Chapter 17

88 11 0
                                    

Melawan Carberus.

  "Semuanya cepat menjauh dari monster itu!"   teriak Sensei.

  Suasana menjadi sangat mencekam.

  "Aku akan menghadapi monster ini, kalian semua berlindung," kata Sensei.

  Mustahil Sensei bisa mengalahkan monster itu sendirian, aku bisa saja langsung membunuhnya, tapi kalau orang-orang mengetahui kekuatanku, itu akan merepotkan, lagipula aku sudah mengalahkan Hugo dalam satu serangan, aku tidak mau memperburuk keadaan, apa yang harus aku lakukan?

  "Sensei, aku akan membantumu?"

  Tiba-tiba Pangeran Levin menawarkan bantuan.   Dan segera mengeluarkan pedang dari item box miliknya.

  Dia punya item box? Keluarga kerajaan memang hebat bisa memiliki barang seperti itu.   Apa dia benar-benar yakin? Carberus bukan tandingan anak sekolah, lho?

  "Aku akan membantu juga!"   Aland menekankan.

  Ini serius, kenapa Aland ikut bergabung, apa mereka tidak tahu betapa berbahayanya Carberus?

  "Hentikan! Kalian berdua tidak akan mampu melawannya."   kata Sensei.

  "Maaf sensei, tapi aku tidak bisa membiarkan Sensei bertarung sendirian, sebagai pangeran negeri ini, aku tidak bisa berdiam diri dan hanya menonton."   Levin menekankan.

  "Kau benar, Pangeran. Aku juga tidak mungkin diam saja," kata Aland.

  Kata-kata berani Pangeran Levin membangkitkan semangat para siswa.   Mereka semua ingin membantu, meski harus mengorbankan nyawa dan ini membuat Sensei tersentuh.   Akhirnya Sensei membiarkan murid-muridnya bertarung.

  Mereka semua langsung menyerang Carberus.   Levin segera mengayunkan pedangnya dan Aland menembakkan sihir petir sedangkan para siswa juga menembakkan sihirnya masing-masing.   Namun serangan mereka tidak berdampak pada Carberus.

  "Ini tidak mungkin!"   Levin tampak terkejut.

  Melihat Carberus yang masih baik-baik saja membuat semangat para siswa drop dan berubah menjadi putus asa.

  Carberus marah dan langsung menyerang mereka semua.

  Para siswa pun berteriak.

  Ini serius!   sekarang bukan waktunya untuk ragu.

  Ketika serangan Carberus hampir mengenai para siswa, saya segera membuat Blood Barrier untuk melindungi semua siswa.

  Siswa yang hampir terkena serangan itu terkejut ketika serangan Carberus mengenai Barier.   Setelah itu aku berteriak.

  "Kalian semua menyingkir dan berlindung!"

  Para siswa segera melihat ke arah Bell yang siap menembakkan sihir.

  "Dark Flame!"   Aku segera menembakkan sihir api hitam.

  "Bammmmm!"

  Para siswa langsung menutup wajah dengan tangan karena efek ledakan yang begitu kuat.

  Carberus tewas seketika, dampak ledakan dari api hitam itu menghancurkan penghalang yang dipasang oleh pria berjubah hitam itu.

  Pria berjubah hitam itu kaget dan langsung kabur begitu saja.

  Setelah itu seluruh siswa bersorak karena Carberus telah dikalahkan.

  Citraku langsung berubah di hadapan para siswa, mereka semua langsung memuji kehebatanku dan mengucapkan terima kasih.

Black Knight VampireWhere stories live. Discover now