"Dd makan ya sayang" ucap shani sambil duduk dikursi makan.
"Ndak mau bundaaa"
"Eh gaboleh gitu, dari tadi belum makan loh"
"Ndak lapar, mau ini aja boleh?" Tanya christy sambil memegang payudara shani.
"Habis mimik langsung makan yaaa"
"Iya"
Shani langsung membuka kancing bajunya dan menyisingkan branya kebawah lalu mengarahkan niplenya kemulut christy.
"Bun" panggil chika.
"Iya? Kenapa kak?" Balas shani.
"Bunda kalo keluar ajak kakak yaaa, kakak takut bunda kenapa napa"
"Iya sayang, gausah takut yaaa" ucapnya sambil mengelus pipi chika.
"Ih dd nya kakak lagi mimik nihhh" ucap chika sambil menciumi pipi christy.
"Jangan diganggu kak, biar nyusu dulu"
"Gemesss kakak sama kamuuu" ucap chika langsung mengarahkan wajah christy untuk menatapnya sampai² christy melepaskan niple shani, lalu dengan cepat ia mencium bibir christy dan langsung pergi.
"Kakak dibilangin jangan diganggu kok" tegur shani.
Christy memejamkan matanya sambil meraba niple shani dengan mulutnya, shani mengarahkannya dan langsung dihisap cepat oleh christy.
"Hey jangan tidur dulu" pinta shani sambil menepuk pipi christy, tapi christy tetap tertidur karena efek mengantuk.
Shani pun hanya pasrah dan ia mengpuk puk pantat christy agar lebih nyaman.
Tidak lama kemudian rey datang dan langsung duduk dikursi makan, berhadapan dengan shani.
"Dari mana bang?" Tanya shani.
"Dari kosan gita bu, ibu gapapa kan? Ga ada yang luka kan?" Tanya rey bertubi tubi.
"Enggak bang, ibu gapapa kok, kamu tenang aja yaaa"
"Ibu kalo keluar jangan sendiri ya bu, ajak rey kemana pun ibu pergi"
"Iya bang"
"Itu adek tidur?"
"Iya, belum makan padahal"
"Dari kapan nyusu ke ibu?"
"Dari pas dikosannya, waktu asi ibu keluar terus"
"Owlh"
Rey mengambil nasi dan lauk dan langsung memakannya.
"Ibu udah makan?"
"Udah kok, lanjutin aja gih kamu makannya"
"Iya bu"
"Ibu kekamar dulu yaaa, mau nidurin dd dulu" pamit shani.
"Iya bu"
Bug
Bug
Bug
"Dasar anak buah tidak bisa diuntungkan, sana pergi!" Ucap boby setelah memukuli orang asing yang sudah memantau shani dan keluarga."Tunggu saya shani, saya akan dapetin kamu secepatnya"
Shani menarik niplenya dari mulut christy lalu merebahkan tubuh christy ke kasur dengan perlahan.
"Emmhhh"
"Shuttt, tidur lagi sayang" ucap shani sambil mendekap tubuh christy.
Christy pun akhirnya tertidur dengan lelap.
"Sayang dd muach" gumam shani setelahnya mencium bibir christy lalu ia langsung pergi kekamar mandi untuk bersih².
Chika masuk kedalam kamar shani, ia langsung merebahkan tubuhnya, memeluk christy seperti guling sampai christy terusik dari tidurnya.
"Eughhh, kakak gangguin dd tidur" ucap christy dengan mata yang berkaca kaca.
"Kakak kangen sama kamu, pengen peluk kamu terus pokoknya" balas chika sambil mempererat pelukannya.
Chika tidak mengetahui kalau christy sedang menangis.
Tidak lama kemudian shani keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit ditubuhnya, ia kaget melihat christy yang sedang menangis tanpa suara."Kakak lepas" pinta shani lalu menarik tangan chika agar melepas pelukannya ke christy, ia dengan cepat mengangkat christy kegendongannya.
"Kenapa sayangnya bunda hemmm? kenapa nangis?" Ucap shani sambil mengusap airmata christy.
"Ha? Nangis? Kamu kenapa nangis dek?" Tanya chika.
"Hiks bunda, dd ngantuk bundaaa hiks, kakak gangguin dd tidurrr hiks"
"Kakak keluar dari kamar bunda, cepetan!" ucap shani tegas tapi tidak marah.
"Hehe, maafin kakak yaaa muach" balas chika langsung mencium bibir christy lalu pergi dari kamar shani.
Shani merebahkan christy kekasur, ia duduk ditepi kasur sambil mengelus perut christy agar cepat tertidur kembali.
"Tidur yaaa anak bunda"
Tidak membutuhkan waktu yang lama, christy akhirnya tertidur kembali, shani pun langsung masuk kedalam ruangan bajunya untuk memakai baju.
Skip
1 minggu berlalu, rey dan juga gita sudah melaksanakan pernikahannya. Kini mereka berdua dan juga shanchik sedang duduk diruang tamu."Persyaratan ibu harus dilakukan okey? Kalian berdua ga ada yang boleh keluar dari rumah ini, rumah ini adalah rumah kalian juga" ucap shani tegas.
"Iya buuu, terima kasih yaaa udah menjadi ibu yang baik buat rey, rey sayanggg banget sama ibu" balas rey.
"Iya bang, ibu juga sayang banget sama abang"
"Terima kasih bu, ibu sudah menerima saya untuk menikah dengan mas rey" ucap gita.
"Sama² sayang, kalian istirahat gih, pasti capek kan"
"Iya bu, yuk yank masuk kamar, kita harus bikin cucu buat ibu" ucap rey langsung menarik tangan gita.
"HELEHHHHH, JANGAN MAU KAKKK" sambar chika sambil berteriak.
"Apasihhh teriak² gituuu muach" ucap shani langsung mencium bibir chika.
"Hehe gapapa bun"
"Eh adeknya mana ini kak? Kok bunda ga liat dari tadi"
"Kakak juga gatau bun"
"Raisa" panggil chika saat melihat raisa yang ingin keluar."Eh iya kak? Kenapa?"
"Lihat dd ga?"
"Nggak liat kak"
"Owh yaudah, kamu mau kemana?"
"Mau kewarung depan kak, disuruh ibu"
"Owh yaudah"
Raisa pun melanjutkan jalannya.
"Bentar bun nyari dd, dari tadi ga keliatan"
"Iya kak" balas shani sambil memainkan hapenya.
Tring
Tring
"Halo, kenapa mas?"
"Shan, anak aku butuh kamu sekarang, dia manggil² kamu terus, tolong kamu kesini ya shan"
"Sekarang mas?"
"Iya shan, aku mohon, muthe lagi sakit shan"
"Iya² aku kerumah kamu sekarang"
"Yaudah cepet shan"
"Iya²"
Tut."Jadi milik aku kamu shan hahaha"
Shani langsung menaiki mobilnya dan mulai pergi.
Didepan rumah shani, ada gracio yang akan bertamu, tetapi melihat shani keluar dengan mengendarai mobil sendiri, gracio langsung menelfon rey untuk mengikutinya juga.
"Bang mau kemana?" Tanya chika.
"Ibu chik, kamu mau ikut apa nggak"
"Bunda kenapa? Ikut bang"
"Yaudah ayok"
"Bundaaa hiks, bunda manaaa hiks" tiba² christy menangis dan mencari shani.
"Gendong adeknya cepetan" pinta rey.
Chika dengan cepat menggendong christy dan membawanya masuk kedalam mobil.
Rey mulai menjalankan mobilmya mengikuti mobil gracio yang baru saja berjalan.
