Pernikahan bagi pasangan adalah ikatan resmi antara dua individu yang disahkan secara hukum, agama, dan sosial untuk membangun kehidupan bersama. Pernikahan melibatkan komitmen, tanggung jawab, dan kerja sama dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk emosional, finansial, dan spiritual.
Alasan Jemmy dan Alana yang masih mantap enggan menyegerakan pernikahan, mereka masih merasa belum siap secara fisik. Finansial sudah tidak perlu diragukan lagi, baik Jemmy dan Alana sangat mampu dan sangat mencukupi kebutuhan finansial nanti hingga keturunannya.
Hanya fisik dan mental yang perlu dipersiapkan lebih matang oleh keduanya. Jemmy juga tidak terlalu menuntut pada Alana untuk mengajaknya ke jenjang yang lebih serius. Begitu sebaliknya. Keduanya masih enjoy as fiance.
Entah kapan waktu yang tepat untuk keduanya bisa sama-sama mau menuju jenjang yang lebih serius. Membina rumah tangga impian mereka bersama.
.
.
Malam ini Jemmy menghadiri acara pernikahan teman kuliahnya ditemani oleh Alana tentunya. Jemmy mengenakan kemeja hitam yang lengannya dilipat rapi hingga siku, Alana mengenakan Spaghetti Strap Black Short Prom Dress. Serasi dan mempesona. Tamu undangan tak sedikit yang melihat kehadiran keluarga Soerawidjaja dalam pesta pernikahan tersebut.
Jemmy menggenggam erat tangan kiri Alana agar gadis cantik itu tak lepas darinya. Malam ini Alana mampu menarik perhatian banyak lelaki. Cukup terus menggandeng Alana agar berada di sisinya sudah cukup bagi Jemmy untuk membuktikan kepada semua lelaki bahwa gadis cantik itu miliknya.
Selesai bersalaman dan berfoto selfie dengan kedua mempelai Jemmy dan Alana langsung pergi untuk menyapa teman-teman yang dikenalnya. Alana meraih satu gelas wine yang berada di dekatnya, untuk ia minum sembari menunggu Jemmy selesai mengobrol dengan teman-teman masa kuliahnya.
Sebuah lengan menarik pinggang Alana mendekat, membuat si gadis cantik terperanjat kaget. “Kenalin, my fiance Alana Simanjorang.” Suara berat Jemmy terdengar di indera pendengarannya.
Alana menyunggingkan senyumnya malu-malu.
“Hai Alana, salam kenal, temen kelas Jemmy dulu pas kuliah.” Sapa salah satu lelaki tersebut.
Alana mengangguk sekaligus melempar senyumannya.
“Kalian sendiri aja?” Tanya Jemmy mengalihkan perhatian kelima temannya dari gadisnya.
“Iyalah, makanya ini gue ajak dong kalo ada charity gitu, siapa tau jodoh gue disana.”
Jemmy terkekeh menanggapi ucapan salah satu temannya itu.
Selesai berbincang ria dengan para teman-teman kuliahnya, Jemmy pamit untuk pulang terlebih dahulu. Ia melihat Alana yang juga merasa lelah berada di tengah banyaknya orang disini. Maka dari itu Jemmy mengajak Alana pulang dari tempat acara tersebut.
“Capek ya, sorry”
“Its okaayy, santai aja kalii gapapa malah kalo masih mau disini. Temen kuliah kamu asik-asik aku liat.” Kekeh Alana.
“Ya gitu deh, pengaruh cowo cakep gini emang.”
Alana mencubit perut Jemmy hingga si empu meringis kesakitan. Keduanya tertawa ringan sepanjang lorong ballroom hotel bintang lima.
Di lobby masih ada beberapa tamu yang baru datang. Jemmy terus menggandeng tangan Alana meski mereka sudah tidak di kerumunan banyak orang.
Alana yang mungkin kurang hati-hati, kaki kirinya keseleo hingga hampir terjatuh, “AAW—”
“Hey, Alana!” Jemmy memegangi tubuh Alana agar bertumpu padanya.
“Maaf maaf,” cicit Alana yang meringis menahan nyeri sakit.

YOU ARE READING
Soerawidjaja (Old Money Indonesia)
FanfictionTiga cucu Soerawidjaja yang kehidupannya menjadi sorotan publik. Ada Mahesa Soerawidjaja cucu pertama yang sudah bekerja di sebuah anak perusahaan milik keluarganya, berikutnya Jemmy Soerawidjaja cucu kedua yang kisah cintanya rumit, lalu terakhir a...