34

2.3K 286 15
                                    

Rion tetap tidak mau melepaskan Caine, bahkan malah mempererat pelukannya.

"Rion-"

"Mau"

"Ga ga lgi ada Chen"

"Caine.." Rion mencium singkat leher Caine yng membuat Caine sedikit merinding.

"Uh.. Rion bentar"

Caine melepaskan diri dari Rion dan keluar kamar. Caine menuruni tangga dan melihat anak anak seperti biasa kumpul di ruang tengah.

"Kalian"

Semuanya menghentikan aktivitas mereka dan menengokan kepalanya kearah Caine.

"Iya mi?"

"Boleh titip Chen bentar ga?"

"Oh! Boleh sini"

Caine mendekat dan memberikannya kepada key.

"Lucu bngt buset" - Key

"Aku mau gendong juga!" - Echi

"Jngn ah nnti Chen nangis klo sama kau,mnding sama gw" - Enon

"Sesat lu bedua biar key aja" - Krow

Caine hanya menghela nafas dan tersenyum sebentar lalu dia pergi keatas lagi kekamar menemui Rion. Rion sedang mengambil baju di lemari. Caine mendekat dan menempelkan kepalanya bersandar di punggung Rion.

"Rion"

Rion berhenti dan berbalik menghadap pada Caine, Caine yng ditatap pun menatap Rion kembali. Rion mengelus pipi Caine dan berhenti di dagunya setelah itu Rion mengangkat dagu Caine dan berakhir pada berciuman.

"Mm ngh.."

Rion menekan tengkuk Caine untuk memperdalam ciuman mereka. Setelah itu Rion melepas ciumannya,dan tangan nya bergerak kebawah dan menggendong Caine.

"Aku pngn liat tubuhmu lagi.."
✧-----------------✧

"Shit.. setelah sekian hampir satu tahun, kau menjadi sempit lagi"

"Jngn terlalu banyak bicara.. lakukan dngn cepat dan selesai kan" Caine memalingkan wajahnya menyembunyikan Rona merah itu. Semua bekas yng Rion buat dulu sudah hilang, tubuhnya kembali bersih.

"Aku tidak berniat untuk cepat cepat sayang. Jangan rapatkan pahamu seperti itu" Rion membuka selangkangan Caine. Rion bersiul "wow lihat indah sekali, tubuhmu yng halus dipadukan dengan wajahmu yng memerah sungguh pemandangan yang indah"

✧-----------------✧

"Ug- hng.. ah.. hu ngh~"

"Panggil namaku sayang"

"R-rionh.. ah! Sakit"

"Tahan, aku akan menemukannya " Rion mempercepat gerakannya, hingga dia terhenti saat melihat sebuah bekas gigitan kecil yng mungkin sudah lama karena sudah hampir tidak terlihat dibawah telinga Caine. Caine masih mengatur nafasnya,dan Rion memiringkan kepala Caine dan mendekatkan wajahnya ke telinga Caine.

"Apa ini?"

"Huff.. huh.. ap-apa?"

"Bekas gigitan siapa ini dibawah telinga mu?"

"Aku tidak tauh.."

"Kau yakin tidak ada yng menyentuh mu saat kau berada jauh dariku?"

Caine terdiam sejenak, dan mengingat siapa yng pernah mendekati nya saat berada jauh dari Tokyo.

"Aku seperti nya hanya mengingat makomi yng memojokkan ku-"

"Dia menyentuhmu?"

Caine menutup mulut nya dan memandang Rion dengan khawatir, mampus Caine keceplosan. Gak bakal dikasih istirahat ni.
✧-----------------✧

"Anjir" - Gin

"Gak gw gk denger" - Krow

"Brutal bet tu orang tua anjing" - Makoto

"Sumpah gw getok tu orang tua klo udah selesai,mami kuh dibuat Sampe teriak teriak gitu" - Echi

✧-----------------✧
16.00

Caine membuka matanya, dia tidak melihat keberadaan Rion. Akhirnya Caine memutuskan untuk duduk sebentar lalu pergi kekamar mandi.

"S-sakit" Caine berpegangan pada tembok untuk menuju kekamar mandi, sungguh punggung dan pinggang nya serasa dibuat remuk oleh Rion. Caine merosot ke lantai, kakinya lemas.

Lalu setelah beberapa saat,Caine merasakan tubuhnya diangkat,Caine menoleh dan melihat Rion sedang menggendong nya.

"Kenapa ngga manggil?"

"Aku gaenak sama kamu.. nanti kmu masih marah sama aku"

"Aku ga marah kok.. tadi cuma kesel aja tiba-tiba, sekarang engga"

"Maaf"

"Gaperlu minta maaf,udah udah dimaafin"

"Hm"
✧-----------------✧

Terlihat ada seseorang sedang menatap lautan, rambut berwarna pink nya sedikit berterbangan karena hembusan angin.

"Huff.."

"Ngapain sendirian?" Ucap seseorang bersurai abu abu dibelakang.

"Gapapa, cuma liatin laut aja. Enak anginnya Sepoi sepoi"

"Oh.."

"Sini" Pria bersurai pink itu perlahan menarik tangan orang yng berada dibelakangnya ini, menempatkan orang itu di pangkuan nya.

"Kenapa? Lagi mikirin sesuatu kah Jak?"

"Engga, ga mikirin apa apa" Zaki mengelus rambut krow yng berwarna abu abu itu.

"Yng bener ? Bohong gw tonjok lu anjg"

"Ngapain aku bohong, lagian pikiran ku udah penuh sama kamu"

"Paan sih"

Zaki tertawa kecil lalu mengelus pipi krow.

"Tumben ga ngelawan pas aku dudukin kamu di pangkuan ku?"

"Lah emng lu mau gw ngelawan?"

"Engga sih"

"Yaudah"

Krow menyandarkan kepalanya di dada Zaki , dan Zaki juga mengelus rambutnya.

"Lagi mode manja nih?"

"Dih apaan? Engga."

"Mang eak"

"Eak"

"KASIAN YNG JOMBLO -" - Echi
✧-----------------✧

Dor aku udah liat komen komen kemarin kemarin uwuh ,ada yng minta ginji , Krojaki, Kevin x Zora x ibam. Jadi karena aku ngga enak sama kalian bakal aku buatin kok ,tapi secara bertahap ya? Tunggu aja! 😀

The Beginning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang