49 - Kabar Yang Menyebar

8.1K 556 303
                                    

"Tuan, ini surat pengunduran diri dari Mrs Yvette."

Damian Dumont menaikkan satu alisnya, pria itu melihat jelas surat pengunduran diri dari salah satu artisnya yang turut andil meningkatkan kesuksesan rumah produksi yang di pimpinnya. "Alasan?" Damian memasukan kembali surat yang dia dapatkan ke dalam amplop coklat, menaruhnya ke dalam laci meja kerjanya.

"Kehamilan, Mrs Yvette sedang hamil, Tuan."

Damian mengangguk, "Kau bisa pergi. Surat pengunduran dirinya aku setujui."

"Baik, Tuan, akan saya sampaikan."

Kepergian sekretarisnya membuat Damian Dumont menyandarkan kepala di sandaran kursi, dia menatap lurus. "Keinginan Marlene dan kekasih gelapnya terwujud, Amareia berhenti dari dunia entertainment namun atas keinginan dirinya sendiri bukan di pecat dengan tidak hormat. Ini lebih baik,"

Damian menekan interkom di atas mejanya, "Buat pengumuman resmi di akun media sosial perusahaan. Katakan jika Amareia telah berhenti dari dunia entertainment atas keinginannya sendiri dengan alasan pribadi yang tidak bisa di ungkapkan perusahaan," Ucapnya menyampaikan perintah pada sang sekretaris.

"Baik, Tuan. Akan saya lakukan,"

Dalam waktu sekejap, kabar berhentinya Amareia dari dunia entertainment langsung menjadi pencarian utama di segala jenis media sosial. Pro dan kontra memenuhi komentar yang tidak mendapat satu pun balasan, mereka bertanya-tanya, mengapa idola mereka berhenti dari dunia entertainment? Bahkan alasan yang di rahasiakan.

Penggemar di beberapa tempat juga menyuarakan kekecewaan mereka terhadap keputusan Amareia, "Kenapa harus berhenti? Kan bisa vakum beberapa tahun, aku siap kok menunggu film-film Amareia lagi."

"Benar! Kenapa tidak Hiatus saja sebentar? Jangan berhenti, aku tidak rela."

"Sudahlah, ini keputusan Amareia. Pasti ada alasan kuat, kita harus tetap mendukungnya."

"Benar tuh! Kita kan penggemar sejati Amareia, kita harus terus mendukungnya meski Amareia sudah bukan artis lagi."

"Setuju! Amareia tetap idola terbaik kita!"

Kabar berhentinya Amareia dari dunia entertainment juga sampai ke telinga Shamaira, wanita itu semakin di Landa emosi. Dia melempar ponselnya, dia inginnya Amareia di pecat dengan tidak hormat dan perusahaan akan membuat pengumuman yang membuat namanya tercemar. Shamaira ingin melihat Amareia malu!

Bukan malah seperti ini.

Dia berhenti dari dunia entertainment dengan cara baik-baik, membuatnya bukan di benci tapi semakin mendapat banyak dukungan dari penggemarnya. "Sialan! Dia terlalu beruntung," Shamaira mendesis. Dia ingin karier Amareia hancur dan wanita itu gila, bukan malah berhenti dengan inisiatif sendiri seperti ini.

"Lalu tadi alasannya? Alasan pribadi? Cih!"

Shamaira sangat dongkol, dia tak terima jika Amareia tetap memiliki banyak dukungan di belakangnya dari penggemar-penggemar wanita itu. "KAU HARUS HANCUR AMAREIA!!"

***

"Hatchim!"

"Sayang? Kita perlu ke Dokter? Kamu Sepertinya flu,"

Amareia mengucek hidungnya yang gatal, "Aku tidak flu. Tapi sepertinya, ada terlalu banyak orang yang membicarakan aku sampai aku tak henti bersin seperti ini."

Dexter pun terkekeh, "Mereka pasti sibuk membicarakan kamu yang tiba-tiba berhenti dari dunia entertainment."

Amareia mengangguk, "Aku yakin kalau soal itu. Tapi ya jangan bersin-bersin terus, hidungku merah jadinya."

Jerat Takdir Dua MasaWhere stories live. Discover now