Seharian kemarin Keyra gunakan untuk istirahat saja. Ia juga mematikan ponselnya dengan tidak menerima panggilan dari siapapun. Benar-benar Keyra kemarin cuma tidur, makan, nonton netflix, tidur lagi.
Dan hari ini Keyra sudah siap untuk pergi kuliah di jam 9 pagi. Berkaca sebentar untuk mengecek penampilannya hari ini. Dirasa sudah pas, gadis itu langsung melangkah keluar kamar.
Diruang tengah ternyata masih ada sang Mami duduk bersantai sambil menonton tayangan televisi.
"Pagi Mi"
"Hey pagi sayangg, udah siap berangkat kuliah?"
Keyra mengangguk sebagai tanggapannya, "Mami lagi gak keluar?"
"Ntar deh kayaknya jam 11 siang mau arisan."
"Yaudah Key berangkat dulu, biar gak telat," Keyra mencium pipi Ine. "Bye Mamii"
"Bye sayangg, hati-hatii."
.
.
.
Sedangkan di perusahaan kedua milik Soerawidjaja Group, Sagara sudah dibuat kesal oleh Soerawidjaja. Pagi-pagi sudah berada di kantornya untuk membicarakan mengenai hubungan Keyra dan Jean.
"Iyaa Pa, kasih waktu duluu buat Keyra memikirkan ini semuaa."
"Kamu kurang tegas sama dia Sagara, sudah berapa minggu ini setelah pertemuan malam itu, Keyra tidak memutuskan sampai hari ini."
Sagara menghela nafas, "Iya nanti aku bicara lagi sama Keyra, kemarin lusa dia habis dari korsel sama Mahesa dan Jemmy, gak ada waktu yang tepat buat bicara sama Keyra." jelas Sagara agar sang Papa mau mengerti.
"Besok siang suruh Keyra datang ke Amuz Gourmet, Papa udah reservasi tempat untuk Keyra dan Jean makan siang."
Sagara terkejut sempurna melebarkan kedua bola matanya, "Pa??!"
"Lebih cepat lebih baik, Keyra sudah menggantung kepastian banyak pihak."
"Papa kalau begini, Keyra bakal jadi marah dan akan terus menolak."
Soerawidjaja terkekeh sambil beranjak berdiri, "Ingatkan anakmu, jangan bikin Opanya kecewa karena perilakunya itu."
Sagara tak menjawab lagi. Ia membiarkan sang Papa pergi dari ruangannya bersama Tito asisten pribadi Soerawidjaja.
"Tolong kabari Keyra untuk datang besok siang menemui Jean sekaligus makan siang bersama."
"Baik Pak,"
"Aku gak bisa percaya sama Sagara, untuk menyampaikan ke Keyra," gumamnya dengan wajah kesal. "Dan bilang kalau aku udah istirahat gak bisa diganggu."
Tito lagi-lagi mengangguk patuh tanpa ada kata yang dikeluarkan.
.
.
.
"Jangan lupa besok siang untuk menemui Keyra, Opa Sura sudah mereservasi tempat untuk kalian berdua bertemu sekaligus makan siang bersama." ucap Darwin yang masih belum berangkat ke kantor.
Jean mengangguk saja tak ada niat untuk menjawab.
"Kamu sendiri bagaimana, Je?"
Jean mengerutkan keningnya bingung.
"Perasaan kamu ke Keyra." jelas Darwin.
"Bukannya di setiap perjodohan seperti ini, tidak melibatkan perasaan? Mau tidak suka pun perjodohan ini akan tetap terlaksana kan?"
Darwin cukup memberi tanggapan dengan helaan nafasnya.
"Jean berangkat dulu, bye Pa." Jean melangkah pergi meninggalkan Darwin dengan keterdiamannya.

DU LIEST GERADE
Soerawidjaja (Old Money Indonesia)
FanfictionTiga cucu Soerawidjaja yang kehidupannya menjadi sorotan publik. Ada Mahesa Soerawidjaja cucu pertama yang sudah bekerja di sebuah anak perusahaan milik keluarganya, berikutnya Jemmy Soerawidjaja cucu kedua yang kisah cintanya rumit, lalu terakhir a...