a piece of tale

66 8 4
                                    

::: What If Series :::

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

::: What If Series :::

[Just so we could call you ours?]























hachow!

Wanita cantik ini memegang hidungnya kala berdiri di depan salah satu bingkai foto yang lumayan besar di rumahnya terpampang sangat jelas. Tinta bahagia menoreh warna di wajahnya yang sangat berseri. Tak lupa senyuman manis ketika ia melihat foto yang berada di depannya saat ini.

"Udah satu tahun ya..."

Tak menyangka jika semua yang ia rasakan beberapa tahun yang lalu telah hempas begitu saja.

Jungwon dan Jina menjalin hubungan yang serius tepat pada satu tahun setelah kasus fitnah tersebut di gugat oleh negara.

Lupakan masalalu.

Kini ia membersihkan debu yang menempel pada bingkai foto tersebut dan kini foto itu telah bersih dari butiran debu. Foto Jina dan Jungwon saat mereka mengucapkan janji suci di hadapan Tuhan. Tak lupa di bawahnya juga masih banyak bingkai foto pernikahan mereka waktu itu. Jina masih tak jauh dari kata bahagia dan senyumannya masih terpampang jelas, mengambil satu foto tersebut, menampakan foto yang diambil tepat ketika mereka melalukan ciuman.

"Pftt, ada-ada saja Jungwon memasang foto ini di ruang tamu."

Bukankah itu termasuk foto yang harus di simpan secara pribadi? Tidak, Jungwon tetap kekeh untuk memasang foto tersebut di ruang tamu walaupun Jina dengan keras menolaknya, foto itu akan tetap berada di ruang tamu tersebut. Kini dimana Jungwon?

Tepat satu tahun juga, Jungwon mengambil alih perusahaan milik keluarga Jina, Park percaya bahwa Jugwon bisa melakukannya walaupun dengan pendidikan yang di bilang tidak tuntas. Park percaya bahwa Jungwon adalah yang terbaik bagi putri semata wayangnya. Nyatanya memang.

Bisa di bilang kehidupan keduanya kini nyaris sangat sempurna. Diusia mereka yang masih menginjak dua puluh tiga tahun, dan tentu saja mereka masih sangat muda, namun Tuhan berbicara bahwa mereka pantas mendapatkan apapun setelah melewati kesulitan yang mereka hadapi.

Tenang saja, Jina dan juga penyakitnya kini semakin membaik walaupun itu bisa dibilang penyakit seumur hidup, tetapi Jina semakin membaik karena dukungan dan kasih sayang yang ia dapat dari Jungwon.

Hachow!

"Aish! Kenapa belakangan ini hidungku sangat sensitif."

"Eum?! Ini juga kenapa ada botol parfum yang sangat tidak enak di meja rias?"

"Jungwon salah membeli parfum yang sangat tidak enak ini."

"Tunggu."

Jina terdiam, kala ia mengingat jika akhir-akhir ini dirinya juga sempat mengalami mood yang berubah-ubah, ia sering marah, begitupun jika ia mengalami mood yang buruk ia bisa saja mendiami Jungwon seharian tanpa alasan. Bahkan setiap apapun yang Jungwon lakukan entah itu memeluk Jina, menciumnya, bahkan menyentuhnya pun Jina akan menolak semuanya.

Mine | Yang Jungwon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang