Bab 10 kabur?

97 11 1
                                    


Seperti biasa tetap up walaupun nggak ada yang baca😌

*
*
*
*
*
"Apakah aku harus mengikhlaskan, walaupun hati ini tak pernah rela untuk menerima"

***

Ashel menghentikan langkahnya ketika melihat seseorang pria diruang tamu sedang bersama anin. Ia merasa tak asing dengan wajah orang itu.

"Ashel kamu sudah pulang, sini sayang" ucap anin ketika melihat ashel baru saja datang.

"Ada hal yang Mama mau bicarakan sama kamu"

"Mama mau bicara soal apa?" Seru ashel menghampiri Anin dan duduk dibangku sebelahnya, matanya melirik tak suka kearah pria yang tengah duduk dihadapan anin.

"Ohw iya kenalin ini om regie" ucap anin mengenalkan regie pada ashel

"Halo om" ucap ashel singkat seraya menyalami tangan regie, walaupun ia sangat terpaksa melakukan hal itu karna ia tak suka pria itu ada di rumahnya.

"Halo anak manis" balas regie tersenyum memperlihatkan giginya yang sangat putih, ia mengulurkan tangan untuk disalimi ashel.

Sementara ashel hanya tersenyum tipis

"Kedatangan om regie ke sini mau menyampaikan sesuatu sama kamu, om izin menikahi mama kamu" ucap regie to the poin setelah ashel duduk kembali sehabis menyalami tangannya

"Mama izin mau nikah sama om regie sayang, mama harap kamu setuju" lanjut Anin ketika regie selesai berbicara.

Deg.....

Ashel terdiam mendegar perkataan yang diucapkan anin dan regie, dadanya terasa sesak,degup jantungnya tak karuan. ia tak percaya jika wanita disampingnya sudah berpindah hati kepada laki-laki lain.

"Mama bercanda kan" hanya itu yang bisa ia katakan.

"Mama mohon sama kamu, tolong ngertiin posisi mama nak" ucap anin seraya memegang tangan ashel

Ashel menepis tangan anin."Tapi gimana sama papa? Aku nggak mau cinta mama berpaling kepada laki-laki lain" ucapnya tak setuju.

"Mama mohon sama kamu izin kan mama untuk menikah, jangan seperti anak kecil shel"

"Sampai kapan pun aku nggak akan pernah setuju mama menikah lagi" ucap ashel meninggalkan regie dan Anin, ia pergi tanpa pamit.

Ashell........

Anin berteriak memanggil namun nihil ashel tak mau mendengarkan, ia terus berjalan meninggalkan rumah dan pergi menaiki sebuah Taxi entah kemana tujuannya saat ini ia pun tak tau.

Sementara regie hanya bisa terdiam ia merangkul dan membawa Anin kedalam dekapannya.

"Maafkan sikap ashel yh mas, aku yakin dia cuma butuh waktu untuk menerima semua ini aku akan terus bujuk dia, kamu sabar yh" Anin mendogakan kepalanya menatap regie yang masih memeluknya.

"Iya aku akan sabar menunggu sampai ashel benar-benar mau menerima aku" ucap regie seraya mengelus rambut anin.

***************

Maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif

Maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif

Redup Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang