Bab 49

6.6K 631 81
                                    

***

Helena tak sadar melamun didepan kolam dengan Elia di sampingnya, sedangkan Jason kini tengah memeriksa berkas yang diantar oleh Tora diruang kerjanya.

Elia tampak heran melihat nonanya kembali murung, padahal sudah hampir sebulan ini Elia melihat Helena begitu bahagia karena perhatian yang Jason berikan.

"Apa yang sedang nona pikirkan?" Tanya Elia penasaran. "Sejak tadi nona melamun terus." Imbuhnya.

"Oh, apa aku emang terkesan melamun?" Helena balik bertanya.

"Maaf nona, tapi nona jelas-jelas sedang melamun." Balas Elia.

"El, apa menurut kamu rasa cinta itu perlu diungkapkan dengan kata-kata?" Tanya Helena.

"Eum... Kalau menurut saya sebagai seorang wanita, kita kaum wanita memang butuh kepastian nona, kepastian dan kejelasan dalam suatu hubungan itu sangatlah penting. Untuk apa saling perhatian sebagai pasangan jika tidak saling menyatakan perasaan." Mendengar itu membuat Helena langsung tertegun.

"Hm." Helena mengangguk dan tersenyum kecut. "Kamu benar."

"Jika kita ingin melihat perasaan seorang pria, coba saja langsung kita ungkapkan perasaan kita, jangan menunggu pihak pria untuk mengatakannya. Lebih baik bersikap berani untuk mendapatkan kepastian." Tutur Elia membuat Helena mengangguk paham, Elia memang ada benarnya, namun caranya memang akan cukup ekstrim bagi seorang wanita berkelas seperti Helena.

Menyatakan perasaan duluan, mampukah Helena melakukannya? Tapi jika tidak ia dulu yang memulai, lantas sampai kapan ia akan menunggu pria dingin seperti Jason?

Yang ada Helena pasti sudah melahirkan, atau bahkan anak mereka sudah tumbuh besar, atau bahkan tidak pernah sama sekali.

"Tapi aku..."

"Dicoba saja dulu nona, jika kita nggak pernah coba, kita mana bisa tau?"

"Ya kamu bener." Helena pun mengangguk dan tersenyum penuh arti.

***

Siang ini Helena membawa makanan dan minuman ke ruang kerja Jason.

Sejak pagi suaminya belum keluar dari ruang kerjanya sama sekali karena Jason memang sangat sibuk.

Namun meski begitu, Jason masih sempat menyiapkan sarapan dan susu untuk sang istri.

"Ayah sayang, waktunya makan siang." Ujar Helena pada Jason yang tampan terkejut melihat kehadiran istrinya.

"Nona... Apa yang nona lakukan? Pelayan lain bisa melakukannya." Tutur Jason.

"Apa yang aku lakukan adalah hal yang wajar yang biasa dilakukan oleh istri-istri lain. Ayah nggak boleh terlalu berlebihan ya! Kita berdua sehat dan kuat kok." Helena lalu berjalan kearah Jason, meletakkan nampan diatas meja kerjanya.

"Ayo kemarilah nona!" Jason menepuk pahanya, Helena sedikit terkejut karena sang suami memberikan kode supaya dirinya duduk dipangkuan suaminya.

Helena lantas duduk dipangkuan Jason, Jason sendiri langsung memeluk sang istri.

Satu tangannya berada diperut Helena, mengusap-usap dengan gemas.

"Maaf ayah terlalu sibuk sampai lupa waktu." Ungkap Jason membuat Helena mengulum senyum.

"Nggak apa-apa ayah, yang penting ayah masih perhatian sama aku." Gumam Helena menirukan suara anak kecil.

Jason lalu menatap sang istri, tersenyum lembut menampilkan wajah tampannya yang selalu membuat Helena terpesona.

Married The Hot Bodyguard Donde viven las historias. Descúbrelo ahora