22. Mayat.

58 7 0
                                    

Biasakan sebelum membaca wajib vote terlebih dahulu ‼️‼️‼️

Kalau ada typo atau pengulangan kata mohon ditandai ya.

"Dialah matahari yang menghapus mendungku selama ini."

Haruna Akiara Estrella

🌺🌺🌺

"Ah, Aven bisa aja," kata Haruna tersipu malu.

           🌺🌺🌺

Haruna tengah berjalan menuju kantin, tapi tangannya malah ditarik oleh seseorang dan membuat tubuhnya harus terbawa ke toilet. Haruna Menendang orang tersebut hingga tersungkur. karena tak terima  ditendang, orang tersebut juga balik menendang Haruna.

"Maumu apa?!" sentak Haruna kasar. Dirinya menatap nyalang seorang Pria dihadapannya.

Lelaki itu berdecih. "Gue maunya Lo jadi cewek gue."

Haruna tersenyum sinis seraya memiringkan kepalanya. Dia ingin sekali tertawa mendengar pernyataan Pria itu. Menjadi ceweknya katanya? Hei! Haruna tidak mungkin mau menjadi kekasihnya. Hati Haruna hanyalah untuk Malven, bukan Pria itu.

"Ogah," celutuk Haruna.

Pria tersebut mendengus karena merasa kesal mendengar penolakan dari Haruna. Dirinya lalu merapatkan tubuh Haruna Ke dinding toilet dan mengurungnya hingga membuat Haruna berkeringat dingin.

Apa yang akan dilakukannya?

Haruna merasa sedikit takut, apalagi melihat tatapan penuh nafsu dikedua bola mata Pria tersebut. "Minggir!"

"Ohh, Lo gak mau jadi cewek gue, ya?" bisiknya tepat ditelinga Haruna membuat bulu kuduk gadis itu meremang.

Haruna meneguk salivanya tatkala wajah mereka semakin dekat membuat gadis itu menahan napas. Haruna pun memberontak, dirinya mendorong tubuh besar Pria tersebut membuatnya terjatuh.

Pria yang bernama James itu mendengus lalu bangkit dan menepuk kedua tangannya seolah sedang menghapus debu karena memegang lantai kamar mandi.

Saat Haruna ingin berlari, ujung seragamnya langsung ditarik membuat tubuhnya terjatuh diatas tubuh James. Gadis itu semakin emosi tatkala James hendak menc1umnya.

"Sialan!"

Bugh!

Haruna pun bangkit dari tubuh James, dirinya pun hendak berlari keluar. namun, lagi dan lagi James malah menghalangnya dan membawa gadis itu memasuki salah satu bilik toilet.

"Diam Lo, anjir!" sentaknya membenturkan kepala Haruna ke pintu toilet.

"Lepasin!" jerit Haruna penuh emosi.

"Salah Lo sendiri gak mau jadi cewek gue! Lo harus tau akibatnya karena nolak gue!" geramnya.

Lalu lagi dan lagi tanpa belas kasihan James malah menyiksa Haruna. Pria itu membenturkan kepala Haruna ke tembok beberapa kali dan terus mengulanginya.

Haruna berusaha menahan tangan James yang sebentar lagi akan kembali membenturkan kepalanya. "Udah!" Dia memejamkan mata menahan sakit saat sebuah cairan merah mulai keluar dari sudut kepalanya.

"Selanjutnya...."

Haruna mundur perlahan tatkala James mulai melangkah mendekatinya. Dia mempunyai firasat buruk bahwa James akan mencipoknya seperti yang dikatakan oleh Udin beberapa waktu silam.

"Jangan mendekat!" peringat Haruna mulai melangkah mundur.

Terlihat jelas raut kepanikan diwajah Haruna membuat James semakin senang melangkah kearahnya. "Bibir Lo kayaknya manis, Na."

MALVENHARUNA [On Going]Where stories live. Discover now