apa dokter hiks" tanya shani.

"Tidak ada penyakit ditubuh pasien nyonya, ini semua kehendak tuhan, tuhan sepertinya sayang kepada anak nyonya, kami turut berduka cita tuan nyonya, kalau begitu saya permisi dulu"

"Anak aku mas hiks"

"Shuttt kamu tenang ya, dd pasti akan selalu bahagia disana"