3

3.3K 497 63
                                    

Mobil milik Jeno berhenti di depan gerbang rumah Jaemin, dengan mesin yang masih menyala.

“Terima kasih sudah memberi saya tumpangan Presdir, dan maaf jika saya merepotkan.” Ujar Jaemin dengan senyum kikuk yang di balas senyum manis oleh Jeno.

“Tak masalah. Tapi masih hujan, bagaimana kau akan turun dan masuk?” Jeno bertanya-tanya melihat hujan masih turun dengan deras.

“Ah, aku ada payung.”

Jeno berusaha mengambil payung di belakang kursinya dan kemudian menyerahkan pada Jaemin membuat Jaemin dengan malu-malu menerimanya.

“Terima kasih Presdir. Kalau begitu saya turun. Sekali lagi terima kasih.” Pamit Jaemin.

Pria Taurus itu hanya memandangi pergerakan Jaemin hingga akhirnya turun dari mobil dan memakai payung miliknya untuk masuk ke dalam rumah. Sementara mobil Jeno pun melaju dari sana untuk pulang ke rumahnya.

Jaemin baru saja menutup gerbang rumahnya dan terkejut mendapati sorot lampu yang begitu menyilaukan, saat berbalik, ternyata ada mobil sang kakak yang baru saja keluar dari garasi.

Renjun lantas menurunkan kaca mobilnya dan menatap Jaemin yang sudah berdiri di sampingnya dengan wajah merajuk.

“Ah, sudah sampai? Aku baru mau berangkat. Kau tidak membaca pesanku?” tanya Renjun dengan polosnya.

Sementara Jaemin masih memasang wajah datar menatap sang kakak.

“Ya sudah masuklah. Hujan sangat deras, aku akan memasukkan mobil lagi kalau begitu.” Celotehnya tanpa perasaan bersalah sama sekali.

Jaemin pun melangkah dengan kaki mengentak-entak sebal seperti anak kecil yang tak di belikan mainan membuat Renjun terkikik lucu.

Sementara mobil Jeno, baru saja masuk ke dalam garasi rumah mewahnya, setelah mematikan mesin, dia langsung turun dari mobil, tanpa tahu, liptint milik Jaemin masih berada di bawah sana.

Setelah membersihkan diri, Jaemin keluar dengan kemeja putih dan celana pendek yang santai, satu tangannya mengacak rambutnya yang setengah basah dengan handuk kecil, setelah merasa cukup kering, dia pun melempar handuknya pada keranjang pakai kotor lalu naik ke atas ranjang.

Dia mulai duduk di sana dengan keripik kentang menemani dan mulai membuka laptopnya, memasuki situs pencarian.

Zhang Hao

Dan itulah kata kunci yang dia masukkan pada situs itu hingga menampilkan beberapa artikel dan informasi tentang suami dari Presdirnya.

Jaemin pun membaca beberapa biografi pria itu, Ayahnya keturunan Korea-China, Papanya berdarah Korea asli. Dia menempuh pendidikan di Yonsei University dengan jurusan Bisnis dan Manajemen, berhasil dengan gelar S2.

Usianya dengan Jeno pun hanya terpaut bulan.

Di sana juga di cantumkan link media sosial milik pria itu dan Jaemin langsung memeriksanya.

Dia sedikit menganga saat melihat unggahan media sosial pria itu, benar-benar menunjukkan kemewahan, dia juga memamerkan gaya hidup serta liburan ke beberapa tempat di luar negeri.

Ada beberapa foto dengan sang suami yang di unggah dan saat Jaemin telusuri, mereka baru saja menikah selama tiga tahun. Namun entah mengapa mereka belum memiliki keturunan.

Ada satu foto yang membuat Jaemin tertarik, dia lantas memeriksanya.

Di foto itu, Hao tampak duduk santai pada kursi di tepi kolam renang, mengenakan kemeja putih, rambutnya yang berwarna coklat di sisir rapi dengan poni menyamping, tak lupa memegang segelas anggur merah, sedang lehernya di balut kalung dengan satu butir mutiara yang kecil namun Jaemin yakin harganya mahal.

The War of The Married [NOMIN]Where stories live. Discover now