06. Kembali ke Istana

22.8K 1.5K 2
                                    

Di tengah malam, Charlotte yang sedang tidur dengan Blacki di sampingnya kini menggeliat tidak nyaman. Gadis itu melenguh berkali-kali dengan mata yang terpejam kuat. Gadis itu terlihat sedang bermimpi buruk.

Tersadar, Lucifer yang masih dalam wujud kucing hitam kini melompat turun dari ranjang dan langsung berubah menjadi wujud asli dirinya. Tubuh tinggi kekar itu menjulang menatap Charlotte yang masih saja bergerak tidak nyaman di atas kasur.

Ini pertama kalinya Lucifer merubah wujud aslinya di hadapannya Charlotte, meski gadis itu dalam keadaan tidak sadar.

Perlahan, Lucifer duduk di sisi ranjang dan menyentuh lembut kepala Charlotte. Laki-laki itu mengelus lembut rambut Charlotte seperti yang gadis itu lakukan padanya.

"Apa yang sebenarnya mengganggumu?" tanya Lucifer dengan suara pelan dan berat.

Suara laki-laki mengalun lembut di telinga Charlotte membuat gadis itu berhenti bergerak resah, dan gadis itu kini seperti menetralkan napasnya yang tidak beraturan.

Lucifer menatap lamat-lamat wajah gadis cantik yang terlihat ketakutan itu. Napas halus yang dikeluarkan gadis itu membuat gairah dalam tubuh Lucifer bangkit, tapi Lucifer segera menepis pikiran kotornya.

Sudah berhari-hari ini Lucifer selalu mendapati Charlotte yang tidak nyaman dalam tidurnya. Ia menyimpulkan kalau Charlotte sedang bermimpi buruk.

Sebenarnya ia bisa saja tahu apa yang dimimpikan oleh Charlotte, tapi sayang ia tak bisa membaca pikiran gadis itu.

"Aku harus pergi sekarang. Aku berjanji akan menemuimu nanti," ujar Lucifer.

Lucifer mengecup pelan kening Charlotte dan kembali menegangkan tubuhnya. Ia tersenyum tipis saat melihat Charlotte yang kembali tenang dan bernapas teratur.

Berjalan menuju pintu, Lucifer membuka pintu dan kembali menoleh ke arah Charlotte yang tertelan oleh gelapnya ruangan, tapi Lucifer bisa melihat dengan jelas Charlotte sekarang. Bahkan Lucifer bisa melihat kelopak mata Charlotte yang bergerak.

"Aku akan merindukanmu."

Lucifer dengan cepat langsung keluar dan kembali menutup pintu kamar Charlotte. Berjalan keluar rumah dan langsung pergi secepat cahaya dengan kekuatannya kembali ke istana.

Dan tepat setalah Lucifer keluar, Charlotte terbangun dari tidurnya dengan napas terputus-putus. Keringat membasahi wajah gadis itu. Menoleh ke samping dan mengerutkan keningnya.

"Blacki? Ke mana lagi kau?" gumamnya saat melihat tidak ada kucing itu di sampingnya.

***

Lucifer hanya memerlukan waktu kurang dari satu menit untuk mencapai gerbang istana. Jarak yang cukup jauh dari rumah Charlotte untuk menuju ke istana kurang lebih lima puluh kilometer. Kalau menaiki kuda memerlukan waktu berjam-jam untuk sampai ke istana.

Lucifer menghentikan langkahnya, menatap gerbang istana yang menjulang di hadapannya.

Dari kejauhan ia dapat melihat Raja Luther menatapnya di bangunan istana paling tinggi. Padahal jika dilihat oleh mata manusia biasa, itu sangat mustahil karena ketinggian istana dan jarak yang jauh dari gerbang ke bangunan istana.

Lucifer menatap ragu gerbang di hadapannya, setelahnya ia melangkahkan kaki kirinya ke depan dan pintu gerbang langsung terbuka otomatis tanpa dibantu oleh pengawal yang berjaga.

Terbukanya pintu gerbang membuat beberapa pengawal yang berjaga di gerbang istana terkejut dan langsung menunduk hormat saat melihat sang Putra Mahkota berdiri di luar gerbang.

EMPEROR'S DOLLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang