"Chrisss" panggil adel saat melihat christy yang sedang berjalan ke arah kosannya, ia langsung menghampirinya dan memeluknya.
"Are you okey?" Lanjutnya."Saya tidak apa² del, apa orang tadi sudah pulang?" Tanya christy.
"Udah, lo gausah mikirin keluarga yang udah jahat sama lo, disini ada gue, gue akan bantu lo semampu gue"
"Terima kasih adel, kamu teman saya yang paling baik"
"Owh iya lo udah makan? Kalo belum makan dirumah gue yuk, mama cindy kayaknya masak banyak deh"
"Em boleh, saya lapar sekali del, dari tadi pagi belum makan hehe"
"Yaudah yuk"
"Eh christy, kamu dari mana sayang?" Tanya cindy sambil memeluk christy.
"Saya dari rumahnya ibu tante, meskipun ibu selalu memarahi saya, tapi ibu tetap menyayangi saya, ibu yang mengerti saya dalam kondisi apapun" jawab christy lirih.
"Iya sayang, yaudah makan gih, liat tuh adel udah makan banyak"
"Iya tante terima kasih"
Skip
Pagi hari, kini christy sedang bersiap siap untuk mencari pekerjaan, karena ia sudah lulus dari SMP, tinggal menunggu wisudanya."Pagi tante" sapa christy saat melihat cindy yang sedang menyirami bunga.
"Eh christy udah rapi aja, kamu mau kemana?"
Christy menghampiri cindy yang berada didepan rumahnya sendiri.
"Saya pamit keluar dulu ya tante, tante doain saya supaya saya bisa mendapat pekerjaan"
"Sayang, gausah kerja yaaa, tante mau kok biayain semua yang christy inginkan"
"Terima kasih tante, tante sudah memberikan tempat tinggal untuk saya itu saja sudah lebih dari cukup, saya tidak mau merepotkan tante dengan keseharian saya, yasudah saya pamit dulu tante" langsung menyalimi tangan cindy.
"Semangat christy"
"Siap tante"
Christy pun langsung pergi untuk mencari pekerjaan.
"Lowongan kerja? Restauran ini besar banget, apa saya bisa masuk?" Gumam christy pelan.
"Bismillah saja semoga masuk" lanjutnya dan langsung masuk kedalam restauran tersebut."Permisi"
"Eh dek, kamu ngapain?" Tanya salah satu pegawai.
"Em kakak, disini apa benar membutuhkan pegawai lagi?"
"Iya dek kenapa?"
"Saya boleh bekerja disini?"
"Adek masih kecil kok mau kerja? Orang tua kamu kemana sayang?"
"Em ada kok kakak, saya cuma ingin bekerja, boleh kan kak saya bekerja disini?"
"Yaudah, ayok ikut kakak kedalam, disana ada anak yang punya restauran ini"
"Iya² kak, ayok"
"Dah sana masuk" pinta pegawai tersebut.
"Iya kakak, terima kasih yaaa"
"Iya"
Tok
Tok
"Masuk"Cklek
"Permisi""Iya, silahkan duduk" ucapnya tanpa melihat ke arah christy.
"Terima kasih"
"Dd?" Ucap chika saat mendengar suara jelas dari christy, ia langsung membalikkan kursinya dan menghadap ke arah christy.
"Sayanggg" lanjutnya dan langsung berdiri dan mendekat kearah christy lalu memeluknya erat."Kakak? Kakak anak yang punya restauran ini?" Panik christy.
"Sayang, ini resturan punya kita dek, dd pulang ya sama kakak, kita ketemu sama bunda yaaa"
"Tidak mau kakak, saya tidak mau, sudah kak, lepasin saya, saya mau pergi dari sini, saya tidak jadi untuk bekerja disini"
"No sayang, ikut kakak pulang yaaa, kasihan bunda dek, bunda sakit, bunda pengen ketemu adek" ucap chika lirih.
"Bunda sakit? Kenapa bunda sakit kak? Kakak bawa bunda kerumah sakit kak, kasihan kak"
"Bunda gamau dibawa kerumah sakit dek, bunda cuma pengen adek disampingnya, pulang ya sayang, dd tega liat bunda sakit gitu?"
"Kenapa harus tidak tega, bunda saja tega membuang saya kak, saya sedih kak melihat keluarga saya membuang saya dengan sengaja hiks"
"Bunda nggak salah dek, yang salah itu papa, semuanya salah papa, dd harus tau kalo bunda ga salah dek, dari dulu bunda sedih, bunda nyariin adek kemana mana tapi dilarang oleh papa, ayok dek pulang sayang, bunda butuh dd"
"Ayok kak, saya mau kerumah bunda, saya hanya ingin bunda sehat lagi, kalau yang membuat bunda sehat harus ketemu saya, saya mau, ayok kak"
"Ayok² sayang, kita pulang sekarang"
Chika langsung membawa christy menuju rumahnya.
Sesampainya dirumah shani.
"Ck ngapain sih anak itu kesini lagi" kesal raisa dan dibalas pukulan pelan oleh ella.
"Ayok sayang ke kamar"
Cklek
"Bunda, bangun bun, liat nih kakak bawa siapa" ucap chika sambil mengelus pipi christy.
Shani membuka matanya perlahan dan mulai menatap chika.
"Kakak bawa adek? Mana kak? Bunda pengen peluk adek" ucap shani lirih.
"Itu dd bun, liat deh siapa yang berdiri didepan pintu tuh"
Shani mengarahkan kepalanya menatap pintu, airmatanya turun begitu saja saat melihat christy.
"Sayangnya bunda, sini nak, peluk bunda" pinta shani sambil mengulurkan tangannya.
Christy mendekat kearah shani dengan perlahan, ia tak tega melihat ibu kandungnya menangis.
"Saya akan menemani bunda sampai sembuh" ucap christy langsung mendekat kearah shani dan memeluknya.
"Ayok kerumah sakit, bunda harus diperiksa sama dokter" lanjutnya."Enggak sayang, bunda cuma butuh adek, bunda mohon maafin bunda sayang hiks, bunda minta maaf hiks, bunda nyesel dek hiks"
"Tidak ada yang harus disesali bunda, semuanya sudah terjadi, sebenarnya saya tidak mau lagi untuk bertemu bunda, tapi kata kakak bunda sedang sakit, dan bunda butuh saya, jadi saya ingin bertemu bunda supaya bunda cepat sembuh"
"Makasih sayang, makasih, bunda akan sembuh kalo dd pulang kesini, bunda kangen kamu sayang, udah lama bunda ga ketemu kamu, dd disini aja ya sama bunda sama kakak, bunda mohon dek, dd tega liat bunda sakit gini hem? Dd tega biarin bunda kangen terus sama dd?"
"Kalau saya tanya, kenapa bunda tega ngebiarin suami bunda membuang saya? Kenapa bun? Hiks, apa karena rahim bunda diangkat itu gara² saya? Saya salah apa bun? Saya tidak tahu apa²........ seandainya bunda tahu, hidup saya tidak seenak bunda bun, saya hidup miskin dengan ibu angkat saya, saya harus jualan sambil sekolah bun agar ibu angkat saya dan saya bisa makan, untungnya ibu angkat saya baik, dia mau merawat saya dengan sepenuh hati, meskipun dia selalu memarahi saya, tapi saya sayang sama dia, dia hanya ibu angkat bun, sedangkan bunda? Bunda ibu kandung saya, yang melahirkan saya, tapi bunda tega ngebiarin suami bunda membuang saya hiks"
Tetap tersenyum meskipun tidak bisa bertemu oshi🫠
