Salah Paham.
Saat Bell dan Pangeran Levin sedang berkeliling di sekitar kota, Nicco yang hendak menemui Rylee, dia tidak sengaja melihat Bell.
Bukankah itu Bell? Siapa pria berambut pirang itu? Ehh... mungkinkah mereka berdua berpacaran? pikir Nicco.
Setelah itu Nicco segera menuju ke tempat Rylee, dia menceritakan kepada Rylee semua yang dia lihat di kota tadi.
Rylee terkejut mendengar cerita Nicco.
"Apakah kamu yakin? Bell tidak mungkin pergi berduaan dengan seorang pria." Rylee menekankan.
"Aku sangat yakin itu Bell, jika kamu tidak percaya, tanyakan saja padanya nanti." kata Nicco.
Ini benar-benar mustahil, Bell tidak mungkin menyukai laki-laki, bukan? pikir Rylee.
Beberapa saat kemudian, Bell dan Pangeran Levin terlihat memasuki sebuah rumah makan.
"Levin-san...kamu berjanji akan mentraktirku kan? Aku bisa memesan apapun yang aku suka kan?" Aku bertanya.
"...umm, pesan saja sesukamu."
"Yattaa...kalau begitu aku tidak akan menahan diri."
Aku langsung memesan semua menu spesial yang ada di restoran ini. Setelah menunggu beberapa saat, makanan pun tiba.
Aku langsung memakannya, "Whooaaahaaaaa.....ini enak banget."
Pangeran Levin terus memandangi Bell yang sangat bersemangat menikmati makanannya sambil senyum-senyum.
"Ada apa? Kenapa kamu tidak makan, malah senyum-senyum begitu?" Aku bertanya.
"Ahaha... kamu terlihat manis sekali saat sedang makan."
Aku sangat malu ketika Levin mengatakan itu.
"J-Jangan mengejekku seperti itu, cepat makan makananmu, idiot!" kataku dengan malu.
"Oke... baiklah, aku akan makan."
Setelah makan kami pun keluar dan tak terasa hari sudah sore, langit sudah semakin menguning.
"Sepertinya hari sudah sore. Apa rencanamu setelah ini, lebih baik pulang saja. Ayahmu pasti sangat mengkhawatirkanmu."
"Sepertinya kamu benar. Bell, terima kasih untuk hari ini, aku sangat senang, maukah kamu berteman denganku?"
"...umm baiklah."
"Terima kasih banyak Bell, kalau begitu besok maukah kamu menemaniku lagi?"
"Haahhhhh...apakah kamu akan kabur lagi?" aku bertanya.
"Hehehe...Masih banyak tempat yang ingin aku kunjungi, tenang saja aku akan mentraktirmu lagi, kalau perlu aku akan membayarmu berapapun?"
Bagaimana ini? aku tidak akan merasa nyaman untuk menolaknya, lagipula, makanan gratis itu sangat menggiurkan.
"Baiklah... aku akan menemanimu lagi besok, kita bertemu di depan toko ini jam 8 pagi."
"Oke." jawab Levin.
Setelah itu kami berpisah, aku pun segera pulang. Saat kami tiba di rumah, langit sudah gelap.
"Aku pulang."
"Bell! dari mana saja kamu? kenapa kamu baru pulang?"
Aku kaget saat melihat wajah Rylee yang marah.
"Tadi sudah kubilang, aku ingin mencari udara segar, kenapa kamu marah?" Aku bertanya.
"Iya betul, tapi lihat jam berapa ini, sebenarnya kamu pergi dengan siapa?"

VOUS LISEZ
Black Knight Vampire
FantasySeiji Kazuki, pemuda berusia 16 tahun tewas menyelamatkan seorang anak kecil yang hampir tertabrak mobil. Seiji bereinkarnasi di dunia lain sebagai Abel Barnes, putra kedua dari keluarga Barnes. Karena tidak mempunyai bakat sihir, ia dibuang oleh k...