Part 26

932 138 13
                                    

☞ KEIZARO S2 ☜



Keizaro dengan perlahan-lahan membuka matanya yang masih terasa berat itu, bahkan kepalanya pun masih terasa pusing, membuatnya menutup mata kembali.

Dia merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya, membuat tangannya yang terasa lemas itu berusaha untuk menyingkirkan tangan itu, namun tidak bisa karena tangan itu terlalu kekar.

"Siapa sih?!" Jengkel Keizaro dengan suara seraknya, membuat pria yang tertidur disampingnya seketika terbangun.

"Baru bangun, sayang? Ada yang sakit, nggak?" Keizaro mengenali suara itu. Itu adalah suara pria yang berstatus sebagai ayah kandungnya.

"Lepas..." Desis Keizaro, membuat Theo dengan hati-hati melepaskan pelukannya, dan beralih tidur menyamping sambil mengusap lembut kepala anak itu.

"Pusing?" Tanyanya, sambil dengan hati-hati memijat kepala anaknya. Dapat dia rasakan bahwa dahi anak itu masih terasa hangat.

"Hm..." Sahut Keizaro dengan gumaman.

"Papa telepon dokter dulu, ya?" Dokter Verrell baru saja pergi beberapa saat yang lalu untuk menjemput anak dan istrinya untuk tinggal sementara waktu bersama mereka, jadi tidak mungkin dia menghubungi dokter itu untuk memeriksa anaknya.

"Tidak usah..." Tolak Keizaro.

"Tapi kamu lagi sakit, sayang ..." Tutur Theo, namun membuat anak itu menggeleng pelan.

"Tidak usah," dengan penuh penekanan Keizaro mengatakan dua kata itu, membuat Theo terdiam.

"Baiklah, Papa tidak akan menghubungi dokter manapun. Tapi minum obatnya, ya? Biar pusing nya reda," Keizaro yang masih enggan membuka matanya pun, langsung menganggukkan kepalanya.









♛KEIZARO S2♛









"Pak cepetan dong!" Zaidan mengomeli supir nya yang sedari tadi menurutnya sangat lalot menyetir mobil.

"Jangan dengarkan apa yang dia katakan, berkendara semanan nya saja," ujar Jayden yang menolak keras permintaan putra semata wayangnya itu.

Sudah dari tadi anaknya itu terus mendumel, menyuruh supir agar mengebut.

"Kita udah setengah jam diperjalanan, Pa. Tapi masih belum sampe juga, supir papa lama..." Kesal Zaidan.

"Bukan supir Papa yang lama, Zai. Memang jarak apartemen kita dengan rumah baru Kei memakan waktu lebih dari satu jam. Kau tau kan, kalau kota ini sangat besar." Jayden berusaha memberi pengertian pada anaknya.

Tadi siang dia menerima telepon dari sang anak, bahwa dia sedang berada di mansion Keluarga Zavior, namun ternyata mansion itu sudah ditinggalkan oleh Keluarga Zavior tadi pagi, membuatnya langsung menghubungi Theo, menanyakan dimana mereka sekarang.

Setelah mengetahui tempat baru mereka, Zaidan membujuk sang ayah untuk menemaninya kesana.

Jayden yang memang tidak punya alasan apa-apa untuk menolak, langsung saja menerima permintaan anaknya tanpa banyak berpikir, meskipun dia memiliki pekerjaan yang harus dia tinggalkan.

Tapi tidak apa-apa, baginya keluarga lebih penting daripada pekerjaan, apalagi Zaidan merupakan anaknya satu-satunya bersama wanita yang dia cintai.

"Tidur dulu, ya? Kalo udah sampai nanti Papa bangunin. Kamu juga belum istirahat setelah pulang kuliah, kan?" Zaidan mengangguk lesuh, dia memang lelah dengan aktivitasnya hari ini, namun jika dalam hal untuk bertemu dengan sahabatnya, dia tidak pernah merasa lelah untuk itu.

KEIZARO Season 2❥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang