【 𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝟷𝟾 】

850 88 1
                                    

Dion kini masih di bawa oleh Mio untuk mengikuti nya.

Banyak yang memperhatikan mereka karena bagaimana pun putra bungsu dari Kaisar itu sangat jarang bersosialisasi pada anak lain.

Mio tentu tak mempedulikan perhatian itu, sementara Dion sedikit risih karena hal itu.

Setelah cukup lama di bawa, mereka sampai di salah satu meja yang terdapat beberapa anak di sana.

"Hei! Siapa yang kau tarik?" Ucap salah satu anak tersebut.

"Teman ku tentu nya" Ucap Mio.

"Tumben sekali kau mau berteman dengan anak lain?"

"Apa peduli mu, terserah dengan ku" Ucap Mio malas.

"Ck, siapa nama teman mu ini?"

"Dion De Altharic" Ucap Dion, rasa nya ia ingin segera pergi dari sana.

"Nama mu bagus juga, tunggu... Kau anak Duke Arthur?" Ucap salah satu anak.

Dion berdehem.

"Oh, baiklah..."

Mereka berbicara dan kadang bercanda dengan satu sama lain. Dion tak ikut-ikut karena menurut nya itu tak berguna.

"Dion" Panggil suara yang familiar.

Dion sedikit melirik dan melihat bahwa itu adalah abang sulung nya, Nathan.

"Apa kau melihat ayah?" Tanya Nathan pada adik nya.

Dion menggeleng, membuat Nathan menghela nafas.

Nathan akan pergi tapi sebelum itu Dion berdiri dari kursi nya dan ikut dengan Nathan.

Sedangkan Mio hanya memandang Dion yang pergi dengan Nathan.

Kini Dion dan Nathan berjalan beriringan di tengah-tengah perjamuan itu, Dion sedikit risih karena harus berdekatan dengan beberapa bangsawan lain yang tidak sengaja menabrak nya karena terlalu ramai.

Nathan yang melihat nya segera berinisiatif untuk menggendong Dion di depan nya.

Dion menyandarkan kepala nya di bahu lebar sang abang.
Ketika berjalan, Nathan berhenti karena seorang bangsawan memanggil nya.

Nathan menoleh dan menatap malas pada bangsawan itu, tapi ia berusaha menutupi nya dengan tatapan biasa dan senyum kecil yang di paksakan.

"Hei, apa kamu melihat ayah mu itu?" Ucap bangsawan itu.

"Tidak saya tidak melihat nya Marquess Alexio" Ucap Nathan sedikit menekan pada gelar dan nama dari bangsawan itu, tapi ia berusaha untuk terdengar ramah.

"Hahaha, anda memang lucu tuan muda, hamba ingin membahas sesuatu dengan ayah anda mengenai goa tambang itu" Ucap Marquess Alexio memelankan suara nya di akhir.

Nathan menatap datar pria itu, ia tampak risih dengan pria di depan nya ini.

"Katakan, apa ayah anda tertarik dengan pembicaraan ini?" Ucap Marquess Alexio.

"Saya tidak begitu tahu karena saya tidak ikut untuk membahas perihal ini dengan ayah saya" Ucap Nathan.

"Ah, baiklah sayang sekali, sebagai penerus Duke terkenal itu, kamu harus nya ikut membahas perihal ini bukan?" Ucap Marquess Alexio.

Nathan menatap nyalang pria itu.

"Apa kau yakin dapat memimpin kerajaan ayah mu dengan baik setelah ini?" Ucap Marquess Alexio sedikit memanas-manasi.

Nathan tampak mulai kehilangan kesabaran nya, terlihat dengan tatapan nya yang semakin tidak mengenakkan.

"Saya tidak perlu mencampuri urusan penting ayah saya jika tidak di perintahkan" Nathan menjawab dengan senyum yang masih ia pertahankan.

Marquess Alexio yang melihat itu semakin memanasi Nathan dengan ucapan nya.

Dion tampak sedikit terganggu dari tidur nya dan akhir nya terbangun, ya Dion sempat tidur karena merasa mengantuk.

Saat membuka mata, ia dapat melihat raut wajah kesal abang nya yang di tujukan pada pria di depan nya.

Mendengar ucapan pria do depan nya, Dion akhir nya tahu mengapa abang nya ini tampak kesal dan menahan emosi nya.

Awal nya Dion tak terlalu peduli dan ingin tidur, tapi mendengar ucapan pria ini yang semakin tidak mengenakkan, Dion mulai sedikit risih dan ia menatap tajam pada pria itu.

Marquess Alexio yang sedang memanasi Nathan terdiam karena merasakan tatapan yang tajam yang di tujukan pada diri nya.

Ia akhir nya melihat Dion yang menatap nya dengan tatapan tajam itu. Mata biru laut yang tenang itu di gantikan dengan mata biru laut yang nampak tajam dan seakan menenggelamkan siapa pun di laut yang dalam.

Sial! Mengapa tatapan anak ini sangat tajam, apa ini karena keturunan dari Duke Arthur itu? Pikir Marquess Alexio yang tampak sedikit merinding dengan tatapan itu.

"Apa yang kau lakukan Marquess Alexio" Suara bariton yang dalam itu di tujukan pada Marquess itu.

Alexio menoleh ke samping dan terlihat Duke Arthur yang datang sambil menatap tajam diri nya, begitu juga dengan nada suara nya yang tampak tak bersahabat.

Di belakang Duke Arthur juga terdapat Rion yang selalu menemani tuan nya. Rion tampak mengeluarkan tatapan datar pada Alexio.

"Ada apa ini" Ucap Duke Arthur ketika tiba di sana.

"A-Begini, aku hanya ingin membahas sebuah kerja sama mengenai goa tambang itu! Apa anda tampak tertaik?" Ucap Marquess Alexio dengan sedikit gagap dan memberitahu tujuan nya.

"Aku tak tertarik dengan hal itu, sekarang jika engkau berkenan, bisa kah engkau pergi dari sini, seperti nya kau sedikit mengganggu" Kalimat panjang Arthur tampak tak bersahabat.

"Ba-Baiklah Duke, j-jika anda tertarik dengan kerja sama ini, anda dapat menghubungi saya melalui surat" Ucap Alexio.

"Aku tak tertarik dengan itu, sekarang pergi lah" Ucap Arthur.

"Baik" Alexio segera pergi karena tak ingin membuat masalah besar apa lagi dengan Duke Arthur yang terkenal akan prajurit nya yang telah sangat terlatih dengan prajurit dari daerah Barat.

TBC...

Note:

Jangan lupa meninggalkan jejak berupa Vote, Komen, dan Follow author.

Sekian, Typo tandai~

Second's Life [BL] Where stories live. Discover now