Part 11

31 13 15
                                    

Cerita ini murni dari hasil pemikiran sendiri. Jika ada kesamaan dengan cerita orang lain itu hanyalah suatu kebetulan. Jadi, hargailah karya yang sudah susah payah aku buat dengan memberi satu ⭐ sebagai Vote kalian dan dimohon jangan melakukan plagiarism. Karena itu tak baik, kawan!

.

.

.

.

.

Setelah berjam-jam dokter berjibaku menyelamatkan Jiyong, lampu ruang operasi pun padam tanda operasi telah berakhir. Dokter dengan tampang lelahnya keluar dari ruang operasi yang sudah ditunggu keluarga pasien.

Seungri yang semula terus bersandar pada di lengan Appa Kang jadi terbangun. Dia hendak menuntut penjelasan akan keadaan suaminya. Namun, telah diwakilkan oleh ayah mertuanya yang sudah datang setelah mendapatkan persedian darah.

"Bagaimana anak saya?"

"Operasinya berjalan lancar. Hanya saja pukulan di kepala Tuan Kwon cukup keras sehingga menyebabkan luka robek di bagian belakang kepalanya serta pendarahan yang parah. Saat ini kondisi dalam keadaan kritis. Kami akan terus pantau hingga malam ini. Jika tidak bisa melewati maka akan dinyatakan koma," jelas sang dokter.

Semua yang mendengar penjelasan dokter tak mampu berkata lebih. Mereka sangat syok, terutama Seungri. Seketika saja kinerja otaknya berhenti. Seungri terlihat membatu sekarang.

"Apa kami bisa menemuinya?"

"Untuk saat ini belum bisa. Pasien akan ditaruh di ruang ICU dulu. Keluarga pasien siapkan hati," ucap dokter membuat Seungri kembali pingsan.

"Yak, Yeobo! Anak kita pingsan!" seru Eomma Kang.

Kepanikan lainnya terjadi karena Seungri harus dilarikan lagi ke kamar rawatnya.

"Dokter, bagaimana anakku?" tanya Eomma Kang setelah dokter memeriksa keadaan Seungri.

"Kandungannya cukup kuat. Tapi, ibunya yang lemah. Jika begini terus akan berdampak pada janinnya juga," jelas dokter.

Keluarga Kwon dan Kang sedang ditimpa musibah bertubi-tubi. Mereka bahkan bingung mana dulu yang harus di dahulukan sementara Jiyong maupun Seungri merupakan hal berharga.

Hingga malam tiba, Jiyong tidak juga menunjukkan tanda-tanda untuk melewati masa kritisnya. Maka setelah enam jam lamanya akhirnya sang dokter menyatakan dia koma.

Seungri nangis meraung-raung di kamarnya tanpa diperbolehkan untuk melihat suaminya yang berada di ruang ICU. Keluarga tak ingin Seungri semakin tertekan ketika tahu jika Jiyong memakai alat medis di tubuhnya untuk menopang hidupnya.

"Aku mau suamiku ... kembalikan dia padaku. Appa, bawa Jiyong Hyung padaku."

Kalimat itu saja yang selalu dia ucapkan Seungri. Eomma Kang dan Eomma Kwon sangat teriris hatinya ketika mendengar tangis pilu anak dan menantunya itu.

"Siapapun, tolong bawa suamiku padaku. Aku hanya ingin dia. Jiyong Hyung, ayo pulang! Aku tidak ingin di sini," ucap Seungri dengan linangan air mata yang rasanya tidak habis.

Symphony Of Nyongtory's Love: A Piece of MemoryWhere stories live. Discover now