31.Senja yang indah🌕✨

8 1 0
                                    

Setelah setengah jam perjalanan mereka akhirnya sampai, Kara terkejut ketika melihat ada karpet merah yang di gelar. Dan ada banyak karangan bunga di samping karpet merah itu.

"Bu? Ini ada apa? Kenapa ada karpet merahnya?" Tanya Kara kepada Arumi, Arumi tersenyum dan menurunkan Ira dan menggandengnya.

"Ayo jalan dulu, nanti kalau udah sampai ujung sana kamu bakal tau ada apa." Kara semakin bingung ada apa sebenernya? Kara berjalan di karpet merah itu dan di hiasi sinar senja yang begitu indah.

Ketika Kara sudah sampai di ujung merah karpet itu, Kara melihat kebelakang, dimana Arumi dan Ira? Kenapa hanya dia sendirian di sana? Dan tak terjadi apa-apa, batin Kara.

Tiba-tiba ada Nawa di hadapannya berjalan bersama dengan tongkatnya, dan lihat dia sore ini terlihat sangat tampan, sangat tampan, sampai membuat hati Kara dag dih dug duarrr Asep.😭😭

Nawa semakin dekat dengannya, membuat Kara ingin sekali berteriak keras, karena tidak tahan dengan ketampanan Nawa sore ini.

Kara: AAAAAAAAAAA AKUUU GKKK BISAAAA KALAUUUU KAYAKKK GINIIII!!! PENGEENNNN SALLLTOOOO!!!

Ica: Dasar bocah.

Kara: Tolong jangan di bikin kayak gini!! Kan aku jadi pengen hidup terus kalau lihat Nawa kayak gini.

Ica: ya udah hidup aja kalau gitu.

Kara: loh mang boleh?

Ica: ya nggak lah, ya kali boleh.

Kara: emak yang tega dengan anaknya.

Ica: biar apa? Biarin.

Baik kembali ke cerita.

Nawa memanggil Kara agar pindah di sampingnya, Kara bisa mencium parfum milik Nawa, sangat harum. Kara ingin sekali nempel terus di Nawa, karena perbedaan mereka, Kara langsung menghilangkan rasa itu kepada Nawa.

"Na, aku gk mau lagi pergi jauh dan ninggalin kamu. Tapi kalau aku di ajak yang lain pergi ketempat itu, aku hanya bisa pasrah." Ucap Kara, Nawa diam sejenak.

"Kalau kamu di ajak pergi ketempat itu, biar saya yang ngomong sama dia kalau kamu gk mau ikut sama dia." Kara ingin sekali menangis mendengar jawaban itu, mereka sudah sampai di ujung karpet merah itu.

Mereka berdiam, Kara melihat Senja yang begitu indah sore ini. Kara terus tersenyum, Baginya ini adalah sore yang begitu membahagiakan.

"Senja itu indah, tapi keindahan itu hanya sebentar saja." Ucap Kara, Nawa mengangguk. Mereka berdua terdiam cukup lama sampai ada alunan musik yang membuat Kara bingung.

Alunan musik itu terdengar tenang di pendengaran, instrumental lagu Sorai yang di nyanyikan oleh Nadin Amizah. Membuat Kara terlarut dalam suasana sore itu, dan tak lama dia merasakan kalau tangannya dan tangan Nawa bertaut.

"Kara, saya cinta kamu. Walau tuhan kita beda, saya akan tetap mencintai kamu tanpa harus merebut kamu dari Tuhan kamu. Dan saya cukup menyimpan rasa ini, saya hanya ingin kamu terus ada di sisi saya. Entah sampai kapan pun itu, saya harap kamu dan saya akan selamanya bersama."

-♥♥-

Baiklah setelah adegan dimana kara dan Nawa melihat Senja kini keluarga besar mereka berdua, bukan hanya mereka berdua sih. Ada keluarga Bara dan Biru, Haikal, Mahesa.

Itu semua adalah rencana Arumi dan Ellya. Karena mereka berdua merasakan kalau Nawa dan Kara sangat serasi. Walau berbeda keyakinan, Kara dan Nawa selalu toleransi satu sama lain.

NARA•||On Going Where stories live. Discover now