Shea sedang menunggu kedatangan Gaara. Yang katanya akan membawa kekasihnya pagi ini ke villa.
Berulang kali Shea melirik jam ditangannya namun laki-laki itu masih belum menampakkan batang pisang nya.
(canda woilah ˃̣̣̥⌓˂̣̣̥ )
Karena bosan setengah jam menunggu di taman yang sepi. Shea beranjak bersiap kembali ke jakarta.
"Shea." Teriakan yang memanggil namanya membuat gadis itu menoleh ke sumber suara.
Gaara berlari kecil sambil menggenggam tangan seorang gadis disampingnya.
"Dira?" Shea terkejut karena mengetahui gadis yang disamping Gaara adalah pdktan tunangan nya.
"I-iya, namanya..Dira. Ini cewek yang gue bilang ke lo. " Gaara memberitahu dengan nafas tersenggal-senggal.
"Ah iya, gue tau namanya. Tapi ga tau kalo dia cewek lo itu. " Shea mengangguk pelan, menatap senior kampusnya itu dari atas hingga ujung snickers abu-abu nya.
"Kalian pacaran?" pertanyaan Shea dibalas kompak dengan anggukan dari Gaara dan Dira.
"Okey, gue mau pulang. Nanti malam gue ada jadwal pemotretan ke Malay. Kapan-kapan kita bicarakan ya. " Shea menatap kedua sejoli didepannya, lalu memasang kacamata hitam agar bertengger di hidung mancung nya.
"Eh yang benar aja nyonya Aretha, dia kesini jauh-jauh. Dan lo seenaknya cancel interview nya. " Gaara menghadang Shea yang ingin berlalu dari hadapannya.
"Siapa manag disini?, Rossi kan ya. Datangi aja dia. Bilang kata Shea, lulusin interview dia. " ucap Shea sekaligus menunjuk ke arah Dira dengan dagunya.
"Kemarin udah pernah interview Rhet, tapi ditolak. " Gaara memberitahu.
"Because?" tanya Shea tanpa minat.
"Pertama karena rumahnya, bolak-balik ke kota lama. Kedua, karena jadwal kuliah nya yang ga nentu. Belum kadang dia harus organisasi pulang kuliah, sampai disini malam. Kapan dia pulang ke kota nya lagi. " Gaara berusaha menjelaskan. Dengan harapan Shea mau menerima pacar nya kerja disana.
"Kalo Rossi ngasih alasan begitu, gue juga make alasan itu. " Shea kembali melanjutkan langkah kakinya.
"She,plis. Gue butuh pekerjaan buat saat ini. " Kali ini Dira sendiri yang bicara.
"Ngga bisa, gue ga punya wewenang masukin orang kerja disini. " tolak Shea tetap.
"Plis She, gue butuh uang buat bayar kost. Gue juga belum bayar UKT. Gue juga harus ngirim uang buat ortu gue dikampung. " Dira menggoyang goyangkan lengan kanan Shea. Sangat memohon.
Seketika Shea merasa iba. Sedih melihat orang orang yang hidup dibawah kemewahan yang ia dapat.
"Kalo lo sanggup, pulang-pergi jakarta kesini, ga ganggu aktivitas kuliah dan belajar lu. Gue bakal bilang Rossi setelah ini. " Akhirnya Shea luluh, setelah mengetahui alasan Dira.
"Makasih She, makasih. " Dira memeluk Shea dari samping. Membuat yang dipeluk geli sendiri.
"Ada syaratnya... " Bisik Shea.
"Lo harus berhenti ikut organisasi. Kalo ga itu bisa jadi alasan telat kesini. " lanjut Shea berbisik pelan di telinga Dira.
"Bahas apa hey?" Gaara menggaruk garuk tengkuknya melihat interaksi kedua perempuan di depannya.
"Okey, ikut gue. Kita ketemu Rossi sekarang juga. " Shea menggapai tangan kiri Dira, dan mengajak gadis itu berjalan mengikutinya.
"Eh tunggu, ah elah. Tunggu dulu dong. " Gaara berlari kecil di belakang mereka.
Dira tidak perlu mengimbangi langkah Shea. Karena gadis itu berjalan cukup pelan. Namun berdiri disamping Shea kembali membuat dirinya sadar, sejauh apa perbedaan mereka.
Dia akui Shea sangat cantik. Dari cara berjalan nya saja sudah terlihat aura kecantikan nya. Apalagi jika melihat ke arah pakaian yang dipakainya. Kecium aroma orang kaya nya.
"Dapat di mana lo cewek secakep dia Gar?" tanya Shea mulai kepo.
"Kita ketemu pas ada seminar kampus disini. Berapa tahun lalu sih, eh ketemu dia nyelip di dekat dosen. " cerita Gaara singkat.
"Dunia itu sempit ya, buktinya yang kita temui saat ini ada sangkut paut nya dengan hari kemarin. " Celetuk Shea tiba-tiba membuat kedua couple itu bingung.
"Tolong panggilin Rossi ya, Shea menunggu kedatangannya disini. " Shea meminta seorang housekeeping memanggil manager villa yang mengolah villa keluarga nya yang satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alshea
Teen Fiction"Gue emang bukan tuhan, tapi gue tau apa yang bakal terjadi dan yang nggak dihidup gue" Shea punya tunangan, namun tunangan nya malah ngebet pengen pacaran sama orang lain!?. Disisi lain ada sahabatnya yang naruh perasaan juga,Jadi Shea harus pilih...