21 - Yang Haram Lebih Nikmat (21+)

17K 832 325
                                    

Sesuaikan usia ya, seng🙏❤️‍🔥

Selamat membakar pagi dengan yang hot-hot seperti hotdog😁😋

RAMAIKAN TIAP PARAGRAF YAKK! AWAS KALO GA RAME!!

***

"Dex,"

Amareia menahan tangan Dexter yang ingin menyentuh pipinya, wanita itu menggeleng. "Jangan, kau harus sadar, Dex. Aku bukan istrimu!"

"Kamu istriku, hanya kamu."

Dexter memajukan wajahnya, dia mengabaikan penolakan Amareia dengan tetap menempelkan bibirnya tepat di depan bibir Amareia. Memagut bibir manis itu dengan sangat lembut namun menuntut, Amareia jadi goyah. Tapi dia tidak mudah terperdaya, dia tetap menahan tangan Dexter yang ingin mengusap pinggangnya dari luar handuk.

Saat ciuman terlepas, Amareia langsung membekap mulut Dexter dengan telapak tangannya. "Hentikan! Jangan lakukan apa pun lagi! Di luar hujan!" Dadanya kembang-kempis, wajahnya semakin memerah, pikiran dan tubuhnya tak sejalan, keduanya tengah berperang sengit saat ini, antara berhenti atau melanjutkan yang haram seperti ini.

Bukannya marah, Dexter malah mengecup telapak tangan Amareia yang membekap bibirnya, karena itu, Amareia langsung menjauhkan telapak tangannya. "Karena di luar hujan, ini akan menyenangkan. Malam ini akan panas untuk kita berdua, sayang."

"Dex! Kau gila!"

"Aku gila karena mencintaimu,"

Cup.

"Sampai kapan pun, kamu akan tetap menjadi milikku. Hanya milikku,"

Dexter melabuhkan kecupan lembut di kening Amareia yang berhasil membius wanita itu dalam waktu sementara, "Dan aku juga hanya milikmu. Tidak ada yang bisa memilikiku selain kamu,"

Dengan penuh perasaan, Dexter membawa telapak tangan Amareia agar menyentuh dadanya dan baru Amareia sadari jika Dexter pun hanya menggunakan sehelai handuk yang menutup pinggang ke bagian bawahnya. Karena itulah, telapak tangan Amareia bisa menyentuh dada bidang Dexter secara langsung tanpa penghalang. Dia juga bisa merasakan jantung Dexter yang berdetak sangat cepat.

"Aku selalu jatuh cinta padamu setiap saat, kau merasakannya kan?"

"Jadi, sayang, jangan tolak cintaku yang hanya untukmu."

Di saat Amareia lengah, Dexter mencuri ciuman di bibirnya. Pria itu kembali melumat dengan lembut dan penuh tuntutan, yang akhirnya, Amareia membalas ciuman pria tampan itu dengan kedua tangan yang juga melingkari punggung lebarnya. Suara kecipak terdengar memenuhi suasana kamar di kediaman baru yang perdana Amareia tempati, perdana pula di tempati bersama dengan Dexter.

Ciuman yang panjang dengan saling membelit, di salurkan dengan tangan Dexter yang bergerak nakal. Pria itu meraba paha, naik ke atas untuk melepaskan handuk yang melilit tubuh Amareia. Amareia tak menolak, dia melepaskan ciuman dengan menggigit bibir bawah saat Dexter berhasil meloloskan handuk di tubuhnya, tubuhnya yang polos pun terlihat jelas di depan mata Dexter.

"Kau selalu sempurna, sayang."

Dexter ikut melepas handuknya, di saat keduanya sama-sama tak berpakaian, Dexter kembali melanjutkan aksinya. Pria itu mencium setiap jengkal tubuh Amareia tanpa ada yang terlewat satu pun, di luar hujan, udara sudah pasti dingin tapi di dalam kamar, Amareia juga Dexter sama-sama mandi keringat.

Karena setiap sentuhan yang jemari Dexter berikan, membawa sengatan kuat ke seluruh aliran darah Amareia. Wanita itu berkali-kali menggigit bibir bawah menahan suaranya, dengan kepala yang ikut mendongak. Apalagi, saat Dexter menelungkupkan kepalanya di antara paha Amareia. Tubuhnya semakin panas, dia bergerak menahan geli juga sensasi yang sudah lama tak dia rasakan.

Jerat Takdir Dua MasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang