31 - here it starts (BONUS)

68 16 4
                                    

Kim Jongin, Seoul
15.06, afternoon

Di hari ini, syuting selesai lebih cepat dari yang ku duga. Memar di wajahku sudah sedikit membaik, kemarin saat ada adegan duel bersama anak buah Lee Dongwook-nim, aku sempat terkena lemparan botol tepat di area pelipis.

Awalnya ku pikir memang make up karena aku tak merasa sakit. Tapi ketika aku mencuci wajahku dan menggosoknya dengan keras, ternyata itu bukan riasan, memang benar memar asli.

Tak apa, ini namanya profesional.

Malam ini, aku mengajak berkencan Jennie ke Tower Namsan. Di sepanjang jalan masih ada sisa-sisa butiran salju yang turun tadi pagi, musim dingin seperti ini, memang kebanyakan idol akan memulai perjalanan cintanya.

Lihat saja mereka-mereka yang terciduk oleh media, dibuktikan dengan foto-foto yang di ambil, beberapa diantaranya memakai mantel tebal, topi atau kupluk, syal, dan seluruh pakaian tertutup hangat yang menutupi tubuh.

Belum pernah ada yang sengaja memakai baju biasa, topi, kacamata, masker di musim panas. Adapun, hanya beberapa yang sudah mempublikasikan hubungan mereka di awal, dan di dukung penuh oleh penggemar serta perusahaan.

Yang ku rasa, kencan di musim dingin memang lebih bebas, karena tak ada yang mengenali dan kami berpakaian sama seperti orang-orang kebanyakan, terkadang hanya mata yang terlihat.

Itulah.

Aku turun dari mobil dan mengambil barang-barang pribadiku di bantu oleh Yongmin Hyung.

Minggu depan aku akan mulai syuting di Ulsan juga Jeolla. Jadwal padat, aku bahkan tak tahu apakah Natal nanti aku akan ada di rumah, atau malah di tempat pengambilan gambar.

Lihat saja nanti.

"Hyung gomawo." paper bag berisi baju-baju bekas syuting tadi aku jinjing sendiri meskipun berat.

"Geurae, besok ku jemput seperti biasa. Istirahatlah, jangan bermain game seperti Sehun hingga tak tidur."

Aku tertawa kecil, "Aku bahkan tak tahu caranya, hati-hati di jalan Hyung."

"Eung." lelaki itu masuk ke dalam mobil.

Ia menyetir sendiri hari ini, sebelum menjemputku ke lokasi, manajer Yongmin pergi mengantarkan Kyungsoo untuk rekaman, lalu sekarang ia akan mengantarkan Sehun syuting acara ragam di Incheon.

Kami sama-sama sedang sibuk dalam jadwal masing-masing. Aku bahkan sudah lama tak bertemu dengan Baekhyun, Jongdae dan Chanyeol.

Tapi mereka bertiga sempat mengirimkan ku food truck, tentu aku memberikan ucapan terima kasih lewat video call.

Aku melambaikan tangan pada manajer ku yang mulai melaju, setelah mobilnya tak terlihat, aku melangkah masuk ke dalam lift.

Tak sampai satu menit, lift terbuka. Hanya berjalan beberapa meter, aku sudah bisa berdiri di depan pintu apartemen.

Aku menekan pin pada digital doorlock, suara bip bip menandakan pintu terbuka. Ku langkahkan kakiku untuk masuk, lalu berlari ke sofa abu-abu dan membiarkan paper bag tersebut begitu saja terjatuh.

Aku membaringkan tubuhku tengkurap. Semalam tak pulang karena ada kendala terhadap pengambilan gambar, salju turun sangat lebat, membuat kami kesulitan untuk syuting.

Aku mengeluarkan ponsel dari dalam saku celana, melihat jam yang menunjukkan pukul setengah 4 sore, ku rasa aku masih punya beberapa waktu untuk istirahat.

Renjana; memories of love | JENNIE x KAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang