***
Pagi menjelang, Helena terbangun dari tidur nyenyaknya dengan tubuh yang terasa begitu segar.
Sungguh, tidur kali ini adalah tidur ternyenyak setelah malam-malam kelam yang Helena lalui dengan penuh frustasi.
"Pagi sayang..." Suara bariton Jason yang merdu menyapa telinga Helena dan mengejutkannya.
"Kam-"
"Saya sudah siapkan air hangat, nona mandi lalu sarapan, setelah itu kita jalan-jalan ke taman bermain yang dulu sering kita kunjungi." Jelas Jason pada Helena.
Helena sempat tertegun ketika menatap sang suami yang hanya mengenakan kaos putih ketat, apalagi Jason habis mandi, wangi sabun yang menguar dari tubuhnya membuat Helena salah tingkah.
"Ka-kamu masih disini?" Tanya Helena dengan nada terbata, ia lantas memalingkan wajahnya yang memerah karena malu.
"Tentu saja, saya tidak mau pulang, ini kan juga rumah saya."
"Kamu nggak kerja? Biasanya pagi-pagi banget kamu udah pergi ke kantor."
"Saya sudah bekerja tadi malam ketika nona tidur. Dan mulai sekarang pekerjaan adalah nomor sekian, nona dan baby adalah prioritas saya sekarang."
"Please... Jangan memberikan harapan apapun jika pada akhirnya kamu akan mematahkan harapan itu. Jangan memaksakan sesuatu yang memang nggak pernah kamu rasakan. Aku nggak akan paksa kamu untuk bisa membalas cintaku. Aku sekarang udah bener-bener ikhlas mas, sungguh..." Papar Helena membuat hati Jason sekalian kecewa, harus bagaimana lagi ia meyakinkan Helena jika ia memang benar-benar mencintainya?
"Saya sangat mencintai nona, sungguh... Saya tidak bohong dan saya tidak terpaksa nona. Tolong percaya saya mohon..."
Helena kembali memalingkan wajahnya, sedangkan Jason terus menggenggam tangan istrinya dan mengecupnya.
"Sulit untuk bisa kembali percaya setelah semuanya. Kamu tau betul aku bukan wanita yang mudah percaya pada pria. Sejak kecil hanya kamu yang aku lihat, nggak ada pria manapun yang lebih hebat menurutku selain kamu. Bahkan kakak-kakakku nggak ada yang sehebat kamu. Aku selalu menganggap kamu milikku, kepunyaanku. Sampai perasaan menyesal itu datang karena aku nggak menyadari perasaanku yang sebenarnya. Aku menyesal mas, sampai detik ini aku masih merasa bersalah karena udah buat kamu terluka. Aku adalah hiks... Aku adalah wanita yang nggak pernah sesuai dengan kriteria yang kamu inginkan. Yah... Mungkin kita berdua memang nggak cocok, seb-"
"Tidak nona saya mohon, jangan berkata seperti itu lagi!" Sahut Jason yang langsung menyambar tubuh Helena dan memeluknya dengan erat.
"Saya juga salah, saya bersalah karena terlalu mementingkan ego dan harga diri. Saya sangat mencintai nona, saya mohon tolong percaya, saya memang bukan pria yang pandai mengutarakan perasaan, saya pria yang kolot, saya mohon... Saya akan berusaha berubah demi nona, nona ingin saya yang bagaimana? Apa yang harus saya lakukan supaya nona bahagia?"Keduanya pun tampak larut dalam kesedihan mereka. Tanpa sadar Jason juga menitikkan airmata karena tak kuasa menahan perasaannya.
"Jangan dipaksakan bila nggak mampu untuk saling cinta, aku takut rumah tangga ki-"
Cup
"Umhhh..."
Jason yang tak suka mendengar kelanjutan ucapan Helena pun segera menyambar bibir sang istri.
Helena sendiri awalnya memberontak namun lama-lama ia membiarkan Jason bertindak sesuka hatinya karena sebenarnya Helena juga begitu menginginkannya.
Lama kelamaan ciuman tersebut menjadi ciuman panas yang tak terkendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married The Hot Bodyguard
RomanceMasalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu. Tak hanya itu, sebulan kemudian Helena dinyatakan hamil anak Jason padahal Jason sebentar lagi aka...