15

4.4K 814 125
                                    

Suara samar dari berbagai macam kendaraan mengisi keheningan di dalam ruangan besar itu. Tidak ada yang berbicara. Min-ho terus diam menatap keluar jendela dan membelakangi anak istrinya, Yoona diam menunduk karena merasa tidak tega, sementara Lisa masih diam dan menatap tidak percaya pada kedua orang tuanya.

Ini bukan kali pertama Lisa menerima ancaman seperti ini, tapi parahnya kali ini karir Nancy pun di jadikan ancaman. Sekarang Nancy harus istirahat, dan ada beberapa kerugian yang harus Nancy tanggung karena kecelakaan yang dia alami, tapi apalagi ini? Lisa benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran orang tuanya.

"Dad, apa aku bukan anak daddy? Kenapa daddy memberikan ancaman seperti ini? Selama ini aku tidak pernah membangkang, aku membangkang sekarang karena aku juga manusia, memiliki hak untuk menjalani hidup sesuai dengan keinginanku." Ucap Lisa.

"Tidak semua ingin bisa terpenuhi. Kau anak daddy, karena itu daddy melakukan ini. Daddy tidak mau memiliki anak tidak penurut." Tegas Min-ho.

Lisa menggeleng lalu dia menoleh pada ibunya, "Mom--"

"Kau sudah menikah, nak. Kau memiliki istri. Apa pantas kau masih memiliki kekasih? Lisa, di sini.. Bukan hanya kau yang memiliki hati, bukan hanya kau yang harus rela melepaskan masa lalu. Sebelum menikah denganmu, Jennie pun melepaskan masa lalunya untuk menjadi istrimu." Ucap Yoona.

"Mom, aku tahu aku sudah memiliki istri. Tapi pernikahan itu bukan keinginanku, sebenarnya apa yang membuat kalian bersikeras menjodohkan dan menikahkan aku dengan Jennie? Aku tidak mencintai Jennie, aku hanya mencintai Nancy. Kalian memaksa dan mengancam, karena itu aku berbohong. Apa semua salahku? Katakan padaku, kenapa?" Jawab Lisa, dia mengepalkan kedua tangan untuk menahan emosi.

Lisa tahu ayah Jennie seorang pengusaha juga, tapi hanya pengusaha kecil yang bahkan masuk 20 besar saja tidak. Bagaimana bisa keluarganya mengenal keluarga Jennie? Hampir semua rekan bisnis keluarga Manoban Lisa ketahui, tapi dia yakin kakek atau ayahnya tidak mengenal orang tua Jennie. Jadi, apa alasan yang membuat Marco bersikeras menjodohkannya dengan Jennie? Itu yang selalu menjadi pertanyaan Lisa.

"Tidak ada alasan, tidak ada negosiasi apalagi penolakan. Putuskan dia dan terimalah Jennie, atau.. Tetaplah bersama model itu tapi kau bukan bagian dari Manoban lagi dan karir model itu akan hancur hingga tidak ada satu pun agensi yang mau menerimanya baik di dalam atau pun luar negri!" Tegas Min-ho.

Selesai berbicara Min-ho menoleh pada istrinya, dia mengangguk membuat Yoona ikut mengangguk lalu berdiri. Tanpa mengatakan apapun Min-ho segera keluar dari ruangan anaknya, dia tidak mempermasalahkan saat Yoona memilih diam di dalam terlebih dahulu.

"Nak--"

"Diam! Aku kecewa pada mommy." Ucap Lisa.

Yoona mengangguk, "Mommy tahu. Tapi percayalah, Jennie gadis baik, belajarlah untuk menerima dan mencintainya. Maafkan mommy karena mommy tidak bisa membantumu. Sekarang, renungkan dan pikirkanlah. Daddy bisa hanya mengancam, tapi semua akan menjadi nyata jika masalah ini terdengar oleh grandpa. Lisa, bukan kami tidak mengerti tapi tolong.. Jaga dan bahagiakan Jennie."

Selesai berbicara Yoona menepuk bahu Lisa, dia berbalik dan berlalu begitu saja. Setelah kedua orang tuanya pergi dari ruangannya, Lisa melangkah ke arah meja kerja lalu dia berteriak dan menyingkirkan semua yang ada di atas meja.

Lisa marah, benar-benar marah. Dia pikir kedua orang tuanya hanya akan menegur tanpa mengancamnya, tapi yang terjadi? Rasa benci pada Jennie pun kembali dia rasakan, rasa benci itu membuatnya lupa tentang semua kejadian yang sedikit manis di rumah sakit semalam dan pagi tadi.

"Aku membencimu, Jennie!"

Brak!

Lisa menggebrak meja menggunakan kedua kepalan tangannya, dia menunduk seraya mengatur nafasnya yang terengah-engah karena emosi. Tidak berselang lama, tetes demi tetes air mata pun menetes membasahi pipi Lisa dan jatuh di atas meja.

TO BE YOURS - JENLISA [G!P]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang