Bab 18. Semangkuk Bakso Berdua

1.7K 101 12
                                    

Lisa yang di berhentikan dengan cara tak terhormat, memikirkan cara untuk membalas Fitiara dan Abram. Mula-mula ia akan mendekati target pertamanya yah itu Fitiara, mencari kelemahan wanita itu.

Ia bahkan membeli sebuah alat penyadap berukuran sangat kecil untuk ia pasang pada benda yang sering Fitiara bawa. Tak tanggung-tanggung ia bahkan mengawasi pabrik di mana Fitiara bekerja, mengawasi kapan wanita itu meninggalkan halaman pabrik.

Jam 05:30

Fitiara meninggalkan pabrik, menunggu paman nya di depan gerbang. Melihat kesempatan yang ia tunggu-tunggu sedari tadi, Lisa mendekat dengan mengenakan sebuah hoodie beserta topinya dan masker, bersikap seolah-olah tak sengaja menabraknya, dan saat itu ia menempelkan alat penyadap di bagian bawah tas yang Fitiara bawa.

"Maaf, maaf, saya tidak sengaja" ujar Lisa, Fitiara mengatakan tak apa. Dan saat Lisa pergi, Fitiara mengerjap merasa mengenali suaranya.

Pip! Pip!

Bunyi klakson dari Amir membuyarkan pikirannya, Fitiara menepi memberi jalan untuk mobil pamannya keluar, lalu pulang bersama-sama. Melihat hal itu Lisa pun kembali ke kontrakan nya, siap mencari tahu kelemahan Fitiara alat penyadap yang ia pasang.

Dari meninggalkan tempat nya hingga telah lewat sehari, Lisa tak mendengar apapun yang bisa ia jadikan senjata. Ia mulai jengah merasa kehidupan Fitiara sangat membosankan. Hidupnya hanya bekerja, rumah, kumpul bersama keluarganya, menonton, makan dan bercakap-cakap bersama. Hanya itu yang ia dengar.

"Akhh.. Hidup nya membosankan sekali" gerutu Lisa mulai jengah, ia memutuskan menyerah saja dan akan memikirkan rencana lain.

Saat hendak mematikan rekaman, ia mendengar Fitiara mengatakan Halo Mak. Ia pun mengurungkan niatnya, barangkali ia mendapat sesuatu yang ia inginkan dari pembicaraan antara Fitiara dan mamahnya.

Ia menambah volume mendengar kan dengan serius pembicaraan ibu dan anak itu, lalu kedua keningnya bertaut penasaran, lalu dahinya mengerut heran bertambah penasaran, dan matanya terbuka lebar-lebar hingga menutup mulutnya yang ternganga mendengar rahasia yang ia yakini tak di ketahui oleh Abram. Karena jika pria itu tahu, ia yakin Abram mungkin akan mundur, karena menurut Lisa percuma mencintai seseorang seperti Fitiara.

Lisa tersenyum licik mendapatkan buah dari kesabaran nya. Meski ia sempat jenuh, tapi kini wanita dewasa itu kembali menyusun rencana jahat. Lalu ia mengambil sebuah flashdisk dari dalam laci nakas miliknya, flashdisk milik Leni berisi data-data penting yang hendak ia berikan pada Abram. Ia sempat mengambil nya diam-diam saat mengambil tasnya sebelum di usir waktu itu.

Ia akan menggunakan benda kecil tersebut untuk membalas Abram yang telah mempermalukan dirinya dengan menyeretnya di depan semua pegawai, dan semua itu karena Fitiara. Itu yang Lisa pikirkan.
Ia pun memutuskan beristirahat akan memulai misi nya esok hari dengan mendatangi targetnya yah itu Fitiara.

Dan wanita yang tak salah apa-apa itu tengah menikmati waktunya bersama keluarganya seperti biasa mereka berbincang dan bercanda.

Tin!

Amir beserta Dhian dan Risti mengedarkan pandangan kearah ponsel milik Fitiara, yang tergeletak di sampingnya, mereka meyakini notifikasi pesan yang masuk itu dari Abram. Kedekatan Fitiara dan Abram selalu di tunggu-tunggu oleh mereka.

"Permisi yah"

Fitiara menjauh dari keluarga nya supaya lebih nyaman berkomunikasi dengan Abram.

"Lagi apa?" pesan Abram membuat kedua pipi Fitiara mengembang.

"Tidak lagi apa-apa, pak Abram sendiri?"

"Iya, saya sendiri ini, kalau kamu mau menemani saya nonton, saya tidak akan sendiri"

Di Kejar Cinta Bos PamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang