33. Obsesi Lucifer🔞

39.3K 1.8K 136
                                    

⚠️
bocil minyak telon harap bijak!

***

"Rantai apa yang cocok untuk gadis pembangkang ini?" tanya Lucifer. Matanya menatap tajam Charlotte yang ia prediksi tiga detik setelahnya akan pingsan.

Dan benar saja, tepat di detik ke tiga setelah Lucifer berkata seperti itu, Charlotte langsung jatuh tak sadarkan diri di dekapan Lucifer.

"Tidak perlu dijawab, biar aku menentukan rantai apa yang cocok." Lucifer tersenyum miring. Ia mengecup singkat bibir Charlotte yang pucat.

Lucifer mengangkat tubuh Charlotte dan berniat akan pergi, namun langkahnya dihentikan Minerva yang dengan tiba-tiba berdiri di hadapannya.

"Sudah menemukannya?" tanya Lucifer.

Minerva membungkuk dan kembali menatap Lucifer. "Maafkan saya, Yang Mulia. Saya tidak dapat menemukannya."

Lucifer menatap Minerva dengan senyum ejek. "Ternyata sihirmu tidaklah terlalu kuat. Aku kira denganmu mengambil buku-buku yang ingin dibakar dari perpustakaan istana akan berguna."

Hujan berhenti, dan Minerva tersenyum pada Lucifer. "Maafkan saya." Minerva berkata sekali lagi. Tidak ada kemarahan dalam dirinya meski diejek seperti tadi.

"Sudahlah! Aku ingin kau menyiapkan rantai untuk gadisku."

Minerva mengangguk. "Akan saya siapkan, Yang Mulia." Minerva membungkuk dan dirinya langsung hilang ditelan asap putih.

Lucifer kini menoleh ke samping, di mana terlihat Jason yang datang dengan banyaknya prajurit berkuda hitam kerajaan.

"Lakukan seperti apa yang aku katakan. Habisi semuanya dan jangan menyisakan satu pun dari mereka," perintah Lucifer mutlak.

"Siap menjalankan perintah, Yang Mulia."

Dan setelahnya, Lucifer langsung pergi meninggalkan mereka dengan cepat.

***

Hal pertama yang Charlotte lihat setelah ia bangun dari pingsannya adalah langit-langit sebuah ruangan yang sangat mewah dan aesthetic. Matanya menyusuri setiap ruangan yang ia tempati dengan sayu.

Charlotte menegakkan tubuhnya dan ia menjadi sadar akan sesuatu. "Ini pasti kamar Iblis itu," gumam Charlotte. Sesekali ia meringis karena kepalanya sangat pusing.

Charlotte yang kini sudah sadar sepenuhnya langsung terpekik saat merasakan kulit pergelangan tangannya yang dingin. Ia membelakkan mata saat sebuah rantai kini terpasang kuat di tangannya.

Rantai yang terlihat seperti rantai pada umumnya itu terpasang di tangan kanan dan kaki kirinya. Rantai itu panjang, Charlotte bisa menghitung panjangnya yang mungkin kurang lebih empat atau lima meter.

Dan rantai sepanjang itu tidak akan sampai untuk menyentuh gagang pintu di kamar yang Charlotte tempati. Karena kamarnya sangat besar dan luas.

"Sialan!" Charlotte mencoba melepaskan rantai itu, namun sia-sia.

Charlotte kembali membaringkan tubuhnya dan mulai mengeluarkan air mata. Ia yakin tidak akan bisa lepas lagi dari Lucifer.

EMPEROR'S DOLL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang