Bertemu Mantan

256 2 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 22.30, Keluarga Elvano dan Humairah menginap di hotel untuk semalaman, karna tidak mungkin langsung pulang karna mereka lelah.

Elvano yang baru selesai mandi dan berganti pakaian dengan kaos hitam dan celana kolor pendek hitam dikamar mandi, ponselnya yang dia letakkan di atas meja kamar mandi dekat wastafel berbunyi WhatsApp masuk.

Kening Elvano berkerut penasaran, dia mengambil ponselnya.Hanya melihat nama pengirim chat melalui notif di layar, sudah membuat Elvano jantung nya berdetak lebih kencang.

"Kenapa baru sekarang? Kenapa harus disini? Kenapa harus datang." Ucapnya dalam hati.

Elvano keluar dari kamar mandi, "Saya keluar dulu, ada teman saya dibawah." Ucapnya pada Humairah yang sedang berbaring tengkurap di tempat tidur dan masih mengenakan gaun nikah nya.

"Iya seterahhh." Jawab Humairah tanpa menoleh kek Elvano.

Elvano bergegas keluar kamar, berjalan secepat mungkin kearah lift dan turun kek lobby.

Sesampai nya di lobby hotel, Elvano langsung keluar dari hotel.Lebih tepat nya dia ke taman samping kolam berenang, di belakang hotel.Jantung nya berdetak kencang saat dia melihat perempuan yang duduk di pinggiran kolam renang, dia melangkah mendekat sampai berjarak satu meter.

"Almira." Panggil Elvano dengan pelan dan dengan nada halus.

Perempuan itu yang merasa namanya di panggil dengan suara yang tidak asing pun langsung menoleh.

"Vano!" Balas nya dengan nada gembira, perempuan yang dipanggil Almira itu mantan Elvano, bisa dibilang cinta pertama Elvano.

Almira bangun dari pinggiran kolam dan langsung menghampiri Elvano, tanpa pikir panjang Almira langsung memeluk Elvano.

"Vano, aku minta maaf atas kejadian dulu.Aku masih sayang kamu, Vano." Gumamnya dengan wajah yang menempel di dada Elvano.

Sedangkan Elvano, dia terdiam, tidak tau harus berbuat apa.Dengan reflek, Elvano membalas pelukan Almira saat Almira mengucap kata maaf.

"Saya juga masih sayang kamu, Almira." Jawab Elvano dengan suara pelan.

Elvano mendorong Almira menjauh, "Tapi maaf saya sudah menikah, tolong jangan pernah datang lagi."

Almira menatap Elvano, "Sayang-"

"That's my husband!" Suara yang lumayan cempreng itu dan menggelegar, siapa lagi kalau bukan Humairah.

Dear Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang