(Name) mengerjap pelan. "Hah?"
Boboiboy berdecak. "Lupain."
"Dalam hitungan ketiga, kita kabur." Toni tampak kewalahan dengan nafasnya.
Mereka semua mengangguk. Bahkan Boboiboy tampak antusias mengangguk, please, ini udah panas banget, Boboiboy udah tuing-tuing gitu kepala nya.
Mereka semua tampak ancang-ancang menyiapkan kaki untuk bertenaga dalam berlari kencang.
"Eh, eh! Mau kemana kalian?"
Bu Jane berkacak pinggang. Guru wanita itu membawa dua rompi yang sangat khas dengan budaya Melayu. Kemudian, Bu Jane menyerahkan dua rompi itu kearah Boboiboy dan (Name).
"Ini di pake buat olimpiade kan buk? Kok dikasih sekarang?"
Bu Jane mengerutkan kening nya. "Tiga jam lagi olimpiade nya di mulai, kenapa kalian malah cosplay ikan asin yang di jemur?"
Pupil mata Boboiboy dan (Name) mengecil. Tiga jam? Astaga. Nggak apa-apa, kita anak pintar kok.
"Makasih, buk. Berkat ibu, kami terbebas dari jemuran dahsyat ini." (Name) mencium punggung tangan Bu Jane dengan dramatis.
**
"Lo kenapa? Gugup?"
"Lo kali yang gugup. Kayaknya saking gugup nya elo, itu resleting lo sampai belum lo naikin. Untung tuh burung nggak kemana-mana."
Sial.
Boboiboy dengan reflek menyentuh area inti nya lalu meraba nya. Bajingan. Demi apapun, Boboiboy malu banget! Tadi, setelah berganti rompi dan juga seragam, ternyata dia lupa untuk menaikkan resleting nya hingga boxer nya sedikit terpampang.
Astaga! Gadis mengerikan itu hampir melihat aset masa depan nya! Bawa Boboiboy untuk tenggelam ke palung mariana sekarang!
(Name) bersiul lalu mencolek dagu Boboiboy dengan kerlingan sensual. "Duh, kiw. Mata gue jeli banget ya sampai boxer Spongebob lo keliatan. Lucu juga boxer lo, mau liat lagi,"
SETAN! Gila! Gadis ini memancing emosi.
Boboiboy mendengus lalu menjitak kening mulus gadis itu hingga (Name) merintih pelan. "Otak lo mesum banget." Sinis nya.
(Name) kembali mengeluarkan tawa nya. "Ini bukan mesum, ini reflek mata gue yang pengen aja gitu"
"Bahaya banget deket-deket sama lo." Boboiboy menggeser bokong nya menjauh dari area gadis itu duduk. Hal yang bisa membuat (Name) semakin tertawa lebar.
"Astaga! Bukannya belajar malah saling bercanda, kalian ini ..." Bu Jane datang dengan senyuman mematikan nya.
(Name) dan Boboiboy tersentak lalu kompak menyengir lucu sembari mengangkat dua jari membentuk peace.
"Materi nya mudah, kami menjanjikan kemenangan." Usung Boboiboy.
Bu Jane mengangguk. Dia tidak meremehkan otak dari dua manusia didepan nya ini, malah, Bu Jane sangat mengagumi bagaimana dua manusia itu memiliki otak yang saraf-saraf nya dapat bekerja dengan sangat telaten hingga mendapat hasil yang memuaskan.
Dua murid kebanggan para guru.
"Ya ya ya. Ibu tau itu, tapi lihat sekeliling kalian, perwakilan dari sekolah lain sangat sibuk untuk belajar."
Boboiboy dan (Name) dengan kompak menggerakkan netra mereka celingukan menatap sekitar. Bener juga. Siswa/siswi lain sangat sibuk menghafal materi, memahami materi. Sedangkan mereka? Duduk bercanda mengenai resleting Boboiboy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boboiboy X Reader (Classmate)
Teen Fiction"Kaos kaki lo beda sebelah. Satu pink satu lagi putih. Kocak bener lo." -Boboiboy "Anjir, lo kalau ngomong pelanin dikit napa! Gila, malu banget." -(Name) Yang laki selalu jadi emosian kalau disuruh ngobrol sama si gadis yang apa-apa nyolot dan tant...