1.9

12 4 0
                                    

"Semuanya terbagi menjadi tiga faksi. Yaitu Pihak baik, pihak jahat, dan pihak netral. Di pihak baik terdiri oleh kertas yang bertuliskan Angel, dokter, detektif,  dan Guard. Sementara di pihak jahat terdiri oleh kertas bertuliskan Demon, ghost charmer, Hypnotist dan dokter. Untuk pihak netral, ada Hacker, Poison master, and ahli forensik."

happy Reading y'all!

--------------------------+++++++---------------------------

Tiba saat nya jam dinding menunjukkan pukul 00.00, Alarm berbunyi dengan keras, membuat siapapun yang mendengar nya gelisah dan panik.

Selang beberapa menit Alarm mulai berhenti, masing-masing dari mereka segera mengunci pintu.

"Halo semuanya. Ada satu rules yang lupa saya sampaikan, Rules terakhir adalah dilarang membunuh didalam kamar. Namun bukan berarti kalian bisa bersembunyi didalam kamar secara terus menerus hanya karena tidak ingin terbunuh. Kalian memiliki waktu satu jam berdiam diri di kamar setelah Alarm selesai berbunyi namun setelah itu semuanya wajib meninggalkan kamar, entah kemana atau dimana kalian mencari persembunyian, kalian tidak boleh kembali ke kamar sebelum pukul enam pagi. Yang melanggar kalian tahu kan apa akibatnya."

Suara mekanis itu menghilang, Heeseung melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 00.05, mereka masih memiliki waktu satu jam sebelum semuanya benar-benar dimulai. Bersamaan dengan itu pintu kamar nya digedor dengan kuat dari luar.

Riki dan Jay segera melompat dari kasur lalu menghampiri pintu dengan Jay yang memegang tongkat baseball yang entah ia dapat dari mana.

"Siapa?"Tanya Jay berbisik.

"Bang Jay buka bang! Tolong kita!"

"Please buka Bang! Kami berdua orang baik kok!"

Oh rupanya itu Jungwon dan Sunoo. Heeseung memberi isyarat agar membuka pintu. Setelah pintu terbuka, Mereka berdua segera berlari kearah kasur lalu membungkus tubuh mereka menggunakan selimut dengan erat.

"Riki kita bisa tukeran kamar gak? Gue mau sama Bang hee dan Bang Jay please."Mohon Jungwon, rupanya ia tanpa dua temannya yang paling tua itu bukanlah apa-apa.

Riki hanya memelet kan lidah nya dengan niat mengejek.
"Siapa suruh! Pas pembagian kamar aja kalian berdua ngeliat gue kek kasian gitu karena sekamar sama Bang Hee sama bang Jay, sekarang yang nyesel siapa? Wle."

"Kalian gak singgah ke kamar Sunghoon sama Jake? Padahal lebih dekat kamar mereka sama kamar kalian."Tanya Heeseung.

Sunoo segera mengeluarkan kepalanya dari selimut, sesak juga lama-lama.
"Udah bang, katanya mereka bakal nyusul."

Dan benar saja tidak berselang lama kemudian pintu kembali diketuk, kali ini ketukannya agak ramah di telinga. Jay membuka pintu, lalu terlihat lah Jake dan Sunghoon.

"Eh eh kalem bro, Ngapain lu bawa pisau, kocak!"Seru Jay agak terkejut dengan Pisau yang dibawa oleh Sunghoon. Pisau daging pula, Siapa coba yang tidak kaget?

"Maaf lama, tadi nungguin Sunghoon nyari pisau nya. Katanya buat jaga-jaga."Jelas Jake langsung menerobos masuk dan ikut berbaring disebelah Jungwon.

"Gak elite amat pisau daging Hoon,"Ejek Jay.

Sunghoon yang sudah duduk disamping Heeseung karena kehabisan ruang di kasur hanya memutar bola matanya malas.
"Sebagai orang yang sering masak gak mungkin kan lu gak tau seberapa tajamnya pisau daging, Jay?"

"Dih bang ngaku gak lu, lu si demon demon itu, kan?"Tuduh Riki secara tiba-tiba.

"Apaan nuduh-nuduh, ini aja yang nyaranin gue bawa pisau si Jake,"Bantah nya tidak terima, lagian memang benar kok. Jake yang menyuruh nya bawa pisau, ini pun pisau yang dipakai mamah nya buat geprek bawang.

SHUSST || Enhypen Onde histórias criam vida. Descubra agora