51.

260 27 17
                                    

Glekkkk

"Satuu gelas lagi!!" Ucap Ansel sambil terkekeh, dia melihat anza yang sudah benar benar tidak kuat lagi untuk meneguk gelas wine itu

Sedangkan arga? Dia langsung menarik anza untuk menyudahi challenge yang dia lakukan dengan Ansel

"Ckkkk apaann siiiii siniin, gaaa!!" Ucap anza dengan raut wajah yang merah dan kesal efek dari alkohol itu juga

"Wkwkwkw udah biarin ajaaaa minum lagiii niiih" Ansel kemudian mengambil satu gelas penuh wine lagi dan berniat untuk memberikan itu kepada anza sebelum akhirnya lebih dulu di tahan oleh Arga

"Udahh Ansel" tegur Arga dengan kesal, sejujurnya Arga juga merasakan pusing di kepala nya sedari tadi karna efek minum yang terlalu banyak, dia berusaha untuk menahan diri nya agar tidak minum lagi dan lagi karna dia tidak ingin jual diantara mereka bertiga tidak ada yang sadar satupun, bisa bisa saja itu akan menimbulkan masalah yang baru bagi mereka nanti nya

Ansel berdecak sebal, tapi dia kemudian mengambil gelas wine itu lalu meminumnya sendiri. Sedangkan anza? Dia kemudian bersandar pada sofa sambil meracau racau tidak jelas dengan kondisi rambut yang sudah acak acakan dan wajah nya yang memerah

"Ckk udah gua bilang kan, kalau ngga kuat itu ga usah sokk" cibir Arga

"Udahh, tinggal aduin aja ke bunda nya" ancam Ansel, Ansel yang memang kadar tahan nya pada alkohol yang sangat tinggi dari mereka berdua menjadi orang yang paling tinggi tingkat kesadaran nya mungkin Ansel masih 65%  sadar sekarang

"JANGANNNNN ANJIR NGGA GA BOLEH" bentak anza, dia kemudian berniat untuk menghampiri Ansel dan berniat untuk sujud memohon pada Ansel namun tangannya langsung di tarik oleh Arga

"Anzaaa jangan,woiii jangannn" ucap Arga, jujur saja kepala nya yang sudah pusing makin terasa pusing menghadapi tingkah anza sekarang

Arga kemudian menghempaskan anza di sofa itu lagi, sedangkan ansel hanya terkekeh kecil merespon tatapan tajam dari Arga

Tring tring tring

Bunyi notifikasi berkali kali dari handphone anza yang ada di dalam saku celananya membuat perhatian mereka langsung teralih ke sana

"Tingg tinggggg adaaa notifikasi??? Tapiii dari siapaa??? Memangnya ada yang mau chattt anzaaa?!!!" Raut wajah anza secara tiba tiba berubah menjadi sedih dan sangat minta dikasihani.

"Mungkin dari Nadin itu, za!!" Ucap Ansel berpura pura semangat

Raut wajah arga kemudian berubah semangat sebelum sepersekian detik kemudian berubah sedih kembali

"Aaaaa ga mungkinnnnnn nadinn chat"

Arga yang benar benar sudah sangat lelah menghadapi mereka, lebih memilih untuk merokok saja berusaha menghilangkan rasa pusing di kepala nya dengan menyesap nikotin itu daripada ia harus berakhir benar benar tidak sadar karna pengaruh alkohol

"MASS MAU WHISKEY NYA SATU DONGG!!!" Teriak anza cukup keras pada salah satu laki laki  bar-waiter yang sedari tadi tegak di ujung meja bar itu

"Emang yakin masih kuat?" Ejek Ansel

"MASIH DONG BRO" balas anza dengan angkuh, Ansel sendiri tidak keberatan dengan pesanan anza itu, meskipun ia tau anza paling paling hanya kuat meminum satu atau dua gelas lagi, tapi tidak masalah dirinya masih sangat sanggup untuk minum lagi

Ansel mengerutkan dahinya saat melihat bar-waiter yang datang membawa nampan whiskey itu dengan posisi menunduk kan kepala nya,

Bar-waiter yang aneh.

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: May 23 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

A.ALVARO[On Going]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ