Part 20 - Sam Empaty? ~ Journey of terror

39 20 39
                                    

Mungkin bertahan dan memperdulikannya bukan bagian dari tanggung jawabku. Tapi aku tahu apa yang perlu aku lakukan untuk memberi kebutuhan.

~Samman Sauqhi Reynoard~

Dimalam itu Deska tidak bisa tidur

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Dimalam itu Deska tidak bisa tidur. Matanya menatap langit-langit dengan tatapan kosong sambil memikirkan hal yang belum pernah terpikirkan olehnya. Namun ia tidak boleh berlarut dengan pikirannya sendiri karena ia harus tetap tidur malam ini sebab ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan esok hari.

Bersamaan seusai Deska berhasil terpejam, terdengar suara derap langkah yang mendekat membuat Deska reflek membuka kelopak matanya kembali dan menemukan Sam yang datang kepadanya.

Awalnya Deska heran dan tentu sedikit terkejut mengenai hal apa yang membuat Sam datang kemari. Sam mendudukkan bokongnya dikursi tunggal tepat disamping kursi panjang yang digunakan Deska

"Gue gak bisa tidur" katanya,

Deska yang mendengarnya hanya diam dan berpikir enggan, karena dirinya sendiri juga sebenarnya susah untuk tidur.

Kini posisinya sedikit dibangunkan dan disandarkan di ujung tangan kursi yang ia gunakan sebagai bantal menemani Sam yang terduduk

"Biarkan gue disini dulu, tidak mengganggu istirahat Lo 'kan?"

"Terserah" jawab Deska sembari terpejam dengan posisinya tersebut, tapi pikirannya masih kalut.

"Lo kenapa tidak lanjut tidur?"

"Situasi yang sama kayak Lo" balasnya spontan bersama kelopak matanya yang kembali terbuka. Tepat didepannya adalah sebuah pigura panjang berukuran sedang yang terpajang pada dinding dan dia menatapnya kosong

Sam menatap sejenak Deska yang termenung dengan posisinya tersebut.

"Lo sedang memikirkan sesuatu?"

"......." Deska tidak menyahut.

"Gue tahu yang Lo pikirin"

Deska menoleh dengan malas,

"Jangan ganggu gue" peringatnya sembari memposisikan kembali tubuhnya seperti semula ia berbaring dan menutup sebagian wajahnya menggunakan lengannya dengan mata terpejam, seperti tidak ingin peduli lagi akan Sam.

"Lo gak perlu sok tidak peduli begitu. Gue bilang, gue tahu yang Lo pikirin" entah ada maksud apa. Sam masih menyeletuk dengan ucapan yang sama,

Membuat Deska yang tadinya terpejam reflek membuka mata dan menoleh Sam dengan sedikit kesal.

Sam tidak bermaksud mengganggu Deska, namun Sam seperti perlu melakukan ini.

"Lo butuh sesuatu kan? Gue bisa bantu. Selain itu.."

Sam tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya dan berkata, "Bangun. Ikut gue sekarang" pintanya tiba-tiba terkesan memberi perintah, kemudian Sam berjalan santai menuju kamarnya.

Journey of Terror -||√ #NUPADonde viven las historias. Descúbrelo ahora